RA
p berada di dalam kan?! Tap
.
ada ja
uli?! Oi!! Momoe Narumiya!" U
uk mengusap bahunya yang terasa nyeri setelah berbenturan dengan dataran empuk yang biasa menjadi saksi kekejaman sang pelaku peneri
lagi lalu pergi meninggalkan Momoe yang ma
AKK
gkaran kali ini, Momoe hanya mampu menghela nafas pasrah. Entah u
ekor Macan sungguhan..." gumam Momoe, kakinya mulai beranj
n daun jendela, seorang pemuda dengan langkah cep
engan udara luar, udara yang ingin sekali ia
otaknya kembali memutar kenangan yang pernah terlewat, tep
irinya yang lebih tertutup kala itu. Bahkan terkesan menolak keberadaan orang itu, namun siapa kira jik
oh, harusny
rlihat begitu lelah, senyum yang rasanya ta
ingga tertipu oleh akal busuknya,
lebih panjang dibandingkan beberapa bulan yang lalu,
nci
da di
imu, Von Stu
mata yang mengucurkan air mata, ia menatap taj
k lebih dari tipuan belaka, ia kalah namun juga tak ingin diam saja. Dengan iringan gemuruh dan ribuan tetes hujan menyapa sega
layangkan pada tubuh ini dan akan ku pastikan jika kau akan mera
eg
pernah ia lewati dengan empu nama mem
tte
ten' kau su
dariku!! Singkirkan he
es
benak. Bohong jika dirinya tidak berbahagia, bohong jika semua yang ia lewati merupakan mimpi belaka. Namun segala hal yang terlewat layak
ana sosok hangat yang selalu takut terhadap benda-be
lagi. Tubuhnya lelah, jiwanya juga lelah, Momoe ingin melepaskan r
*
berapa bulan s
ke arah kiri dan kanan. Ia mengamati serta menikmati suasana pedesaan yang asri dan tentram, wajahnya t
g berada di pinggiran kota Nagoya memulai harinya dengan wajah ceria secerah m
ubuhnya berkali-kali dengan senyum canggung di wajah, ia tak tahu akan menjadi seperti ini tapi setelah ia mengeluarkan beberapa lembar uang untu
aku benar-benar tidak memiliki uang,' pikirnya lalu tak lama bwrs