Karena sebuah kesalahan, Liz memiliki anak dengan Caden, pria yang bahkan nyaris tidak ia kenal. Caden sendiri tidak tahu hal tersebut. Ia membenci Liz yang dianggap memang sengaja menjebak dirinya. Hingga Liz dan Caden kemudian kembali bertemu bertahun kemudian
Bocah lelaki itu berlari kecil menuju meja. Tanpa menghiraukan peluh yang bercucur, tangannya terulur untuk mengambil salah satu kue berwarna cerah yang tersaji di atas meja. Seorang perempuan muda segera menahan tangan bocah tersebut.
"Cuci tanganmu dulu, Axel. Setelah pulang sekolah, langsung mau makan kue, kotor banget pasti tuh tangan," tegur perempuan berparas jelita tersebut.
"Mom, kuemu pasti enak sekali. Aku ingin mencicip."
"Cuci tangan dulu baru makan kue. Ganti seragammu juga!"
Wajah Axel menunduk. Ia kemudian segera bergegas berdiri dari duduknya dan berlari menuju kamar.
***
"Mom terlalu cerewet, padahal aku ingin cepat-cepat makan kue. Kalau begini, aku tetap saja nggak bakal kebagian," keluh Axel dalam hati. Setelah berganti pakaian, bocah lelaki berusia tujuh tahun tersebut berjalan dengan wajah cemberut.
"Axel, kenapa, Sayang?" tanya seorang perempuan paruh baya yang berjalan menghampiri bocah itu.
Axel tetap saja berjalan tanpa menjawab. Ia kemudian duduk di kursi. Menopang pipi gembilnya dengan kedua tangan. Di depannya, meja yang tadi penuh kue kini telah kosong.
Mata Axel kemudian berbinar saat melihat sebuah tangan mengulurkan tiga potong kue padanya. Segera ia mengambil kue tersebut. Wajah bocah lelaki tersebut mendongak. Ia semakin ceria saat melihat ternyata perempuan muda tadi yang memberi dia kue.
"Makasih, Mom," tukasnya sambil kemudian melahap kue tersebut dengan cepat. Ia kemudian mengacungkan jempol dan memeluk perempuan yang berdiri tidak jauh darinya tersebut.
Saat Axel kembali sibuk melahap kuenya, wanita yang tadi segera menghampiri si perempuan muda.
"Axel sudah besar sekarang. Dia pasti membutuhkan ayahnya. Kapan kau akan menceritakan tentang dia, Liz?" tanya beliau. Si perempuan muda berambut panjang tersebut menggeleng.
"Dia tidak butuh ayahnya. Aku bisa membesarkan dia sendiri."
"Dia pasti membutuhkannya. Axel juga membutuhkan sosok laki-laki untuk menjadi pembimbing dia."
Perempuan muda bernama Liz tersebut tetap saja menggeleng. Ia bisa membesarkan Axel sendiri. Ia bisa menjadi ibu sekaligus ayah bagi anak semata wayangnya tersebut.
"Jika kau tidak mau dengan ayah Axel, kau mungkin bisa mencoba dengan pria lain," ujar wanita di samping Liz tersebut lagi.
"Aku tidak membutuhkan pria. Axel sudah memiliki aku, dia tidak butuh orang lain, Bu Emma," sahut Liz dengan nada tegas.
***
Alizza Fahranita. Orang-orang biasa memanggil dia Liz atau Lizza. Dulu ia tidak memiliki kehidupan seperti sekarang. Hidup dulu selalu ia sambut dengan penuh antusias dan keceriaan. Namun, semua berubah sejak hampir delapan tahun lalu. Saat itu, Liz masih muda. Ia baru saja lulus dari mencecap bangku kuliah dan pergi ke kota Gaitenberg untuk mendapat pekerjaan.
Kota Gaitenberg memang adalah kota besar. Banyak pendatang seperti Liz datang ke kota tersebut untuk mendapat pekerjaan lebih baik daripada yang ditawarkan kota asal mereka.
Liz diterima bekerja di sebuah perusahaan. Di hari pertama ia bekerja, beberapa teman kerja mengajak ia pergi ke bar. Ia ingin menolak, tetapi mereka terus bersikeras. Liz tahu jika ia tetap menolak, mungkin mereka tidak akan ada lagi yang mau berkawan dengannya. Namun, kini Liz tahu seharusnya ia tetap menolak. Jika malam itu ia tidak pergi, hidupnya sekarang pasti akan menyenangkan. Ia mungkin telah menduduki jabatan di perusahaan. Tidak bekerja membuat kue di kota kecil sambil membesarkan sendiri seorang anak.
Tidak, ia tidak menyesali keberadaan Axel. Bocah itu seperti mentari yang menyinari kegelapan hidupnya. Axel adalah permata paling berharga yang pernah ia terima. Hanya saja ia menyesal kebodohan yang ia buat, juga orang tua yang telah ia buat kecewa. Ia menyesal tidak bisa memberikan keluarga utuh pada Axel. Seandainya Axel terlahir dalam keluarga perkawinan normal, bocah itu tidak akan kehilangab kasih sayang seorang ayah.
Liz menyeka air mata yang mengalir di pipi tanpa sadar. Akan tetapi, kesalahan sudah terjadi kini. Air yang telah tumpah tidak bisa kembali utuh di dalam gelas. Ia hanya bisa tegar dan terus menjalani hidup.
***
Caden Farrel Ervano tidak pernah melupakan kejadian pada malam delapan tahun lalu tersebut. Saat itu, ia masih begitu muda. Usia baru menginjak angka dua tiga. Malam tersebut ia mabuk berat setelah putus dengan Jasmine, gadis yang selama ini menjadi kekasihnya. Siapa sangka Jasmine ternyata tega untuk mengkhianati cinta mereka yang terjalin semenjak remaja. Gadis itu bahkan menjalin hubungan dengan sahabat Caden sendiri.
Caden menyuruh Jasmine untuk memilih dan nyatanya Jasmine memilih temannya itu.
"Dia lebih baik dan perhatian darimu. Ia bisa memberikan apa yang aku mau," ujar gadis itu saat Caden bertanya alasan.
'Memberikan apa yang dia mau? Apa aku juga tidak bisa melakukan hal yang sama?' geram Caden dalam hati. Kegeraman yang sampai kini masih dia rasakan. Kegeraman yang justru menjerumuskan dia pada hal yang salah.
Malam itu, ia menjadi mabuk. Masuk ke sebuah kamar dan melihat sosok yang dalam pandangan dia adalah Jasmine. Semalam ia dan gadis tersebut menikmati malam bersama dibuai dalam kenikmatan yang tanpa mereka sadari adalah kesalahan besar.
Saat pagi tiba, Caden baru menyadari bahwa gadis yang telah bermalam bersamanya bukanlah Jasmine, melainkan seorang gadis yang bahkan tidak ia kenal. Gadis tersebut juga tampak terkejut dan ketakutan. Segera membungkus tubuh polosnya dengan selimut. Akan tetapi, Caden tetap yakin bahwa gadis tersebut hanya bersandiwara. Sengaja berpura-pura terkejut di depannya agar bisa memeras dirinya. Caden kemudian gadis itu sejumlah uang. Teman tidurnya tersebut berteriak marah dan memaki, berkata tidak mau menerima sepeser uangpun darinya. Akan tetapi, Caden tidak peduli dan segera keluar dari kamar tersebut setelah meletakkan sejumlah uang di tempat tidur.
Mata Caden yang terpejam terbuka. Ingatan delapan tahun lalu tersebut lenyap. Mobil miliknya berhenti di depan sebuah gedung pencakar langit. Gedung berdinding pualam nan mewah tersebut adalah milik sang kakek dan kini ia adalah pengelola tunggal dari gedung tersebut.
"Ada apa?" tanya Caden saat melihat sang sopir berulangkali melihat padanya. Tony -nama sopir tersebut bukan hanya sopir Caden, dia juga asisten pribadi sekaligus orang kepercayaan Caden-
Tony kembali menatap. Keraguan terpancar di wajah pria itu. Ia berulangkali membuka mulut, seperti hendak berbicara, tetapi tidak ada kata yang keluar.
"Katakan saja ada apa!" seru Caden tidak sabar. Akqn tetapi, Tony tetap saja terlihat ragu.
"Apa gadis itu meminta uang lagi?" tanya Caden kemudian. Dengan perlahan, Tony mengangguk.
Caden berdecak kesal. Semenjak peristiwa delapan tahun lalu, gadis yang tidur bersamanya tersebut tidak melepas dia dan terus meminta uang.
"Beritahu dia. Aku pasti akan memberi uang padanya. Tidak perlu terus menuntut seperti sekarang!"
Karin dan Vian, seorang idol, terpaksa menikah karena perjodohan,padahal mereka tengah berseteru karena Vian menganggap Karin sebagai pembawa sial bagi karirnya.
Seorang gadis yang terlatih untuk membunuh kini ia diperintah untuk melindungi seorang pria. Pria tersebut adalah seorang ilmuwan. Penemuan dia menyebabkan dirinya dalam bahaya. Dan pertemuan dia dengan gadis pembunuh bayaran meyebabkan bahaya lain di hatinya karena perasaan lain yang berkembang menjadi cinta.
Raina adalah gadis yang terpilih menjadi pengantin vampir. Para pemburu vampir kemudian melindungi dia, tetapi sebenarnya mereka bermaksud menggunakan dia untuk menjebak para vampire yang mengincar dirinya.
"Tanda tangani surat cerai dan keluar!" Leanna menikah untuk membayar utang, tetapi dia dikhianati oleh suaminya dan dikucilkan oleh mertuanya. Melihat usahanya sia-sia, dia setuju untuk bercerai dan mengklaim harta gono-gini yang menjadi haknya. Dengan banyak uang dari penyelesaian perceraian, Leanna menikmati kebebasan barunya. Gangguan terus-menerus dari simpanan mantan suaminya tidak pernah membuatnya takut. Dia mengambil kembali identitasnya sebagai peretas top, pembalap juara, profesor medis, dan desainer perhiasan terkenal. Kemudian seseorang menemukan rahasianya. Matthew tersenyum. "Maukah kamu memilikiku sebagai suamimu berikutnya?"
Istriku Lidya yang masih berusia 25 tahun rasanya memang masih pantas untuk merasakan bahagia bermain di luar sana, lagipula dia punya uang. Biarlah dia pergi tanpaku, namun pertanyaannya, dengan siapa dia berbahagia diluar sana? Makin hari kecurigaanku semakin besar, kalau dia bisa saja tak keluar bersama sahabat kantornya yang perempuan, lalu dengan siapa? Sesaat setelah Lidya membohongiku dengan ‘karangan palsunya’ tentang kegiatannya di hari ini. Aku langsung membalikan tubuh Lidya, kini tubuhku menindihnya. Antara nafsu telah dikhianati bercampur nafsu birahi akan tubuhnya yang sudah kusimpan sedari pagi.
WARNING 21+ !!! - Cerita ini di buat dengan berhalu yang menimbulkan adegan bercinta antara pria dan wanita. - Tidak disarankan untuk anak dibawah umur karna isi cerita forn*graphi - Dukung karya ini dengan sumbangsihnya Terimakasih
Semua orang terkejut ketika tersiar berita bahwa Raivan Bertolius telah bertunangan. Yang lebih mengejutkan lagi adalah bahwa pengantin wanita yang beruntung itu dikatakan hanyalah seorang gadis biasa yang dibesarkan di pedesaan dan tidak dikenal. Suatu malam, wanita iru muncul di sebuah pesta dan mengejutkan semua orang yang hadir. "Astaga, dia terlalu cantik!" Semua pria meneteskan air liur dan para wanita cemburu. Apa yang tidak mereka ketahui adalah bahwa wanita yang dikenal sebagai gadis desa itu sebenarnya adalah pewaris kekayaan triliunan. Tak lama kemudian, rahasia wanita itu terungkap satu per satu. Para elit membicarakannya tanpa henti. "Ya tuhan! Jadi ayahnya adalah orang terkaya di dunia? "Dia juga seorang desainer yang hebat dan misterius, dikagumi banyak orang!" Meskipun begitu, tetap banyak orang tidak percaya bahwa Raivan bisa jatuh cinta padanya. Namun, mereka terkejut lagi. Raivan membungkam semua penentangnya dengan pernyataan, "Saya sangat mencintai tunangan saya yang cantik dan kami akan segera menikah." Ada dua pertanyaan di benak semua orang: mengapa gadis itu menyembunyikan identitasnya? Mengapa Raivan tiba-tiba jatuh cinta padanya?
Bagi lelaki lain, menikahi gadis muda adalah keinginan besar mereka, tapi tidak dengan Rayyan, duda berumur 32 tahun yang di paksa oleh ibunya supaya menikahi Mayra. Mayra gadis berumur 19 tahun dan bekerja sebagai guru PAUD sekaligus pengasuh anaknya Rayyan, Asyifa yang berumur 4 tahun. Asyifa, tidak mau belajar dengan guru mana pun, hingga akhirnya bertemu dengan Mayra yang sangat menyukai anak-anak, hingga akhirnya mereka sangat dekat. Melihat kedekatan Mayra dan Asyifa, Ibunya Rayyan meminta Rayyan supaya menikahi Mayra sebagai ibu sambungnya Asyifa, akankah permintaan ibunya Rayyan terwujud?
Arga adalah seorang dokter muda yang menikahi istrinya yang juga merupakan seorang dokter. Mereka berdua sudah berpacaran sejak masih mahasiswa kedokteran dan akhirnya menikah dan bekerja di rumah sakit yang sama. Namun, tiba-tiba Arga mulai merasa jenuh dan bosan dengan istrinya yang sudah lama dikenalnya. Ketika berhubungan badan, dia seperti merasa tidak ada rasa dan tidak bisa memuaskan istrinya itu. Di saat Arga merasa frustrasi, dia tiba-tiba menemukan rangsangan yang bisa membangkitkan gairahnya, yaitu dengan tukar pasangan. Yang menjadi masalahnya, apakah istrinya, yang merupakan seorang dokter, wanita terpandang, dan memiliki harga diri yang tinggi, mau melakukan kegiatan itu?