njutkan sekolah?" tanya Dewi di sela aca
mau ambil kuli
, cemas. "Lho, lho. Kok,
seru. Mending Ika ambil kelas malam toh kerjanya masuk pagi terus. Simbah ingin Ika jad
ah membantah sedikitpun. Walaupun ia mengalami depresi yang tidak lain juga karena pengaruh campur tangannya juga. Ia tid
ang sukses seperti ibumu. Asal kamu selalu menurut kata
dian berkonsentrasi dengan pesa
ga kesedihan yang mendalam akan keadaan wanita itu. Antusias dalam membangun bisnis di kota kecil ini sekaligus kecewa karena tidak mendapati satu berita apapun tentang pujaan hati, sumber informasinya tak mau
t, wanita itu yang selalu mengusik alam bawah sadarnya tertawa riang di sebuah kedai bakso. Degupan jantung Gafi berdetak semakin tidak karuan, kelega
agi gadis desa. Ia yakin juga jika wanita itu ada darah campuran, Gafi baru menyadari saat ini karena terl
, Pak. Sepertinya Dokter Noah
k Eko. "Oh iya. Semoga mere
f tadi harus g
nta maaf terus menerus. Aku
merapikan jas sebelum menemui Noah y
menunggu di
," jawab No
cil ini berjalan beriringan kembali memasuki
wajah ayu yang berseri menikmati bakso santapannya saja, membuat ia kehilangan konsentra
ah apa?" t
awab Gafi sera
u sahabatmu, seperti Shalia kepadaku," ka
ertemu tetapi hatinya yakin jika sosok tadi adalah wanitanya. Semangatny
aik istirahat saja," tambah Gauri seraya me
duanya. Gafi sempat melihat sorot kecewa pada waja
a yang aku pikirkan, b
dan kembali berkata, "Kamu sudah
aut wajah dingin. "Aku sudah bilang,
ri yang terlalu banyak ikut campur urusan rumah tangganya. Salah istrinya juga
angan khianati sahabatku," balas Gauri se
menyandarkan pinggulnya di me
ikut campur Om.
embali. Om rasa dia tidak sebucin itu denganmu. Hidupnya cukup keras bukan? Tumbuh tanpa ibu dan bapak di bawah didikan seorang nenek yang keras. Benar begitu bukan? Siapa nama neneknya itu?" Noah
Lara
g memberikan kenangan pahit. Ah ... bukan salah Dewi tapi Kuntarto suaminya yang membuat Noah har
Noah penasaran. Dadanya berdebar
ninggal saat dia masih dalam kandungan. Ga
ebetulan semata. Nama Dewi Larasati pasti banyak bukan? Ingin mema
rah Noah. Andai ia bertatap muka dengan Noah, ia pa
makmur adalah sentra penghasil jahe merah, itu yang selama ini diketahui oleh
ingin mengkhianati Shalia. Aku sudah berusaha menebusnya
angan tidak ada pernikahan di antara kalian?" tanya N
iri dan tidak
ari rumahmu?" tanya Noah
a terbakar ada rasa tidak rela melihat wanita tidak mendapatk
ebih penting saat itu daripada apapun di dunia ini. Gafi mengingat kembali bagaimana wajah sembab Anika saat orang tuanya mengusir wanita itu dan ia tidak bisa berbuat lebih untuk menolongnya. Seharusnya Gafi tidak pernah membawa pulang Anika. Harapannya terlalu
embali menampar dirinya sendiri. Melihat raut wajah Gafi yang keruh Noah tahu semuanya. Gafi tidak kua
pria yang sama lemah seperti dirinya. Noah juga merindukan wanita itu, wanitanya yang dahulu ia tingga
benam. Air matanya meleleh penuh penyesalan mengingat malam saat i