lah deng
mendengar permintaan terakhir Ay
tu tidak
engan Kak Sean. Sementa
an kan, sudah mau men
rik dua orang yang kusebutkan ta
k mungkin, karena aku gak mungki
ah, ber ... sam
ukuh, meski kini Papi mul
enahan kesakitan yang luar biasa.
n jadi bingung sendiri sekarang. Antara
. Tetapi ... aku juga tak mun
tak mungkin
anku sejak dulu. Apalagi s
impi
papi? Aku benar-benar ta
u harus b
. set-tuju." Papi kembali
ka sudah setuju?
eka sud
ap
menyela ucapanku. Membuat aku bingun
harus baga
au jadi i
ntaan Papi. Kak Audy tiba-tiba mene
ucapnya kemudian, dengan mim
h? tapi
u jadi orang ketiga di antara
g itu, dan menyayangi mereka seperti keluargaku sendiri. Jad
ihat menggeleng dan
ya adalah salah satu keinginanku dalam hidup ini. Jadi, kalau memang
bisa mengerti maksud mere
" Kak Audy masih mencoba mengubah keputusanku, seraya m
eski begitu, dari raut wajahnya saja, aku bisa melihat dengan jelas, rona keterpaksaan d
ap
n." Kak Audy masih mencoba meyakinkanku lagi. Akan tetapi, teta
alagi langsung jadi istri kedua seperti ini. Tuhan ... le
u. Namun kali ini tak kuhiraukan. Karena aku
aring lemah. Wajahnya pucat, dengan selang dan kabel menempel di se
enar tak bisa bertah
asti dia sangat tersiksa
ungguh! Namun, menerima pe
kembali berucap, dengan mata
ri kejamnya dunia ini. Hanya saja, papi masih belum bisa istirahat deng
punya Mami. Jadi, jika Papi pergi. A
gila ini padaku. Karena Papi tak ingin meninggalka
Haruskah s
utuhanku tanpa memanjakanku. Dia adalah cinta perta
mi aku, Papi sampai rela tidak menikah lagi setelah kepergian Mami.
tuk menikah lagi. Karena aku tahu, Papi juga butuh
keinginanku untuk memiliki ibu lagi, pap
n satu, yaitu Mami! Lagipula, Papi sudah sangat bahagia d
anannya sangat besar untukku. Lalu, bisakah aku membalasnya? Aku menghela n
bisa memberikan kebahagiaan kepadamu. Tapi, Papi janji, Nak. Papi akan sel
uat aku sontak membuka mataku dengan cepat. Aku tidak ingin mengakuinya, tapi j
na semuanya dengan baik. Meski aku tidak tahu apa tujuan papi membuatku jadi orang ketiga diant
mencoba menguatkan hatiku, dan b
an intens. Ingin menegaskan padanya, ba
at tersenyum ti
ttttt
emekakan telinga. Mengiringi kepergian Pa
selain meraung dengan tubuh go
iiii