sangat menikmati waktunya bersama seorang perempuan yang bahkan tak pernah dia sangka sedikitpun. Berbincan
erja di tempat asal Momoe saat itu. Namun, siapa sangka jika perempuan pe
menyentuh ma
n dari surai kec
lelah? kau terus b
ertama mengintrupsi tadi. Pria tambun deng
sedang mendapatka
ar pada cetak biru yang tergelar. Dengan keadaan ruang yang hanya
rang bodoh takkan mengerti rasany
uda jangkung yang memiliki
berarti kau juga manusia yang membutuhkan asupan
ubuh yang lebih pendek, dengan suara khas yang ting
napa kalian semua ada di sini?! Sana ke
r Tapi, tingkahnya saat ini membuat mereka menjadi
u ketinggal
ncul dari balik pintu dengan tangan
pa yang
at tinggi kantong
daku, akan
tik tersebut. Tubuhnya menghilang di balik pi
aja. Sekarang kita nikmati w
in dengan
kerjaanku m
i simpan oleh teman-temannya. Miklie tak bisa ber
a mencerna sebuah adegan yang tepat bera
ercumbu dengan pria lain, bibir mereka saling bertaut
ini harus ter
mau makan ap
ma Momoe itu membuka suara
itu tengah sibuk dengan urusannya sendiri.
rserakan di mana-mana. Momoe mengambil secarik lembar yang tak
ingin Mie..."
noleh ke arahnya. Dia melirik ke arah
segini. Baiklah,
perhatian Miklie kini tersusun rapi pada sudut kamar yan
ng mengarah ke dapur, Momoe tersenyum ti
a
U
parnya ke udara lalu kembali membantingnya di meja. Tangan itu dengan
r untuk membuat makanan kesukaannya sendiri. Ta
n tepung yang lembut, Miklie kembali
inggal beberapa
ah membuat kaldu
ik Macan," Ungk
leb
orang yang dia sukai. Dengan membuatkan makanan yan
lie, di tambah dia juga memiliki suatu masalah yang tak bisa membuatnya sembarangan untuk
makanan yan
buka, menimbang bahan mentah apa yang di
, lalu.. hm apapun yang kau
berlangsung lama. Wajah itu selalu datar saat
ian tepung ke dapan air yang sudah dia didih
ntuk mengambil beberapa toping yang dia perluk
nnya mengambil udang yang sudah di kupas laalu membalurkn
h yang menunggu di perlakukan
a saat
dan Momoe pakai, sedangkan Momoe memilih menat
semua. Macan, a
Miklie yang tengah m
membuatmu
coklatan tersebut dudu
terlih
hadapannya itu. Memancing senyum pada wajah perempua
ng empuk tersebut, menarik mangkuk mie
mulai menyumpit mie karya dari o
anan yang mereka buat, membuat Momoe yang tak
can
ya
ac
Kitt
ac
mm
nnya itu. Dia tetap menjawab panggilannya meski sibuk menikmati mak