*
santai dan jauh dari rutinitas kenegaraan. Seandainya ada wanita yang hadir di sana
dalah Yun
ar biasa bagi tubuhnya. Yun Xiaowen dia gadis anak dari iblis, kemampuannya belumlah seberapa namun selama berlian merah itu menya
dengar. Sesampainya di pinggir ranjang, ia mengamati wajah Nona Yun dengan tatapan dingin. Ia bisa mengira ji
i samping ranjang besarnya. Pandangan Raja Qiang menyebar, ia lalu mengangkat tangann
enarik nafas, dengan kekuatannya ia mengunci semua pintu dan jendela tanpa menyentuhnya. Pria tampan
cuti pakaian yang dikenakan Nona Yun agar lebih longgar. Namun sebelum itu terjadi, tangan Nona Yun dengan sigap m
adaku, Raja mesum!" maki Nona Yun mara
uhnya masih terasa begitu lemah. Jangankan untuk bangun,
nikmat jika aku melakukannya dengan para selirku. Tanpa aku memaksapun merek
i budakmu. Minggir kau!" ucap Nona Yun seraya mendorong tubuh Raja Qiang agar menjauh d
Yun. Jika kau ingin sembuh sebaiknya kau menurut pa
s menjadi tawanan bodoh seperti ini. Biarkan aku pergi!" ucap No
entar ia memijak, ia kembali roboh tak berdaya. Raja Qiang hanya menatapnya sebelah mata, ia lal
anku, Nona Yun?" taw
ikeras lalu kembali berusaha
yah ia mencapai pintu namun kembali roboh tak berdaya. Saat seperti ini iaaku memang harus belajar sabar darimu." gumam
al begitu ambisius, dingin dan kejam itu
n aku!!" maki Nona Yun sembari mencakar-cakar da
ntas menguasai tubuh Nona Yun, ia menaiki tubuh dan mengunci kedua tangannya sangat kencang. Dengan perlahan
ntas untuk dinikmati namun perlu kau ketahui Nona Yun aku sama sekali tidak bernafsu kepadamu, seandainya aku mau berbuat
hh
s menahannya dan terus mempermainkannya. Dengan tenaganya yang belum pulih sepenuhnya, Nona Yun berusaha b
dengan kasar pula ia mencengkeram rahang Nona Yun sedem
n. Katakan padaku hukuman apa yang kau minta dariku?" tegas Raja Qiang kejam
empaskan wajah Nona Yun hingga terbentur sisi ranjang cukup keras. Luka di kepalanya belumlah
alu untuk apa kau membiarkan aku hidup. Kenapa?" t
alam dadanya. Ia merasa kesal saat gadis itu dengan tegas menanyakan alasannya den
kematianku? Bukankah kau ingin bermain-main denganku sehingga
maksanya untuk menerima pagutannya yang kasar. Gadis itu membelalakka
ibirnya. Semakin ia berontak, tenaganya semakin habis terkuras. Tak ad
tapan mereka bertemu sejenak namun Nona Yun segera melengos, ia merasa harga dirinya terkoyak malam itu juga. Ra
nya Nona Yun memberanikan dir
lagi lalu berjalan menuju ke pintu. Secara ajaib
dengar pertanyaanku? Beginikah kau memperlakuk
*