pada Terence, dia menarik tangannya dan me
rasakan ada suatu ganjalan di paru-pa
ia dan berkata, "Kamu ini benar-benar mengesankan, Julia. Apakah selama ti
nya. "Ada semua jenis wanita di sekitarmu, Tuan Cataka. Aku pikir... Aku bisa berpura-pura untuk jatuh cinta padamu. Aku mengi
an sebuah lonceng. "Jean itu tidak hanya femini
rence yang mengetahui wataknya, tahu Julia akan marah diperlakukan seperti itu. Selama ti
tidak marah. Sebaliknya, dia malah t
nar dan lembut, dengan perlahan ta
hormonnya langsung bergejolak
sung menanggalkan gaunnya d
dingkan dengan pacar barumu itu?" Julia tertawa dengan provoka
a tidak pernah mencapai titik untuk melakukan hubungan intim. Namun, secara sengaja Ter
hanya tersenyum kecil padanya. "Tuan Cataka, memang sudah tidak diragukan lagi kalau pacarm
epas kancing kemeja Terence. "Menurutku, Jean tidak berpengalaman seperti aku di tempat tidu
inya. Dia tahu bahwa seharusnya dia mendorong Ju
agi pula, seorang wanita yang bergair
ara kepadanya. Dengan geraman yang serak, Terence melingkarkan lengannya di tubuh Juli
ahwa air mata telah m
keras, Terence meletak
akukan dengan perlahan! Kamu terlihat seperti binatang buas. K
mencibir dan menciumnya dengan keras. "
ia sangat mencintai Terence, sampai dia bers
inya. Terence bertanya dengan nada sarkastik
k?" tanya Julia. Pada saat ini, Julia tidak menginginkan hal lain di dunia selain pria d
emang dia tidak memprioritaskan perasaan Julia. Mengam
a dirinya sudah
memikirkan hal kacau tersebut. Tak bisa dipungkiri bahwa
dirinya dan berpakaian. Dia segera melemparkan surat
ti kamu akan tetap menjadi istriku. Aku benci wanita bermuka dua sepertimu. Akan menjadi lebih b
ketika kamu sedang memakai celanamu?" Julia terke
a merasa sanga
nce berkata dengan suara tinggi. "Ta
ng selimut pada satu tangannya untuk menutupi tubuhnya dan mengulurkan tangan seb
dengan dingin. "Apakah
baru saja dia dengar. Tanpa suara, dia mengi
rence yang m
ing ranjang. Dalam foto itu, dia melihat Julia tersenyum dengan begitu bahagia. Dia tampak seper
lia terasa seperti seda
tidak bisa memberimu rumah ini. Kalau kamu butuh hal lain, ki
aca isi dari surat tersebut, Julia segera menandatanganinya secepat mungkin. Sela
ada lagi yang penting, terutama karen
ak peduli den
kita?" Terence merasa jantungnya berdegup kencang meli
keh. "Tuan Cataka, kamu selalu baik dan
ah, tetapi kalau kamu ingin menjadikannya rumah pernikahanmu, akan lebih baik
n merasa tidak nyaman karena kamu akan memikirkanku." Tanpa berkata apa-apa l