asi rumah sakit Pondok Mekar Jakarta. Dia sedang melayani pem
ang dialami, Bu." Psikiater itu menyerahkan satu lembar resep
ucap pasien itu sebelu
ia berdiri sambil
napas lega. Psikiater berambut pendek itu menghempas
tanya Psikiater itu kepad
dan menaikkan alisnya. "Anda
dan meremasnya lalu dilemparkan ke arah peraw
." Perawat bernama San
? Baru nyadar?" balas Stela mende
angkan tangan, lalu menggera
" tebak
Pasien banyak banget dari ta
'sentuhan tangan' dari psikiater. Entah hanya sekedar ingin 'cur
kenceng, 'kan?
, sehingga bibir tipi
ii
ruanganny
ini," sapa Stela sete
ntar?" balas suara serak d
a sambil menggulung tali t
okter Stela. Ya
igi kecil yang tersusun rapi, membu
etakkan gagang telepon, lalu b
ar ya? Mau ketemu
anya kepala psikiatri itu meminta Stela datan
an melengkungkan bibir
ruangan. Dia bergegas ke ruangan kepala psikiatr
p-
henti tepat di depan pintu berwarna hitam. Stela mengatur nap
k-
u sebelum masuk k
yang sama dengan di telep
kl
re, Dok," sapanya s
patnya penasaran dengan apa yang ingin disampaikan oleh Dokter Adam. Kedua tanganny
si yang ada di depan. Pria berkepala plontos itu memandanginya dengan saksama. Mata hitam pekat
natap bingung dengan kening berkerut. Gadis itu menyipitkan mata, lalu
cit Stela sambil menyatukan kedua uj
elepaskan kacamata yang bertengger di hidu
lagi-lagi memperlihatkan gigi kecil yang tersusun r
lam hitungan detik, berkas tersebut sudah berada d
atang ke rumah sakit!" seru Dokter Ad
e
terlihat kembang kempis merespon rasa terkejut. Ked
andangan tidak tenang, napas keluar tak bera
Adam menaikkan sedikit kepala ke atas
di atas meja. Dia membuka berkas itu dengan cepat. Terlihat data pasien dimembaca data yang diberikan. Stela kembali menunjukkan tatapa
rti." Stela menggeleng lesu sam
abis pikir ada psikiater seperti Stela yang tidak bisa menganalisa maksud perkataannya. Pria paruh bay
bastugaskan dar
ngan tatapan sendu. Bibirnya memberikan gerakan ke
Ini belum selesai bicara loh!" tegas Dokter Ad
ang telinga, lalu memfokuskan pikiran dan mendeng
mendengarka
pekerjaan di rumah sakit
napas lega meluncur begitu saja setelah
ater pribadi pasien itu." Dokter Adam mengarah
melebar, dagunya seakan jatuh ke
Anterograde Amnesia, Dok?" Stela
idak hanya menderita Anterograde Amnesia, dia jug
la dengan kepala mi
ak s
ud saya. Kenapa bukan yang sudah berpengalaman aja, Dokter? Menang
menangani pasien yang menderita Anterograde Amnesia, Stela. Di rumah sakit ini hanya ada
g kacamata, kemudian membac
spesialis saraf yang menanganinya. Dan ... keluarga Oliver meminta seorang psikiater yang memiliki kemampuan bela
rikan tatapan memelas, berhara
putusan saya, Stela. Tapi pihak manajemen. Pasien itu bukan orang sembarangan. Beliau seorang peng
epala dengan cepat. "
hat geram. Giginya beradu dengan rah
selain menerima tawaran tersebut. Tidak! Lebih tepatnya ini bukanlah tawaran, tapi per
dis itu pulang ke kampung halaman di Bukittinggi. Bukan hanya itu, dia juga
u, Dok?" Stela menatap penuh harap den
jika tidak ...." Dokter Adam menaikkan sebelah alis ke atas, lalu m
dada bagian atas, membuat leher yang tidak terlalu tinggi itu
ada surat perjanjian yang harus ditandatangani sebelum mulai bekerja." Dokte
spesialis jiwa." Stela mengangkat kepalanya pelan, masih berusaha men
tubuh bersandar di kur
mu tidak perlu khawatir." Dokter Adam tersenyu
h keluarga Oliver. Selamat bekerja, Dokter
sedikit tubuh dengan tangan kanan memegang data pasien bernama Vincent Ol
berada di luar ruangan. Dia menempelkan kening dengan pelan ke dinding, memundurka
ut, mengangkat dagu dan menegapkan tubuh. Dia kembali b
ngerucut. Stela merengek pelan sambil menghent
bingung melihat perubahan wajah Stela,
s yang diberikan Dok
gambil berkas itu dan membacanya. Mata b
eng banget!" serunya
"Baca riwayat penyakitny
t ketika membaca daftar riwa
i mengedipkan mata berkali-
t, beralih menjadi psikiater pribadinya." Stela
ya hanya bertahan satu hari. Gue bakal jadi diari buat dia, San.
a-aa ...." Dia merengek seperti anak keci
bih berwarna, bisa lihatin c
ru
an punya anak cakep-cakep. Yah, sekalian per
ng yang akan ngelupain gue lagi b
di atas meja dengan lesu sambil sesekali meniup rambut. Bagaimana hari-hari yang akan dijalankan setelah beralih pro
ambu