ang tengah sendirian di taman kamp
"sapa
lirik. "Kenapa?"
ihat-lihat kamu gan
dikkan bahu acuh dan memilih berlalu meninggalkan Tisa. Tisa ti
Kevin menaikkan
ng. Di depan Zara dia mengaku kalau dia jadian dengan Kevin. Sengaja supaya Zar
ara lalu menampar wajah Kevin
n. Dia menggeleng dan mengejar
gu," pang
luar kampus. Pikirannya kacau. Dia tak menyangka Kevin ternyata sam
u. Gue harus samperin dia sekarang j
e kelas Zara da
ke Zara, Tis. Gu
h, Vin, nggak usah munafik. Semua cowok di
Tisa tak ada menariknya sama sekali. Hanya laki-laki bodoh saj
ibir dan berkata. "Lihat aja gue bakalan dapetin lo Kevin. Gue tahu lo ana
dak menyangka Kevin akan melakukan hal setega itu. Air matanya terus bercucuran me
an
"Iya, Ra. Kamu n
in jahatin aku
nap
adian sa
ain, yang mau saja dipacari Tisa yang playgirl itu. Tapi di sisi lain, sebenarnya Ian tidak percaya sepenuh
cuma akal-akalan Tisa aja. Kamu tahu lah sikap dia gimana kalau ada cow
Ian. Aku nggak tahu salah aku apa kenapa Tisa s
yang tega ngerusak kebahagiaan sahabatnya se
menga
sih aja nganggep sahabat. Kalau aku jadi kamu, ak
tku seburuk apapu
kul satu siang."Ke kelas yuk, Ra. Udah mau masuk
etiap hari, Zara harus melihat dia sejoli itu bermesra
ikhlasin aja
tinya gadis itu merasa terpukul. Ian d
k bisa dibiarin, deh,
mu?" Zara
au aja si Tisa m
dia peduli dengan Kevin , tetapi Zara hanya tak
cuma nyaranin aja,
ada benernya
iam, tak
aja," ja
njangnya, bermaksud mengejek Zara karena akhirnya Tisa bisa mendapatkan Kevin. Keyla yang
t Tisa menoleh, tetapi Tisa t
ngkan Keyla yang dirundung emosi. Keyla menc
asti juga ditinggali
ungkin Zara memang harus berhenti peduli pa
baik. Biarin aja si Kevin sama Tisa. Aneh aja , udah tahu itu cewek kayak gitu
ga sakit hati sama Tisa. Setelah aku pikir-piki
seolah dirinya tabah, padahal hatiny