membantu Anika yang menggendong pu
menerimaku?" tanya Anika d
ngecup pipi kiri Anika menenangk
isa menerima dirimu," ucap Gafi menenangkan Anika seraya menggenggam tangannya lembut denga
mereka di teras rumah. Menatap s
ita ini kemari?!" tan
striku
ni," balas Eltara seraya meneliti penampilan Anika yang sederhana berbal
nya, kampungan," tamba
kata pun tak berani terucap dari bibirnya. Anika gemetar, takut. Gafi mengusap punggungnya yang menegan
e arah Anika dan mengambil paksa bayi Aryo. Anika yang tidak
rena kehidupanmu yang kurang gizi." Tambah
ru, ia merasa firasat tidak enak. Sepert
menatap penuh perm
l. Kami akan membawanya berobat. Tapi jelas tanpa kuman sepertimu ik
ya memegangi kain lengan ke
g dan dada yang berdebar kencang sungguh tidak rela ia dipisahkan dari sang buah
n dengan Mama dahulu," kata Gafi s
u mau menjadi pahlawan membela dia!" herdik Eltara seraya menunjuk dengan geram ke a
dengan sebelumnya memberikan Aryo pada seorang pengasuh yang sudah mereka siapk
a kepada orang tuanya. Itu pun jika dia punya. Aku tahu kamu anak haram bukan? Demi
kit hati Gafi, istri mudanya hanya diang
lain. Dan jika sampai kamu membawa wanita itu masuk selangkah lagi ke
tangannya. Ia sungguh bingung dihadap
h Ma?" pi
ini sudah se
ntik dan kaya raya. Jangan mimpi Gafi, jangan ngehalu terlalu tinggi. Tidak ada kisah dongeng di sini! Gafi masuk! Biarkan Harno yang mengantarkan dia kembali k
pergi dari sini. Aku tidak akan memberikan sepeser p
i depan dadanya. "Nyonya, saya mohon. Tolong jangan pisahkan say
tu, ia melangkah dan ingin meraih sang anak, namun herdikan
tau kamu ingin segera me
. Kamu bisa bayangkan bagaimana kayanya anakmu nanti," ujar Erlan Beryl d
mendapatkan sepeser harta dari kami. Kamu salah besar gadis muda. Jika kamu bersikeras untuk mengganggu kami. Saya bisa melakukan hal
sampai bersimpuh kemudian bangkit seraya mengambil tas berisi pakaiannya dan berbalik pergi meninggalkan Gafi tanpa sepata
ngira-ira bagaimana penampakan sosok buah hatinya. Melihat bocah kecil laki-laki berusia seumuran dengan sang bu
kan wajahnya yang hampir setelah belepotan permen di balik lengan sang ibu. Senyum keci
dan kemudian berbisik ke arah Rini,
mengalihkan tatapan pada subyek yang dimaksudkan oleh Anika. Wanita it
mpali, "Sok tahu, anakku sakitnya sama dengan anak P
gitu. Gafi pasti mem
tu sampai sekarang tidak bisa terlalu capek karena wajahnya akan cepat pucat dan membiru," ujar Anika
Anak Pak Sastro itu belum di operasi. Duitnya belum ada, kamu sendiri
a lupa. Jika tidak perlu banyak uang te
i-laki yang baik. Tentu kamu ti
keadaan yang haru
embela wanita pujaannya. Jenis pria yang menghamba pada uang dan kekuasaan. Munafik dan sungguh pengecut. Mulut manis te
anggapi ucapan Rini. Memang benar ucapan Rini, sampai detik ini Anika bel