r, Hani akan menyelinap masuk ke kamar adiknya saat tengah malam. hani menggulung dirinya dengan sel
uka anak gadis yang cantik,iku
an menangis jeri
i kakak. k
,lihat ini selimut yang b
kaknya menakuti dirinya seperti ini. Meski ia sudah mendapatkan haid per
ketakutan" Mega tidak bercanda, ia mengucapkannya keras-keras seperti doa sambil memb
🌕
itu mungkin telah datang
enerkam mangsanya. Mulut Hani sedikit terbuka, sekujur otot dan tulangnya m
ion adalah hantu?
rtanya, laki-laki itu
kata-kata yang sanggu
h ada di atas meja . Hani masih membeku , ia sekilas melihat uap-uap udara yang kelua
rang... aku bahkan tak punya tenaga
pun coba lihat kedua kakiku kalau tidak percay
pi sungguh ia merasa
ah sendok dan sebuah garpu , ia mengelapnya dengan tisu k
kan, nanti bakso
, menunggu Hani yang se
serius kan cu
ti manusia hmmmhh???? lagipula
nafas dan mem
ah....."
nusia entah hantu, ia sudah sangat le
ksonya. pertama ia me
urih... s
a? ena
ayan
jamin kamu pasti jadi pe
edikit
na kalau rasa baksonya bias
berhenti sebentar. kedua matanya ia pejamkan un
ini. serat dagingnya terasa kasar , tidak lembut tapi m
mbuka m
pernah aku makan, kamu yang buat ini send
ndiri, aku punya
i pembeli?" hani mengajukan pert
i. yah entahlah kenapa tak
ar penuturan dion. apa pert
sayang bakso seenak ini
kenyataan tidak sesuai
versitas di kotaku tapi sampai hari ini melamar kerja kemanapun, tak pernah ada yang mau menerima... Dion dengan bak
a?" hani sudah menghabiskan baksonya sampai kuah terakhir, i
kamu ga b
ehilangan surat lamaran kerja, kenapa bisa h
lagi car
urangnya, nilaiku bagus, aku juga tidak m
pnya, ia melihat lebih dalam
ni jadi ki
seluruh ruangan di kedai. di pojokan ada
rang lingkaran kecil. seperti kegiatan rutin y
a ia duduk, ada sebuah lukisan yang tak berga
kisannya kosong
juga bingung
erpikir Dion tak sem
aku melukis kam
ngghhh
mu cantik sep
lain sebelum Dion, anehnya kali ini Hani merasa tersanjung. ia merasa
empuannya Dion? kenapa a
mu puny
ani b
yang penting
i tapi aku masih menaruh harapan kalau suatu hari nanti a
gai penyemangat hidup
? hmmhhh harapa
menunggu jawaban yang keluar dari mul
ang tak bisa ia ungkapkan saat ini , belum saatnya, kera
n" Dion mengatakanny
ngkat kedu
nap
punya kenalan, kamu coba saja melamar kerja disini?" dion bangki
menyesal dengan
rja disana, bilang pada mere
i nama seseorang dan alamat yang te
anti kamu turun di alun-alun kota ambil jalan memutar nanti
u harus berter
lah t
senang hati" ja
🌕
v
nya berhent
boleh mer
emang dirancang u
u butuhkan untuk meng
s yang baru
ainya dalam mimpi
pirinya memakai
udah di
akan menghantu
mbut bergelomb
a yang hitam dan
muncul dari rimba fa
ang membuat adren
an gadis yang per
dengan kemungkinan-
a gadis
g pergi saat aku hamp
ya padaku a
arapan hanyalah emosi te
akininya dan aku ingin mengatakannya kencang-kencang saat ini d
🌕
a tak mau melewatkan kesempatan yang sudah diberika
Fajar masih menahan setengah cahaya malamnya. Hani
nya. Tangan kananya mengeluarkan kartu nama dari saku kemejanya.
wijaya, m
manager Hrd lagi, kenapa bukan dia s
kenapa jug
ni menyemangati dirinya sendiri , ia meli
erasakan kengerian. Pagar-pagar runcing berkarat mengelilingi bangunan ruko-ruko tua yang berwarna kusam termakan usia, sebagian dindin
lam dengan patung gadis kecil bermata bolong di tengahnya. Hani mendekat ke arahnya. Sedi
telanjang tanpa alas sedan
ukan dari depan melainkan
menatapnya dengan pandangan penuh dendam. Meski
i?" Gadis itu bert
paskan tanganmu,
mengulangi pertanyaannya tanpa me
mat, aku mau m
tangannya. Lalu berjalan m
benarnya, kenapa berkeliaran dengan gaun transparan yang memperlihatkemakin jelas menghirup sesuatu. Seperti ses
s muda itu menatap lurus padanya, seakan ingin beradu pandang dengannya. Mau tak
i terhent
jung kemejanya dengan tangan yang gsekarang "? Suara Hani beru
ya gadis misterius itu
an mengantarmu , tunju
Hani menyodorkan kartu nama
mbalik badannya dan mulai berjalan bebera