hal bernuansa mewah. Lampu-lampu menyinar
baru kemarin. Emm--" Tisa t
Kevin mengenggam
u beliin aku h
enyum. Tisa senang mendengar jawaban Kevin. Tisa tidak sala
mpir membeli ponsel di sebuah mal. Ke
Kevin sesampainya di salah
yang sekiranya mahal. Akhirnya mata Tisa te
ang itu,"
ini satu," t
bil dan memasukkan ke dalam ta
lima juta dengan cash dan memberikan pada
tu pada Tisa. Tisa tersenyum dan menempelkan
gguk dan mengusap lembut
sama aku, kan
gangguk l
arakan maksudnya. "Kapan kita tunangan?
epat
rnya, dia menemukan laki-laki yang
agi kita udah mau skripsi juga. Aku mau
ak kamu, udah cantik dan nggak ngebosenin kayak Zara. Zara itu nggak ada apa-apanya diba
a rasa sama Zara, k
aku suka sama dia, tapi dia nggak menghargai aku. Semenjak itu aku bersump
sama Zara." Tisa menarik tangan
il, sedangkan Tisa memand
one-nya?" tanya Kevin,
aju aku udah jelek-jele
lang pasti akan men
lagi dia akan bertunangan dengan oran
*
a bermaksud untuk pamer dan sengaja untuk memanas-mana
g mahal seharga lima juta. Beruntung banget aku punya pacar k
nya tahu maksud Tisa berkata seperti itu apa.
. Lantas gadis itu berdiri di hadapa
, ya?" Tisa mengernyit, pura-pura t
u itu tukang rebutin pacar orang! Jijik gue sama
paskan rambutnya yang ma
pekik Tisa,
eminta Keyla untuk melepaskan jambakan, tetapi Keyla menolak.
adi kusut! Mahal tahu perawatan
cowok-cowok yang lo porotin!" sindir Keyla, balik
isa, aku ikhlas, kok." Zara tersenyum
ara biasa aja. Nga
dan menarik Zara dari hadapan Tisa
rik ke arah Kevin, tetapi pandangan Kevin
t kamu lupa
nya itu dan berkata. "Masak rambut bagusku dijambak sama Keyla." L
ng Kevin, apa semua laki-laki hanya memandang perempuan dari segi fisik saja? Kenapa seolah laki-laki di kampusnya semua tertarik pad
a diemin Tisa,
sambil menepuk nahu temannya itu. "Semua pa
ng sangat ikhlas. Keyla tahu, tidak semua
*
Tidak masalah bagi Tisa, dia bisa berangkat sendiri dan barang kali saja ada laki-laki tampan dan tajir yang tercantol olehnya. Jujur
nalan. Tisa hanya menompang dagu sambil meminum jus apel yang dipesannya. Tak lama kemudian, ada seora
laki-laki itu sepertinya kaya dan berke
an," ja
Tisa dan mengulurkan tangan. "K
laki-laki bernama R
ma kamu. Kamu sendirian
"Iya, maklum ng
oleh dong deke
gi. "Boleh dan ngg
k menuliskan nomor ponselnya. Tisa segera menu
an tersenyum sangat manis me
dari Kevin. Lebih kaya j
k aku ajak makan bare
ng hati." Ti