ng luas, tanpa ada yang bisa menolongnya. Rumah besar itu kini terasa seperti sebuah penjara, penuh dengan kenangan kosong
mulutnya. Makan malam seharusnya menjadi waktu yang dihabiskan bersama, tetapi untuknya, itu hanyalah rutinitas yang sepi. Arjuna kembali
ar dari pikirannya. Sebuah pesan dari
! Kita harus ketemu, aku ing
hir kali ia merasa benar-benar dipedulikan. Sejak pernikahannya, hampir semua teman-temannya menjauh, tidak mengert
ik balasan y
a, cuma sibuk. Nant
ng hancur tanpa menunjukkan bahwa pernikahannya adalah kebohongan besar? Bagaimana ia bisa menjelaskan kepada sa
*
sa, ia masuk tanpa sepatah kata pun, melewati Alina yang duduk di ruang tamu. Ia menghilang ke kamar tidurnya
tiap langkah. Pintu kamar terbuka perlahan, dan ia melihat Arjuna te
engan emosi yang ia coba tahan. "Aku tidak bisa terus seperti ini
hampir tidak terlihat terkejut dengan kata-kata itu. "Apa maksudmu?" jawabnya,
garku. Aku di sini, Arjuna, tapi aku bukan siapa-siapa bagimu. Kamu hanya memandangku sebagai orang yang bisa mengurus rumah ini dan anak-anakmu, bu
tahu apa yang kamu inginkan, Alina. Aku sudah memberimu sem
tang cinta, perhatian, dan kehangatan-tiba-tiba terasa begitu jauh, seperti mimpi yang hancur berkeping-keping. A
an tercekat. "Aku ingin kamu melihatku, Arjuna. Aku ingin kamu peduli padaku. A
a semakin rapuh. Ia merasa seolah-olah suaminya tidak lagi ada di hadapannya-hanya seorang pria yang terjeb
bisa terus seperti ini. Aku ingin merasa hidup, Arjuna. Aku ingin me
tanpa bisa ia tahan lagi. Bagaimana bisa ia bertahan dalam pernikahan yang tidak ada kebahagiaan ini? Sejak awal, ia
ra Arjuna terdengar pelan, ha
ngar lagi dari pria yang begitu jauh darinya? Apa yang bisa
anya Arjuna, kali ini ada sedikit pen
Arjuna, tetapi ia tahu bahwa jawaban atas pertanyaannya sudah jelas. Arjuna hanya merasa terjebak dalam kewajiban, sementara
ng tidak pernah bisa dijawabnya. Keputusan itu terasa semakin dekat. Bertahan dalam pernikahan yang penuh luka, atau pergi dan mel
*
ta kosong. Hujan turun perlahan, dan dunia di luar tampak suram. Tidak ada kebaha
milih untuk pergi dan meninggalkan semuanya, atau t
a kamu terus bertahan, kamu hanya akan kehilangan dirimu. T
uh tanpa bisa ia tahan. Hatiku hancur, ia berpikir.