ing menuntutnya untuk terlibat dalam urusan bisnis yang semakin besar. Liana merasa dirinya terperangkap dalam sebuah jaringan yang tak bisa dia kendalikan. Semua
an perintah dengan sikap yang tak bisa ditolak. Setiap kali Liana mencoba untuk menanyakan lebih lanjut tentang pekerjaannya atau
ari sekadar hubungan profesional antara mereka. Meski Arsen selalu bertindak seolah-olah dia tidak memiliki perasaan, ada saat-
Arsen. Matanya lelah, namun ia tak bisa berhenti bekerja. Tiba-tiba, pintu ruangan ter
rsen, nada suaranya lebih
a... Saya hanya sedang menyelesaikan pekerjaan," jawabnya pelan
tan yang hampir berlebihan. "Kamu bekerja terlalu keras, Liana.
tanyanya, walaupun dia sudah bisa
etiap detik yang berlalu semakin membuat dadanya sesak. "Apa kamu tahu, Liana, bahwa kamu semakin s
erti apa yang Anda maksudkan," jawabn
tahu apa yang orang pikirkan, Liana. Aku bisa melihat mereka, bahkan tanpa mereka menga
gera terjadi. "Saya bukan bagian dari permainan Anda, Arsen. Saya hanya ingin bekerja dan
dak menyakitkan. "Kamu benar-benar berpikir bisa pergi, Lian
lagi. "Apa yang Anda inginkan dari saya?" tanyanya dengan suara
kamu adalah kunci untuk membuka pintu yang lebih besar, Lia
u? Apa yang sebenarnya Anda rencanakan?" tanyanya, suaranya m
banyak lagi. Akhirnya, dengan suara yang pelan namun penuh penekanan, dia berkata, "Saya
alam apapun yang melibatkan Anda atau dunia ini, Arsen," katanya
yahkan. "Terlambat, Liana. Kamu sudah berada di sini terlalu lama
terjebak-bahkan jika dia ingin mundur, semuanya sudah terlalu terlambat
. "Tapi kamu masih bisa memilih, Liana. Kamu bisa memilih untuk ikut dengank
r dari semua ini tidak mudah. Ada lebih banyak permainan yang sedang berlangsung, dan meskipun dia tidak
nia yang dipersembahkan Arsen padanya jauh lebih berbahaya dan rumit d