u bisa membuatmu kemb
__
Ray, dengan cepat Mariam meraih tu
Tuan muda. Tenan
kan semua ini tidak mungki
luk erat oleh Ayahnya. Ray berusaha bangkit den
dihiraukannya. Yang terpenting saat ini
pangg
gat, yang Ray dapatkan adalah tatapan pe
mu! Kamu pembawa si
aki yang Ibunya lontarkan untuknya, hanya ini
tikan!" be
sial! Kalau aku tau dari dulu, seharusnya aku tidak melahirkannya!
ngkis apa yang dikatakan Nisa, "Tidak mah, it
entuh aku
p Mariam menahannya. Air mata Ray semakin deras me
yangnya semua itu tak berlaku, Bryan mengalihkan pa
kembali menghantuinya membuat keringat semakin ban
uruh beberapa pelayan menopang tubuh Ray membawan
atas tempat tidurnya, Mariam mel
y fokus menatap langit-langit kamar menan
salnya 10 tahun lamanya menjadi psikiater pribadi Ray, ini
n membawanya masuk ke dalam pelukannya.
is sejadi-jadinya melampiaskan rasa sedih, am
at Mariam tak menyadari bahwa air mata
t sesak tapi untuk melampiaskan semuanya Mariam tak mempermasalahkan
bisa membuatmu kembal
y semakin menangis dan mencekam erat
ap ini semua hanyalah mimpi tapi Maria
tson putra tertua Robertson meningga
rhatian kecil yang diberikan Roy tentu saja
kehadirannya, yang selalu membelanya. Tapi kini? Siapa lagi yang akan membela Ray? Siapa l
sih sayang seorang Ibu kepada Ray hanya saja Mariam sadar posisi.
mendengar suara isakan tangis lagi melainkan dengkuran halus yang be
eralih mengusap lembut wajah tampan Ray, meng
u kuat Ray."
annya di dalam pelukan Ray dan me
rambut hitam lebat Ray sembari
**
an langit sebentar lagi akan menangis, m
angit sangat mengerti tentang dirinya. Yang awalnya
kaknya, Roy. Putra tunggal keluar
seolah-olah sedang menghitung berapa banyak jumlah a
. Rasa sedih, amarah, dan kecewa tak
ll di atas pangkuannya. Tangan Ray tak berhenti mengelus kepal
an tidak ingin ada pihak media yang menangkap
k mengunci seluruh pintu di manshion termasuk pintu kamar Ray
gi juga, meninggalkan Ray seorang diri di da
r dirinya dapat mendengar berita tentang kelu
Keluarga Robertson yang katanya dikenal dengan keluarga terkaya ketiga
Robertson selalu ingin dipandangan baik oleh publik, ole
yang sebentar lagi akan bertunangan mengalami kecelakaan
tv yang menyiarkan berita l
ada lagi, seharusnya aku juga
menggema di dalam kamar yakni suara t
kali pecundang t
harus aku lakuk
u hanya harus mem
?" tanya Ray denga
h harus dibayar dengan darah. Kematian
nya Ray me
perlu membantai ke
al. Wajahnya semakin pucat dengan peluh yang membanjiri wajahnya. Apa y
ng ajar, Rey
arnya bocah. Kau akan m
ah, Ray terkekeh geli
h! Bo
haha
apa bodyguard yang mendengarnya seketika meri
muda semakin parah." bis
tu, telfon
bari kepada wanita seksi itu bahwa keadaan T
iam kembali dari pemakaman menuju m
ses membuat pikiran negatif menjalar di pikir
aik-baik saj
**
a. Tak peduli berapa kali dirinya tersandung karena sepatu hells
Ray, Mariam merongoh kantong celan
disini." titah Mariam yang langs
tu kamar Ray. Objek pertama yang dilihatnya adalah tubuh Ray yang berbari
watir. Dengan cepat Mariam menghampir
Kenapa Anda tidur di
masih mengantuk, Ray mengeliat mencari posis
agi dan lagi mengacuhkannya. "Tuan muda, ayo b
-tiba membuat Mariam terkejut. "Kau
nginnya Ray, tapi kali ini mata Ray terlihat sangat gelap dari pad
tah duduk
at Mariam berdiri merapikan kemejanya dan berjalan menghampi
m sembari menyelidiki perubahan raut wajah Ray tapi nihil, wajah itu sema
ngin t
pertama kalinya Ray mengacuhkannya tapi lih
hkan tidur." ujar Mariam semb
iam mengerti itu karena itulah Mariam
asa heran. Apakah Ray menunggu dirinya bercerita tentang keadaan di pem
irinya turun hanya untu
sangat ramai. Nyonya
yuruhmu berceri
da suhu hujan saat ini. Mariam merasakan ketegangan dan tatapan
.saya h
iam!" potong Ray dengan nada penuh pe
pergi meninggalkan Ray seorang diri ses
, Mariam menarik napas panjang
u yang ane
l dengan kepergian Roy, tapi entah kenapa
rus car