/0/2688/coverbig.jpg?v=1ab12dca281f711783f15f8596fab2fb)
Hidup Yun Xiaowen, calon ratu Kerajaan iblis berubah menjadi mimpi buruk tatkala bertemu dengan Kaisar Liuu Qiang Wen, kaisar pemimpin manusia yang dingin namun mematikan berjuluk The Cyanide King. Hidupnya bertambah pahit setelah pria tersebut membunuh kedua orangtuanya dan menikahinya bukan karena cinta melainkan sebuah ambisi besar untuk menguasai tujuh dunia besar. "Apakah aku akan menjadi salah satu bonekamu, Liuu Qiang Wen? Entahlah. Aku bahkan sudah tidak tahu lagi dengan apa aku harus membencimu dan mengungkapkan kemarahanku saat ini. Bahkan waktu yang aku punya seakan melambat, mimpi yang aku ukir seakan memudar... Semua karena kelemahan yang aku punya, yang kau ketahui dan akhirnya kau manfaatkan. Entah sampai kapan semua mimpi buruk ini akan berhenti. Dari semua kekecewaan aku hanya punya satu harapan,,Liuu Qiang Wen, benarkah kau tak memiliki kasih sayang??"~ Yun Xiaowen.
Karpet emas digelar seluas mungkin, bunga bertebaran dimana-mana. Semua rakyat Kerajaan Iblis nampak bersuka cita pada hari itu. Hari dimana bulan purnama bersinar dengan penuh dan terang.
Sorak sorai rakyat menghiasi malam itu, malam gemilang dimana sebentar lagi kerajaan mereka akan mencapai puncak kejayaannya. Beberapa jamuan gratis sengaja disediakan pihak kerajaan untuk menjamu kerabat dan rakyat tercinta yang ingin turut hadir dalam pesta nan megah itu.
Perlahan sorak sorai rakyat kembali membahana tatkala sesosok gadis cantik melangkahkan kakinya yang putih jenjang menapaki karpet emas. Semua tersenyum bahagia menyambut sang puteri dengan tatapan penuh takjub.
"Puteriku...." desis Raja Iblis dengan hati penuh rasa bangga.
Gadis itu tersenyum manis, diantara para tamu dan yang hadir di tempat itu hanya gadis itulah yang memiliki paras elok sesempurna wajah manusia.
Ya, hanya gadis itu.
Yun Xiaowen, gadis itu anak dari pasangan iblis namun berbeda dari wujud iblis yang biasanya. Ia berparas elok dan sempurna layaknya wajah anak manusia, ia memiliki tanduk, sayap dan kuku panjang namun semua itu bisa ia sembunyikan dan hanya bisa ia perlihatkan ketika dalam keadaan genting saja.
"Tak terasa kau sudah beranjak dewasa, puteriku." puji sang ratu sambil merentangkan tangannya pada sang puteri.
Nona Yun, panggilan akrab gadis itu hanya tersenyum dan balas merentangkan tangannya. Keduanya lantas berpelukan penuh sayang, semua rakyat hanya tersenyum melihat kehangatan sebuah keluarga di depan mata mereka.
"Ibu...." gumam Nona Yun lirih sambil melepaskan pelukan sang ibunda lalu kembali tersenyum.
"Selamat anakku, hari ini usiamu sudah genap ke-125. Kau beranjak dewasa dan untuk itulah kami akan mempercayakan kerajaan ini padamu." ucap sang raja dengan mata mulai berlinangan.
"Ayah... Apakah ini tidak terlalu berburu-buru? Aku masih kecil, aku masih ingin bersenang-senang." ucap Nona Yun lirih dengan nada manja.
"Kau sudah dewasa nak, kau bukan anak kecil lagi. Ayah dan Ibumu sudah cukup tua untuk memimpin kerajaan, sudah saatnya yang muda yang memimpin. Bukankah begitu, Yang Mulia Raja?" ucap Ratu sambil melirik ke arah Raja.
Raja hanya tersenyum lalu menganggukkan kepalanya dengan mantap. Ia lalu membelai rambut Nona Yun penuh sayang.
"Dulu aku sudah berjanji pada rakyatku pada hari kelahiranmu bahwa aku akan menobatkan dirimu sebagai penguasa kerajaan Iblis ketika usiamu genap 125. Dan saat inilah waktu yang tepat Yun Xiaowen. Terimalah mahkota ini sebagai tanda bahwa janji ayahmu sudah lunas dan kerajaan ini sah jadi kerajaanmu." ucap Raja penuh wibawa.
Semua bertepuk tangan atas ucapan sang raja yang begitu bijak. Perlahan sang raja meraih mahkota terbuat dari emas putih bertahtakan berlian merah sebagai lambang kerajaan iblis. Pria paruh baya itu tersenyum dan bersiap menaruh mahkota itu di kepala sang puteri namun....
Sreett..
Sebuah anak panah melayang ke arah mahkota itu dan membuatnya jatuh ke tanah. Semua yang hadir di pesta kerajaan yang megah itu segera menoleh, menatap siapa gerangan orang yang berani melakukan penghinaan di penobatan calon ratu mereka.
"Aarrrhh..." pekik sang raja ketika sebuah anak panah yang disulut api menancap sempurna di jantung sang raja.
"Ayah... Ayah...." panggil Nona Yun panik ketika melihat sang ayah jatuh tumbang ke tanah. Gadis itu meraih tubuh ayahnya dengan tangan bergetar.
"Aarghh...." kali ini ibunya yang gantian memekik ketika sebuah anak panah kembali menyerang. Leher sang ratu berhasil dilukai dengan sempurna.
"Ibu... Ayah... Kenapa? Ada apa ini?" tanya Nona Yun panik sambil meraih tangan Ibunya dan sesekali menoleh ke arah ayahnya yang terlihat menggapai-gapai tangannya.
"Y... Yun... Per... Pergilahh! Pergilah nak. Mu.. Musuh.. A.. Akan... Melu.. Lukai...muh. Per... Pergi... Pergill... Lah nak... Bawa mah.. Mah.. Kota itu ber... Samahmuh... " ucap sang ibu dengan susah payah sebelum ia benar-benar menghembuskan nafas terakhirnya.
"I... Ibu... Jelaskan padaku!! Ada apa? Ayah...." tangis Nona Yun tak mengerti sambil mendekati Ayahnya yang sudah terpejam namun masih ada sisa denyut nadi di tangannya.
"Ayah... Jangan tinggalkan aku... Ibu... Jangan pergi...." tangis Nona Yun pecah.
"Per... Pergilah Nak, musuh... Ak.. Akan membunuhmu... Per... Pergilah dan bawa... Mah... Mahkota itu bersamamuh... Jangan sampai... Ke... Kerajaan kita... Ja.. Jatuh ke... Tangan... Orang lain...anakku, la.. Larilah... Se.. Sebelum... Ter... Lambat." ucap sang raja lirih sambil menitikkan airmatanya yang terakhir.
"Ayah...." tangis Nona Yun makin pecah. Ia bingung harus berbuat apa sambil menatapi kedua orang tuanya yang sudah tiada.
Kejadian ini begitu cepat, beberapa menit lalu mereka masih berpelukan bersama namun sekarang......
"BAWA GADIS ITU!!" perintah seseorang sambil memerintahkan pasukannya untuk menangkap Nona Yun.
Gadis itu buru-buru menoleh, ia melihat beberapa pasukan manusia menyerbu dirinya. Dengan sigap ia meraih mahkota yang menggelundung di tanah dan membawanya lari menjauhi istana.
Gadis itu terus berlari, telinganya masih mendengar sayup-sayup peperangan yang terjadi di istananya antara pasukan iblis dengan pasukan manusia yang sama sekali tidak ia kenal. Sedang di belakangnya masih saja ada orang yang berusaha menangkapnya layaknya tikus yang mencuri makanan.
Nona Yun terus berlari sambil memeluk mahkotanya, ini adalah mahkota kebanggaan kerajaannya. Jika ia kehilangannya maka ia akan merasa bersalah pada nenek moyang dan leluhurnya.
Gadis itu terus berlari hingga kakinya berdarah-darah karena tersandung sana-sini. Percuma saja ia melawan karena ilmunya masihlah dangkal, kekuatannya belum sempurna dan jika ia mempergunakannya maka akan berakibat fatal itulah kenapa Ayah dan Ibunya menyuruhnya berlari daripada menghadapinya.
Sekali lagi gadis itu terjungkal membuat mahkotanya menggelinding dan berlian yang jadi hiasannya hampir lepas. Ia panik tapi ia tak punya pilihan selain melepas berlian itu dan menggenggamnya erat sambil membawanya lari.
Kaki gadis itu mulai melemah, ia sudah tak kuat lagi untuk berlari. Matanya seakan berkunang hingga akhirnya ia harus kembali tersungkur di tanah seraya menggenggam berlian merahnya.
"BERHENTI DI SITU ANAK IBLIS!!" perintahnya di belakang Nona Yun.
Gadis itu menoleh, ia menatap marah pada pria yang kini ada di hadapannya. Perlahan dengan kaki gemetar, ia berusaha berdiri dan menantang si pria yang terlihat sebaya dengannya.
"Kenapa kau mengejarku? Kenapa kau menghancurkan istanaku? Kenapa kau bunuh ayah ibuku? Kenapa?" tanya Nona Yun marah, kini manik matanya yang kelam berubah menjadi merah menyala.
Pria itu tertawa terbahak, tanpa berdosa ia melangkah maju membuat Nona Yun harus waspada dan memundurkan kakinya.
"Rajaku ingin menguasai kerajaanmu, maka dari itu serahkan berlian itu dan kau akan bebas." ucapnya penuh percaya diri.
Kini gantian Nona Yun yang tertawa, meski lirih dan bergetar sebenarnya ia juga merasa ketakutan.
"Kau kira kau bisa mendapatkannya?" tantang Nona Yun kesal. Gadis itu tak punya pilihan lain selain menelan berlian itu ke dalam mulutnya.
"Hei... Kau! Keluarkan itu dari mulutmu!" peringatnya marah tatkala Nona Yun dengan sigap menelan berlian itu dalam mulutnya.
Sesak. Sakit.
Itu adalah kesan pertama yang Nona Yun rasakan ketika menelan batu berlian warna merah sebesar buah langsat. Gadis itu tersengal seakan bertarung dengan nyawanya sendiri.
"PRAJURIT KELUARKAN BERLIAN ITU DARI MULUT ANAK IBLIS ITU!" perintahnya kejam sambil menunjuk ke arah Nona Yun yang memegangi lehernya.
Sontak beberapa prajurit menghampiri Nona Yun dan berusaha memegangnya namun mereka terpental karena tak kuat dengan suhu tubuh sang nona yang memanas maksimal.
Gadis itu bertaruh nyawa menelan berlian itu, saking sakitnya ia jatuh terguling dan akhirnya jatuh pingsan.
"Anakku... Kau memang bijak! Ayah dan Ibu bangga dengan pengorbananmu."
****
Genre Fantasy-Romance. Sebuah kesalahan di masa lalu membuat Kerajaan Meng harus menerima karma berpuluh-puluh tahun lamanya. Tidak adanya hujan membuat rakyat Meng menderita luar biasa. Pada masa pemerintahan Kerajaan Meng, putra mahkota Li Yun Zhu harus dihadapkan untuk mengatasi kekeringan di pelosok negeri. Kabar mengenai sosok pendatang hujan akhirnya sampai di telinganya. Su Yu Er, sosok pendatang hujan tersebut. Keberadaan serta posisinya dari Suku Chang'o, membuat Li Yun Zhu harus berpikir keras. Haruskah ia memanggil Su Yu Er sedangkan Kerajaan Meng dan Suku Chang'o pernah berseteru? Haruskah ia memohon pada sosok tersebut sedangkan keluarganya pernah membantai leluhur Su Yu Er? *****
Pernah bayangin nggak kalo pacar kamu itu tiba-tiba jadi saudaramu suatu hari nanti? Brighid Natanaella tak pernah menyangka jika pertemuan keluarga malam itu justru mengandaskan hubungannya dengan Rheino Devgantara. Kenapa? Kedua orangtua mereka saling mencintai dan ingin menikah. Demi kebahagiaan kedua orangtua, mereka rela mengakhiri kisah cinta mereka. Tapi apa iya mereka bisa seikhlas itu? Terlebih telah terjadi hubungan terlarang diantara mereka. Saksikan lika-liku perjalanan mereka hanya di story ini. ***
Menjadi orang ketiga bukanlah keinginan Lea Khalilea. Merebut Varrell Damington juga bukanlah prioritasnya. Namun, satu per satu alasan yang muncul dalam hidupnya membuat gadis smart itu melakukan segala cara hingga akhirnya ia benar-benar terjun dalam dunia yang sama sekali tidak cocok dengannya. "Kau boleh menghakimiku tapi simaklah dulu kisahku. Jika kita memang satu arah, bolehlah kau menyeruput kopi dan mendengarkan baik-baik seluk-belukku."_Lea Khalilea.
Novel ini berisi kumpulan beberapa kisah dewasa terdiri dari berbagai pengalaman percintaan panas dari beberapa tokoh dan karakter yang memiliki latar belakang keluarga dan lingkungan rumah, tempat kerja, profesi yang berbeda-beda serta berbagai kejadian yang diaalami oleh masing-masing tokoh utama dimana para tokoh utama tersebut memiliki pengalaman bercinta dan bergaul dengan cara yang unik dan berbeda satu sama lainnya. Suka dan duka dari tokoh-tokoh yang ada dalam cerita ini baik yang protagonis maupun antagonis diharapkan mampu menghibur para pembaca sekalian. Semua cerita dewasa yang ada pada novel kumpulan kisah dewasa ini sangat menarik untuk disimak dan diikuti jalan ceritanya sehingga menambah wawasan kehidupan percintaan diantara insan pecinta dan mungkin saja bisa diambil manfaatnya agar para pembaca bisa mengambil hikmah dari setiap kisah yan ada di dalam novel ini. Selamat membaca dan selamat menikmati!
Dua tahun lalu, Regan mendapati dirinya dipaksa menikahi Ella untuk melindungi wanita yang dia sayangi. Dari sudut pandang Regan, Ella tercela, menggunakan rencana licik untuk memastikan pernikahan mereka. Dia mempertahankan sikap jauh dan dingin terhadap wanita itu, menyimpan kehangatannya untuk yang lain. Namun, Ella tetap berdedikasi sepenuh hati untuk Regan selama lebih dari sepuluh tahun. Saat dia menjadi lelah dan mempertimbangkan untuk melepaskan usahanya, Regan tiba-tiba merasa ketakutan. Hanya ketika nyawa Ella berada di tepi kematian, hamil anak Regan, dia menyadari, cinta dalam hidupnya selalu Ella.
21+ Bijaklah dalam membaca! Mengandung bayak Konten Dewasa. Nama ku Laras, Aku seorang Anak Yatim Piatu dan sudah putus sekolah, tinggal sendiri di rumah reyot peninggalan alm Ibu dan Ayah ku. Aku tinggal di sebuah dusun terpencil, yang berada si sekitar perkebunan Sawit. Terpaksa Aku harus menjadi Buruh harian di Kebun Sawit Milik Juragan Johan, demi kelangsungan hidup ku. Singkat perkenalan, Juragan Johan ini lah Ayah ku dan Ayah dari Anak ku, dan juga jadi mertua ku Ikuti kisahnya biar ga bingung. Bagaimana semua itu bisa terjadi
Setelah tiga tahun menikah, Becky akhirnya bercerai dengan suaminya, Rory Arsenio. Pria itu tidak pernah mencintainya. Dia mencintai wanita lain dan wanita itu adalah kakak iparnya, Berline. Suatu hari, sebuah kecelakaan terjadi dan Becky dituduh bertanggung jawab atas keguguran Berline. Seluruh keluarga Arsenio menolak untuk mendengarkan penjelasannya, dan mengutuknya sebagai wanita yang kejam dan jahat hati. Rory bahkan memaksanya untuk membuat pilihan: berlutut di depan Berline untuk meminta maaf, atau menceraikannya. Yang mengejutkan semua orang, Becky memilih yang terakhir. Setelah perceraian itu, Keluarga Arsenio baru mengetahui bahwa wanita yang mereka anggap kejam dan materialistis itu sebenarnya adalah pewaris keluarga super kaya. Rory juga menyadari bahwa mantan istrinya sebenarnya menawan, cantik, dan percaya diri dan dia jatuh cinta padanya. Tapi semuanya sudah terlambat, mantan istrinya tidak mencintainya lagi .... Namun, Rory tidak menyerah dan tetap berusaha memenangkan hati Becky. Apakah Becky akan goyah dan kembali ke sisinya? Atau akankah pria lain masuk ke dalam hatinya?
Kisah seorang ibu rumah tangga yang ditinggal mati suaminya. Widya Ayu Ningrum (24 Tahun) Mulustrasi yang ada hanya sebagai bentuk pemggambran imajinasi seperti apa wajah dan bentuk tubuh dari sang pemain saja. Widya Ayu Ningrum atau biasa disapa Widya. Widya ini seorang ibu rumah tangga dengan usia kini 24 tahun sedangkan suaminya Harjo berusia 27 tahun. Namun Harjo telah pergi meninggalkan Widy sejak 3 tahun silam akibat kecelakaan saat hendak pulang dari merantau dan karna hal itu Widya telah menyandang status sebagai Janda di usianya yang masih dibilang muda itu. Widya dan Harjo dikaruniai 1 orang anak bernama Evan Dwi Harjono
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?