ar saat mendengar apa yang dikatakan Candra. Pada berkas data pasien yang diterima da
ami Vincent adalah karena pukulan benda keras yaitu besi berukuran besar, sehingga merusak lobus temporal yang bisa mengganggu kemampua
kejadian itu?" tanya Stela
lalu menggamitkan tangan memi
tas mendekatk
ent satu-satunya saksi di sana. Tidak ada satu petunjuk maupun sidik jari yang didapatkan dari lokasi kejadian. Saat visum juga
ta pria itu. Dia mengusap pelan tengku
miliki motif gitu, kayak yang ada di Detective
isian, apalagi memiliki stasiun televisi berita. Musuhnya ada di mana-mana, Dokter
cara mengembalikan ingatan Pak Vince
Mata Stela membesar,
atas. "Mulai hari Senin depan, kamu akan menyamar jadi sekretar
bercanda, 'kan?" Kedu
ekatkan wajahnya. "Apa kamu tida
tas sambil menjepit bibir. "Ma
gambil salinan surat kontrak yang ditandatangani St
tersebut. Benar, di sana tertera ia harus
i seorang psikiater yang bisa ilmu bela diri. Si Pelaku bisa menyerang ka
e yang hancur, tapi hidup gue juga, Candra," celoteh
gkat, melihat raut
annya. Kontrak sudah ditandatangani." Candra t
lafon. Dia mengusap kening berkali-kali, sehingga poni yang me
iater, sekretaris merang
al. Insentif juga gede, 'kan
hati, namun bibirnya ik
u dan kamu akan mendapatkan insentif lima puluh juta di luar gaji. At
perkataan Candra. Dia menggerak-gerakkan rahang bawah, sambil mengg
mata. Stela menggelengkan kepala dengan
n saliva, lalu menarik napas dan meny
mengingatkan Pak Vincent dengan kejadian kemarin?
lihat seperti seorang psikiater. Dia berbeda dengan
sana." Candra terdiam dan berpikir sejenak. "Menandai berkas-berkas yan
ukkan kepala.
?" tany
ra untuk
Perl
gi mencatat, tapi menceritakan apa yang terjadi sehari sebel
uga di ruang kerja ini. Paling nggak itu juga bisa mengingatkannya dengan aktivitas yang dilakuka
ja ia tertawa melihat tingkah konyol gadis itu, se
tahukan ini ke
n terdiam beberapa saat s
gil Stela tak
nap
lihat mengecil. Dia
punya dia
isnya setiap hari
, "tapi diari tentang kisah
at
entukan metode apa yang akan dilakukan untuk
"Diari Pak Vincent tidak ada,
Kali aja nanti bisa ketemu pelakunya." Stela meny
erdecak, "Ck! Kamu itu
ulu pernah memiliki cita-cita menjadi seorang
enarnya tidak terlihat se
" Stela men
ura-pura memikirkan sesuatu. "Ca
epan. "Huuu, lo aja nggak ta
nurunkan tubuh ke posisi jongkok, membuka lemari paling bawah dan mengambil sebuah kota
n istri Pak Vincent. Kamu bisa baca diari itu pelan-pelan. Ingat jangan sampai nangis apa
tuk membuka gembok kotak. Dia sengaja mengunci
snya sebagai psikiater, sekretaris dan bodyguard Vincent akan dimulai hari ini. Lebih tepatnya setelah membaca diari
ambu