ekejap mata bocah itu berbinar. Lidah menjilat bibir dan tangan terulur untuk mengambil. Namun sesaa
pa teman sebaya datang mengerumuni, sekejap me
yar semua itu!" seru Axel. Para bocah
ini gratis, besok baru b
Axel sambil men
*
lah menghitung, jumlah kue tersebut ternyata memang berkuran
ya Emma yang membantu membe
banyak, ya?" sahut Liz sa
iri dia sangat menyukai kue itu. Tidak mungk
i Axel karena sibuk mengemas kue. Perempuan muda tersebut kemudi
*
dan sebuah kue berada di dalam sana. Untung dia tadi sempat mencomot kue dan memasukkan dalam kota
ngis membuat dia berhenti. Segera ia melihat sekeliling. Seorang gadis kecil dengan pita merah muda d
xel yang ikut duduk di a
u makan kue," sahut gadis tersebut. Ia kemudian bahkan kembali menangis dengan suara lebih kera
a sambil menoleh pada Axe
sambil segera mengambil kue dari tan
kecil tersebut samb
ut Axel sambil mena
ku s
ku j
kasih
pi besok jangan
*
iang. Wajahnya langsung berubah saat melihat Liz
uenya kamu ump
k ada d
Ter
teman semua, be
Axe
kok!" seru Axel yang berlar
*
tidak tahu apa yang harus dilakukan saat sang putra seperti itu, tetapi ia dan Axel kemudian sama-sama belajar. Belajar untuk menerima
aanmu," ucap Liz sambil menepuk pelan pundak
ikirkan Mom. Kamu menjual k
ualnya?" tukas Axel samb
mereka dan mereka a
, kamu tid
tertuju pada mangkok pudd
boleh. Kamu tidak boleh mem
Ken
tidak bisa bekerja sambil sekolah. Axel ha
an Axel suka. Si
tu si Mani
dia terulur untuk meraih mangkok
engambil kue, tapi untuk
man-teman
a mereka. Bagaimana? Mom juga bisa
k senang dan seg
*
ambil membawa mangkok pudding.
susah untuk mengurus dia sendiri. Apa kamu
Bi," sahut Liz sambil mencu
kir lelaki itu tidak akan sayang dengan Axe
y dekat dan sering membantu dia. Pria bertubuh kurus tersebut juga sering menema
beratan?" tanya Nyonya Emma yang melihat
n memberi kesempatan pada Henry. Tenang
ergi kencan buta, tetapi dia selalu menolak. Bahkan saat wanit
asalah pria yang mungkin menjadi ayah putranya itu. Axel memeluk ia sambil menangis
ry, putranya tersebut
*
nya Liz saat menganta
il yang duduk di ayunan. Gadis itu tengah melambaikan tangan
inga Axel. Siapa sangka bocah kecilnya yang kini m
rbahak saat Liz
u cepat. Belum lagi tontonan yang d
bil menggeleng dan m
ng Axel butuh seorang pria untuk membimbing dia. Sekara