g menangani kasus Hanna?" tanya
menyukai pengacara yang mendampingi Hanna dalam kasus itu, masalahnya pria i
at aku menyinggung s
acara!" ucapan David barus
gacara mahal lho
ti, aku tak peduli!" sahut David,
engan pasien." Ucap David, lalu beranjak dari kursi. Menyalami Smith, dan kel
tu. Wajah David terlihat merah padam, dengan kedua tangan terkepal, menco
elesai bicara!" seru pria itu se
r bahu Antonio kesamping dengan punggung tangan, karena t
aya hanya menjalankan tugas. Kamu seharusnya tidak m
kan tugas saya sebagai seor
memperlambat jalannya sida
ti apa!" David tertawa sinis, menyindir u
0 pagi." Usai berkata seperti itu, Antonio, pengacara yang mendampingi kasus Hanna, keluar dari ruangan itu. David
k! P
ghempaskan diri di kursi, dan memijit pelipisnya dengan kedua tanga
.. Tuu
s, Hanna harus menghadiri sidang besok." Suara David sedikit
untut, jika aku tidak datang be
masyarakat dan komentar di media sosial sangat berpengaruh pada tingkat kepercayaan mesyarakat pada kepolisian, terkait kasus ini
t mengadakan protes dan
Hanna bisa melewati semuanya dengan bai
anna! Dia bisa semakin parah!"
awal harus d
agi. Dia memutuskan sambungan tele
ang pukul
at yang ingin menyaksikan jalannya sidang. Ruangan seketika menjadi hening, saat
nna mengalami gangguan mental, dan telah menghabisi nyawa kedua orang tuanya, menggunakan sebilah samurai, milik ayahnya. Jaksa penunt
ruang sidang itu, menghormati jalannya sidang. Kemudian, hakim bertanya apa
, atau sangkalan, Tuan Antonio?" Hakim ket
u kericuhan di ruangan itu kembali. Masyarakat mer
rang yang hadir di ruangan itu, tidak mengindahkan peringatan hakim. Akhirnya, hakim terpa
makin merasa takut, saat memasuki ruang sidang. Karena kondisi psikolog
s saja membenamkan kepalanya dalam pelukan Jeni, seraya menutup kedua telinga.
dan Hanna. Mereka segera membawa gadis itu dari sana. Di ruang tunggu, Jeni menenangkan Hap Hanna,
nya Jeni, sambil mengusap
cap gadis itu,
emua akan bai
s berkata apa, pada gadis kecil di depannya, dia lalu menatap David dan Smith bergantian
, tanda persidangan kembali diadakan. Kali ini tida
n, dari pihak terdakwa, maka sidan
maju dan memberikan keterangan, ter
an hanya menemukan tiga sidik jari, di rumah itu. Yaitu sidik jari tuan William, nyonya
Nyonya Stephanie. Juga terdapat sidik jari Hanna pada tubuh korban, Stephanie. Sekia
memberikan kesaksian. Petugas y
idak menunjukkan tanda-tanda sebagai seorang pembunuh. Rasa takut dan trauma yang dialaminya timbul dari syok yang terjadi karena mengalami peristiwa mengerikan dan mengejutkan pada dirinya. Rasa
dak punya waktu berbasa-basi!" jaksa pen
ah kau akan ketakutan dan bereaksi berlebihan, tiap kali bertemu ses
Sekian yang mulia!" David menutup
vid dan Smith saling berpandangan, sedi