tubuh Adrian. "
kamu menjawabnya dengan cep
memang kenapa T
adi, benar kamu sed
laki itu untuk berbuat lebih buruk lagi. Ia menen
dak menoleh ke belakang. Namun ia terke
num teh hanga
ti orang yang ketakutan. Arleta menepis pikiran buruknya dan
k tua, Arleta masuk ke kamarnya dan mengganti pakaiannya. Memang bagian
snya air susu yang keluar. Sungguh fatal ji
lain. Kamar Adrian tertutup rapat hingga so
eta.
ik rumah. Dia belum tahu siapa namanya karena mereka bertemu h
Nyo
anya. "Kami akan pergi, tolong jaga Adrian. Oh ya, ini ada ponsel unt
ik, Ny
in sangat lumayan mahal itu. Ini pertama kalinya memakai
obil dan meninggalkan dirinya hanya berdua bersam
tua yang merupakan pelayan senior di rumah in
enak disentuh. Berbeda dengan ponsel yang ia miliki seperti biasanya. Arleta membuka secari
yang kerap dihubungi setiap saat jika kangen. Di saat sedang sibuk mencoba hal baru dengan ponsel bar
h ..
ar yang diyakininya memang berasal d
gguh sangat terkejut karena Adr
n Ad
tu untuk dipegang. Arleta berusaha membantu mengangkat tubuhn
erdarah, oh ya ampun ..
ta bingung dengan keadaannya. "Tua
di tapi kakiku ter
uhnya untuk diangkat
iba-tiba dengan suara tenan
ergi bers
ek R
alah nenek Ratih. Ia pun mengangguk dan memilih duduk di
ini!" perintahnya d
memungut beberapa barang yang tercecer. Laki-laki itu terus mengawasinya, me
takut
pa-apa. Ia diminta jujur tapi untuk apa, pasti
ng begini. Tapi aku tidak
ku bereskan semuany
i area dadanya lagi. Arleta segera menutupinya. Tapi ...
akan Tua
nya, lalu teru
.. basah lag
gian dadanya, dan ... 'Oh
ke arahnya. Membuat Arleta segera mun
jangan!!!"
t tajam ke arahnya."Kataka
i kamar. Sungguh tatapan Adrian sangat mengerikan, ia tak mau lagi masu
ri ini yang diminta membersihkan kamar dep
yonya Maya
amar itu. Nyonya Maya ... ya rupanya namanya Nyonya Maya, wanita cant
memungut pecahan kaca yang mungkin merupa
Semuanya pecah tak ada
, Nyo
ya yang tengah fokus membersihkan pecahan kaca dan gelas yang bercecera
jur, kamu puny
ejut, "Tuan ... apa m
n pura
a. "Apa yang kamu alami? Seperti orang yang
Baru beberapa hari disini ternyata apa yang dialaminy
yakin benar kalau itu memang ASI yang merembes
perhatian dengan yang dialaminya saat ini. Dengan sekali
ya diam memandangnya. Lalu tersenyu
t. Tapi tidak seharusnya Adrian terus me
dalam tentang basahnya air di dad
ani dan makin mendekat. Tangannya maju he
Jangan macam-ma
ebaiknya akui sesuatu,
Tuan Adr
lu memintanya duduk di kursi dan mengatak
i, Tuan. Jangan menyangka yan
ur, tapi Arleta berteriak padanya a
ini, sepertinya kamu punya anak, jadi a
wajahnya ke arah lain. Rasanya tak ingin melihat wajah yang menger
.. Aku heran, selama bekerja di r
tidak punya
nya secara tidak sengaja. Jangan membodohi, aku lulusan kedokteran jadi
ur tapi Adrian langsung menutup pintunya. Dengan
ingin kamu la
aku ingi
a, tapi ternyata laki-laki lumpuh ini cukup keras kepala dan tak
n kamu mengakui