ukul setengah 1 siang. Elena tidak bisa menghubungi Tuan Cornell dan ia segera berlari masuk ke dalam
t Tuan Cornell mengajaknya. Sebelumnya, ia sudah mengganti pakaiannya dan menitipkannya ke resepsion
suk, Elena justru berpapasan dengan orang-orang berbadan besar yang hampir menubruknya. Tubuh Elena yang ring
mbut botak dengan tubuh berotot berseru kepada El
ri, anu, car
stalke
edua tangannya memberi isyarat j
tutur pria satunya menaruh perasaan curiga sambil tetap berjalan menghadang Elena. Elena yang terus
u cari r
ns lainnya di depan," ungkap seorang pria usia 50-an yang ber
itu Julian?" Elena refleks mengatakan hal tersebut karena ingin me
Elena. "Carlo, bagaimana bisa ada orang bisa lewat sini, sih? Aku enggak nyaman," omel seorang pria dengan pakaian berjas da
ah maju. Penampilan cantik Elena yang mengenakan pakaian kemeja sifon berwarna biru telur asin serta rok pendek putih di atas otomatis menjadi beran
! Memangnya siapa, sih Julian itu?" omel Elena sambil merapikan pakaiannya. Ia
etelah bertanya sana-sini. Denah hotel yang tampaknya sederhana
ang tenggelam di acara pelelangan dengan banyak orang. Ia berusaha menelepon re
berlari sana-sini. Tuan Cornell yang melihat Elena pun memasang waja
okey?" kata Elena merujuk. Pria yang baru dikenalinya selama satu hari itu hanya menghela nafas. Mes
ena, pa
yang mereka sepakati. Tetapi, Elena pasrah. Ia terlanjur dipermainkan oleh waktu sedari tadi. Dan kini ia hanya bisa menik
dan tidak mengantuk ketika siaran berlangsung. Tetapi kenapa ia kepikiran dengan ucapan seorang wanita yang
a kepada diri sendiri. Jarinya berselancar di Google dan mengetikkan nama depannya saja. Ketika ia baru menge
ukan orang Indonesia, dan bisa jadi dia tidak punya alat komunikasi secanggih orang-orang zaman
ian hanya bisa tersenyum dan membiarkan penggemarnya itu mengambil foto dengannya. Entah mengapa t
terlihat paling menonjol saat kehadirannya masuk di studio. Aura bintangnya itu tidak dapat ditutupi karena setiap kali ia melebar
aksi sesuai dengan naskah yang diberikan Carlo. Meski saat melakukan proses syuting, ia melakukan improvisasi dengan bercanda sana-
karena dia baru saja dilecehkan orang lain?" tanya artis lainnya yang
lo yang ada di balik layar menepuk jidatnya. Padahal, jawaban yang seharusnya diutarakan oleh Julian berbunyi, "Aku akan menghajar orang ya
ilecehkan itu viral di media sosial. Carlo tidak bisa mencegah itu, selagi masih dalam keadaan positif ia membiarkan videonya itu viral. Kehadiran Ju