ihat, siapa yan
di lantai. Gaun merahnya yang membarah sedang memberitahu orang-orang bahw
inginkan agar semua melihat diriny
gan manja. Sesekali bibir pria tersebut menciumi kepalanya denga
inya karna perlakuan hangat dari pria di sampingnya. Dengan sengaja, dia mem
a. Dia bisa melakukan apa pun bahkan untuk mematahkan tulang-tulang mereka. Kukunya sengaja di cat warna merah, men
n oleh wanitanya. Dia melirik dengan sengaja kepada orang-orang yang berani menyakiti wanitanya,
ita kesayangannya. Lalu mengecup bibir itu sekali dengan sangat lembut dan hangat. Tangann
ah mereka yang berani menghina kekasihku!" titah
mau melepaskan satu orang pun yang lo
nnya. Pria tersebut tersenyum. Setelah semua orang di bawa pergi
ingin mengecewaka
mar hotel di tengah tubuh yang memanas ini. Ada di ruang kantornya, mereka harus melakukanny
hun ya
ah kaki pria. Harus menurut apa pun!" mertu
ng untuk di ungkit. Bahkan yang tak ada, dibuatnya menjadi ada. Tidak akan puas j
sudut meja yang tadi telah dia bersihkan.
h bersih maka suami akan tenang," keluhnya lagi dengan
rang ibu mertua yang penyayang dan berhati lembut. Selama setahun Vina dan Gerry berpa
itu hanya
aat kedua orang tuanya secara tiba-t
ntung sekali untuknya mendapati satu rumah besar pemberian orang tua Vina. Ta
-Gerry, telah menjadi direktur di perusahaan yang dia dirikan. Perusahaan itu memang dib
ya. Dia menangis sejadi-jadi sambil merapi tubuh kedua orangnya. Namun, sebuah perkataan menenangka
a itu?!" Siska menunjuk ke wajahnya, kesal mendengar ta
mbutuhkan itu. Semua perlakuan langsung berubah
iska menggaruk kepalanya dengan wajah frust
keluarga Gerry, dan merekalah yang melarangny
bil melemparkan sikat ke wajah Vina yang baru saja
membuat mereka juga memandang rendah Vina. Memang siapa dirinya? Hanyalah seorang istri yang b
memberikan makanan sisa seolah Vina memang
rah dari ini, lalu bertindak lebih drama dari ini. Kemarin, bahkan dia berpura-pura bahwa Vina telah men
rima olehnya. Gerry akan menghardik Vina karna dia per
singkat yang membuat Vina b
enyukai aku
rus melakukannya, padahal ada dua pembantu lainnya yang sedang menga
rsenyum getir, tubuhnya yang lemas dia
sama kedua orang tuamu! Dasar jalang ini," keluh Siska sambil memegang
itu, dia ingin mertuanya bahagia, karna Vina telah cukup memegang uangnya sendiri. Tanpa menyada
gaji dari suaminya, perlakuan baik dari suam
i tampak lusuh. Kerahnya melar dengannya warna
eli baju untuk dirinya sendiri,
r hanya karna kau diam di sana!" bentakan dari Siska membuatnya
p juga sama seperti dirinya. Karna Siska sangat menginginkan cucu laki-laki, tapi yang k
yang tidak mampu melahirkan anak laki-laki. Padahal, penentu jenis kelamin d
a semua. Membuat Vina sering menangisi perlakuan mereka. Dia harap, ha
sedang
ang, pelukan kecil itu membuat
AMBU