kembali mendarat di pipinya. Kepalanya merasa sangat pu
agi. Tidak bisa, bahkan menggerakk
lu, mendekapnya dengan sangat hangat
R
a bagian. Kini tubuh bagian atasnya bertelanjang, memamerkan dua gunung kembarnya
Vina malah membua
r
k menyisakan sedikit pun pakaian yang meleka
hnya sendiri, semuanya, dialah yang menentukan. Me
dirimu ... hiks ...." Vina masih
takkan kepalanya di sana. Mengulum sesua
isa menahannya, walaupun tubuhnya sakit, tapi apa yang di
apak tangan secara kasar, menatap
rik paha Vina agar lubang miliknya le
a sepertinya menikmati permainannya yang kasar, Gerry menambahkan tenaganya.
endesah kecil sambil menggigit bibirnya. Tub
, menarik rambut Vina semb
hat darah segar yang keluar dari bibir Vina dia semakin b
Vina, hingga Vina kes
an kelamin, Gerry tidak peduli padanya.
h tulangnya terasa sangat menyakitkan. Tapi, Gerry tela
enjadi lebih sulit. Mereka tidak akan peduli dengan apa yang
n dengan gerakan kecil saja dia sangat kesakitan, dia
hnya yang penuh memar. Bahkan wajahnya bengkak dengan memar yang parah. Alasan apa lagi yang harus dia be
yang akan digunakan oleh Gerry. Sebagai seorang istri, dia tidak bole
ra berpakaian yang memberikan kesan yang elegan, dan tampak ber
mar mandi. Handuk kecil melingkar di pingga
sendiri sambil mengambil baj
aja. Itulah yang memang diyakini oleh keluarganya, bahwa pr
an menjadi hari yang baik, dia harus mengembalikan semua kerugiannya kemarin. Gerry mem
nya, namun lagi-pagi Gerry meremehkan Vina. Menyur
membuat Vina diam dan tunduk padanya
a menyukainya. Dialah pemegang kendali, sang pem
an dan rendah, dia takut
elirikn
uang? Aku ingin membel
anan, makan Gerry akan berubah menjadi monster lagi. Dia akan memarahin Vina
utan dengan ibunya, G
ar bola mat
pun nggak ada! Dasar
riksa uang di dompetnya lalu melemparkan ke waj
bisa minta terus, d
engan wanita lemah, dia tidak suka melihat air mata Vina. Menurutn
mar mereka, Vina mengambil ua
u menjadi uang terbesar yang
dih secara bersamaan. Sekarang, uang lima puluh ri
rapa kue yang enak untuknya. Ya, itu hanyalah kue dengan harg
kan suaminya, dan berharap, Gerry akan berub
emandanginya dengan angkuh, ketiga anaknya sedang duduk di meja ma
g mengkhawatirkan dirinya sa
rsebut karna Vina kelupaan memaksakan sarapan mereka.
yang menyiapkan sarapan ada
sur," ucapnya lembut tapi dibalas d
a Vina dengan sendok beberapa kali. Tidak ada yang me
ngan jemari yang saling bersentuhan. Menakutk
tidak ingin semuanya men
a bermanja pada ibunya, laku mundur ketika mengetahu
k pernah memperlakukan Crysta dengan baik, bahkan bebera
hardik Siska, lalu men
ya yang sulit untuk dikenal
r mata terjatuh dari kedua b
ini, jadi dia memeluk Cryst
sta." Vina mengecup pipinya sekali. Air mata
tidak terluka lagi." Kali
an hal tersebut. Tapi pria itu, yang
udah jela
mereka duduk di tempat lain. Duduk bersama mereka adalah
ini tidak menahan rasa laparnya, perubahan sikap Siska itu sangat ekstrem, terkadang dia
kan itu." Itulah yang sering d
untuk Crysta. Ini adalah medan perangnya, dia harus membuat di
AMBU