img MANISNYA TETANGGAKU  /  Bab 5 NAFSU, TRAUMA, DAN PENGHIANATAN | 100.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 5 NAFSU, TRAUMA, DAN PENGHIANATAN

Jumlah Kata:1068    |    Dirilis Pada: 10/03/2025

a tertuju pada seorang gadis berseragam sekolah, sosoknya yang mungil terhimpit di antara penumpang

kan adegan-adegan panas dari film yang ditontonnya semalam. Dengan gerakan halus, tangannya mulai merayap di paha mul

a, tetapi Ilham menahannya dengan kuat. Jari-jari Ilham bermain di antara lipatan kewanitaan gadis itu, memb

erus memompa, menikmati setiap desahan kesakitan gadis itu. Setelah puas, Ilham merapikan

ing, hasratnya telah terpenuhi. Dia melangkah ke kan

n mengerikan yang dialaminya dengan pria misterius. Bayangan pria yang merenggut kes

? Ada yang salah?"

ipinya. "Aku... aku merasa tidak enak p

sudah terjadi. Sekarang, yang penting kita berdua baik-baik saj

rnya. Mereka makan bersama, berbagi cerita dan tawa. Ma

a. Intan, yang sudah lama merindukan kenikmatan bersama Ilham dan menikmati ilham, menyambut

wajah pria yang merenggut kesuciannya, pria yang kini sedang be

Ilham yang membuatnya bahagia terus di fikirkan int

ap intan dengan tatapan kosong. Bingung k

an yang menanti di kantor. Ia melirik Nisa yang masih terlelap di tempat tidur, h

indari. Dengan berat hati, Intan menutup

urnya, merasakan kesunyia

hantuinya. Ia teringat akan Ilham, tetangga sebelah yang selalu menatapnya dengan tata

terbuka perlahan. Ilham berdiri di ambang pintu, menyeringai menatap Nisa.

tanya Nisa denga

up pintu, dan menguncinya. Nisa berusaha bangkit dari te

erak dan menakutkan. "Kalau kamu melayani a

sahi pipinya. Ia tahu Ilham tidak akan menepati

iti aku," mohon Nis

duli? Aku hanya menginginkan tubuhmu. T

lham. Namun, kekuatannya tidak sebanding dengan kekuatan

Ilham mencium Nisa dengan kasar, merobek pakaiannya. Nisa menangis

ri tempat tidur. Ia menatap Nisa yang terbaring lema

alau kamu berani memberitahu Intan, aku

lham tersenyum sinis dan keluar dari kamar, meninggal

tan pergi bekerja. Awalnya Nisa merasa jijik dan takut, tetapi lama

-titik lemah Nisa. Nisa merasa seperti seorang pecandu

lham sedang berciuman di kamar. Intan terkejut dan marah. Ia tidak menyang

n?" teriak Intan, air m

ereka tidak menyangka Inta

yang kamu pikirkan," kata

sinis. "Aku melihat dengan mata kepala sendiri

dan Ilham yang terdiam membisu. Nisa menangis, menyesali

enangis," kata Ilham, suaranya lembut. "Aku ak

ngan tatapan tidak pe

taimu, Nisa. Aku ingin mengha

memeluk Ilham erat-erat, merasa bahagi

dia juga mencintaimu,Ilham aku

dan baik dalam hidupku,tetap

berdua maafkan aku tetapi aku m

ian,kejarlah intan sekarang Ilham

tau harus bagaimana lagi sekarang,kalau aku m

n sekarang aku moho

n,tangispun mengaliar dengan deras merasakan kehilangan oran

Sebelumnya
Selanjutnya
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY