eseorang bernama Elena di tengah ramainya sebuah diskotik. Suara musik
mengajak Elena keluar dari keramaian orang-orang yang berdansa di lampu yang remang-reman penuh asap rokok itu. Elena menolak dan k
malam kita setengah jam lagi. Kamu mau diusir dari asrama?" tutu
sih lama. Aku pern
n kalau bukan aku yang genit-genit dulu ke Pak Sarto?" Elena terkekeh mengingat kejadian konyol itu. Dia
an. Elena pun kembali berjalan normal dan mengikuti langkahnya di samping Denna menuju parkiran mobil. Biasanya E
keting real estat b
ggan yang datang. Namun, ia tidak bisa memungkiri jika hanya modal tampang yang dimilikinya dan terbukti bisa memikat calon pelangg
ang. Tetapi, tiba-tiba Elena menoleh ke arah Denna ketika mereka berhenti di lampu merah. "Tapi kalau dipikir-pikir, kenapa sih
dah kerja lama sama dia kok ngga
ku, supaya kita tidak berbuat aneh-aneh di luar. Tapi selama ini
enapa kita menerobos itu dilarang? Karena bahaya, Elena. Sama seperti asrama. Karena bahaya kalau tiba-tiba kita menyalahgunakan fasilitas kantor," jelas
a yang masih marah. Elena kembali merujuk dan menjanjikan Denna mentraktir kopi d
a sudah mencari nafkah sendiri. Orangtuanya bercerai sehingga ia ikut dengan ibunya y
upannya tidak semulus yang ia impikan. Elena berkali-kali pindah dan keluar dari pekerjaan karena merasa tidak cocok dengan peraturan perusahaan. Walau ia berpin
iliki sikap ambisius sekaligus dingin. Elena merasa tersiksa dengan cara kerja Sigit yang hampir 24 jam penuh harus sedia, tetapi ia tidak bisa menolaknya k
iri kepada orang baru dan menjelaskan produk-produk apa yang ia jual kepada kliennya. Apalagi ketika mengetahui
arier. Di usia Elena yang sudah menginjak 30 tahun, ia belum juga mendapatkan promosi dari Sigit. Meski Dena juga
hiburan tanpa disuruh untuk mendapatkan klien yang mau membeli unit apartemen, bahkan rumah sekalipun. Elena juga kerap mendatangi lokas
sepi-sepi aja. Yang ada malah cuman dapat cowok hidung belang yang kere," tutur Dena
rosot gara-gara semua serba naik," jelas Elena memberikan pembelaan. Memang, biasanya Elena bisa mendapatkan ken
epertinya enggak baka
mengikuti jalur pulang mereka. Secara tiba-tiba, semangat Elena seperti b
ontak melirik wanita memiliki paras seperti orang bule itu dengan sinis. Ia