ver. Sebuah kediaman mewah berukuran besar. Mata atraktif berwarna cokelat itu t
et," cetus Stela takjub s
lis berbentuk runcing. Berbagai jenis tanaman seperti Kadaka, Pohon Palem hias
berada di samping pagar berwarna hitam. Tak lama, seo
saya bantu?" tanya pria menge
Mekar." Stela memperlihatkan kartu tanda pengenal dari rum
Ibu Widya sudah menunggu," sambut penj
ke kiri, memberikan a
," ucap Stela kepa
intu rumah, lalu meninggalkannya se
k istana! seru Stela membatin s
merapat ke dinding. Di sisi kiri rumah terdapat tangga yang menghubungkan lantai satu dan dua. Kiri dan kanan tampak ruanga
an setelah membukakan sebelah pint
t satu set sofa berwarna krem, serasi dengan dindi
i sini dulu. Saya aka
a berjalan menuju sofa dan duduk d
di dekat pintu. Dalam hitungan detik seorang wanita paruh baya terlihat memasuki ruangan. Penampilannya sangat elegan, ram
k. Mata cokelat gelap yang atraktif, menandakan Bu Widya bukan wanita
las senyum sebelum menyapa wanit
kter Auristela In
Oliver," sambung Wid
yambut uluran
di sofa yang berukuran panjang. Sedangkan pria muda yang d
n kaki. Dia menadahkan tangan ke samping. Pria muda it
elum kamu mulai bekerja di sini, Dokter Auristel
atan terlebih dahulu, sebelum memulai
lusuri setiap kalimat yang tertera di dalamnya dengan cermat. Seketika netra coke
ini, Bu?" tanya Stela kaget
ukkan kepala p
perlu khawatir." Ibu Widya menegakkan punggung. "Vincen
diberikan waktu libur, satu hari. Saya akan memberikan insentif
n diterimanya per bulan adalah Rp50.000.000,-. Bibir gadis itu membulat dengan
Apalagi sang Ayah sudah tua untuk bekerja. Dengan menerima uang sebesar itu di luar gaji, Ste
kepada media jika diwawancara, terutama tentang penyakit Vincent. Selain itu dia juga harus mela
ping Widya memberikan se
n setelah membaca dengan
an mengarahkan telunjuk ke pulpen, mengisyarat
tiga tahun. Nominal uang yang akan diterima, telah menghilangkan rasa ragu dan
da kedua rangkap kontrak kerja. Setelah itu dia m
kter Stela. Selamat bergabung di keluarga Oliver." Bu Widya tersenyum
E
uaian dulu dengan Vincent se
ampak b
etelah itu bawa dia ke sini lagi." Widya memerintahkan pr
bernama Candra me
Dokter Stela," pungkas Bu Widya
a tampak membulat. Dia h
kalau ketemu nanti, g
Dokter?" Candra memb
Stela masih deng
ambu