u sedang bertengkar hebat dengan Josef, pria yang memaksaku untuk menikahinya. Sekarang, aku terbaring di tempat tidur yang asing, di rumah besar Josef yang megah dan menakutkan. Suara ketuk
" katak
s namun sikapnya canggung. Ia bahkan hamp
aku, mengusap m
kan malam. Tuan Josef menyuruh saya membant
klah. Bantu aku berdiri,
lembut agar bisa duduk perlahan. Tubuhku terasa lemas,
lapor saja? Nyonya terlihat tidak
engge
onya pucat sek
nyum lemah. "Bantu aku
a kami bertemu. Ia menunjukkan pintu di sudut ruangan-kamar mandi. Aku begitu bodoh, hingga mengi
ik sendiri. Eri dulu pernah membopongku ketika aku pingsan karena demam tinggi. Chua, -yang memiliki tingg
kami makan malam bersama. Aku pun bertanya p
n kebaikan Nyonya pada kami. Jika Nyonya tak me
melayaniku seumur hidup. Aku menolak, begitu juga Jiro, karena perjalanan yang berbahaya. Dan memang ternyata berbahaya.
tanyaku pada pelayan baru itu
nek. Ia sering sakit kaki, jadi saya sering membantunya ke kam
di pintu. Aku akan memanggilmu
. Rasa tegang dalam tubuhku perlahan berkurang. Aku memejam mata sebentar, meresapi ketenangan sement
an, ma
itu masuk, lalu be
kau mem
ya. Itulah
lah, duduk
di sebelah ember, me
liti. "Apakah kau bisa k
!" ucapnya panik, suaranya bergetar. Ia sujud memi
, apakah kau pernah ditugaskan keluar? M
ah beberapa saat, baru dia menjawab, "Besok jadwal
ini. Rahasia. Aku ak
ngangguk antusias. "Saya bis
nap
Nyonya seperti Kakak saya yang hilang. Menu
kalian pasti akan berteman baik. Aku akan punya dua adik perempuan manis sekaligus," kataku haru,
angis. Saya takut, Tuan Jose
alangnya nasibku. Cintaku direbut paksa, dan
ta gadis itu pun t
. Siapa namamu, gadis baik?" tan
a Chua,
kain dan melilitkannya pada tubuhku. "
hua mendandaniku
nya dengan riasan tipis saja...
terampil," kataku geli. "Ayo kit
a. Saya lupa!" Dia menepuk d
ku sudah berkurang. Kau tak perl
ita terlambat. Saya t
elindungi mu," kata
h Aula makan malam. Aula besar yang
a makan di s
t Anda. Beliau bahkan mengundang orang tuany
mpat mereka makan
rnah mau makan bersama Nyonya Asuka. Bahkan, saat Nyonya Asuka meminta T
pasti mengamuk dan mengusir orang ketiga yang sudah merusak keluargaku. Malangnya, wanita itu tid
onya sampai pintu. Setelah itu Anda bisa masuk sendiri. Saya m
perlahan pergi meninggalkanku. Barulah aku mulai melangkah masuk ke dalam ruangan itu. R
menjadi pusat perhatian. Mereka yang sedang duduk di depan meja makan panjang
da, dia memandangku de
aja, aku harus merasakan kecangg
Kenapa harus melibatkan aku ke dalamnya?. Seharusnya aku bisa hidup bahagia de
yang menjadi