gi berkencan di sebuah restoran termahal. Dengan nuansa yan
yang?" tanya Egi sambil
an minum orange
eorang pelayan restoran dan pel
ayan perempuan memakai baju hit
sama orange
kembali dengan pesanan mereka. Ia meletak
an mereka selesai dan pulang dengan mobil. Di tengah perjal
Tisa mengerutkan keningnya. Egi hanya te
erbelalak kaget dan langs
membelikan Tisa sebuah gaun mahal. Gadis itu san
hal kalau
a di badan Egi dan cowok
elanjutkan perjalanannya unt
an sama aku?" tanya Tisa sebelum keluar dari
mengangguk
tanya Tisa lagi. Ia paham betul kalau Egi benar-benar sudah
pulang dulu." Egi menutup kaca mob
. Ia bergumam dalam hatinya, akhirnya ia bisa menemukan soso
inya di sana, tak ada sosok Zara, yang ada hanya Tisa dengan beberapa
Zara,
ang lain. Ya, tanpa Zara sadari selama ini dia salah memilih teman. Kelihatannya Tisa baik,
. "Iya, kamu tah
udah jadian sama Zara?"
nap
han pelampiasannya Zara," celetuk Tisa bermaksud
u?" Kevin tak tahu arah pembicara
ak paham
meng
a!" Tisa tertawa sambil menepuk bahu Kevin. Ucapan Tisa barusan membuat Kevin sedikit emosi. Sebenarnya Kevin juga sudah tahu kalau Zara memang suka dengan Ian yang dimaksud Tisa, tetapi Kevin mencoba tak memedulikan perkat
rima aku suatu saat nanti!" ucap Kevin dengan rasa percaya
gibaskan tangan dihadapan muka Kevin. Enggan menanggapi, Kevin
*
" Kevin menghampiri Zara di
belum datang, V
a sesuatu?" tan
lak
ih suka s
lain sisi, jujur dia masih sedikit menyimpan rasa pada Ian, di l
kata apapun. Kevin mengerti dan mengajak kekasih
a?" tanya Kevin se
ruk aj
a kembali membawa psanan mereka, lalu duduk dihad
obrol apa dengan Kevin padahal cowok itu adalah p
mengambil sesuatu dari balik badannya da
imanya. "Sejak kapa
enjawab pertanyaan gad
nya tertawa. Kevin ternyata bukan laki-laki yang terlalu buruk un