img ALFARO | Berandal gilaku  /  Bab 4 Gembel jalanan | 16.67%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 4 Gembel jalanan

Jumlah Kata:1188    |    Dirilis Pada: 15/01/2025

to

kl

tu berhenti bertutur melihat dua pemuda yang ada di dalam sana sedang mencengkram

dangkan Keenan berdiri menguku

Shakti, tapi Keenan pun berucap yan

tu berjalan hati-hati melewati dua pemuda tampan yang me

enyimpan gelasnya kembali ke nampan y

9 ma

yang petikilan. Salah satu teman Shakti yang tahu bagaimana rupa si 'berandal gila' karena ibunya salah satu komite di sekolah

dari SMA Mutiara yang siap unt

enimpali dengan gayanya, menatap lekat ke arah dimana orang yang mereka maksud

ukan Keenan si berandal gila. Shakti, temannya ini memakai hoodie hitam yang dari cahaya gelap aja udah kel

yaa tapi kayanya ke

menit berlalu, tak ada satupun yang bersedia meminjamkan motornya disana, termasuk Anggara juga Bara. Mereka bungkam, seolah tak penting mereka menatap satu sama lain dengan

hbac

jaran aja tiap gue kesini" ucap Keenan yang membuka buku paket matematika. Shakti menyeringai, tiba

l

n dengan cepat larut di gelas es jeruk

ara si Shakti ini sering babak belur ya malemnya kagak bisa bobo, seme

jari Shakti pelajaran matematika. Belum dikatakan berhasil sih karen

an!!" Gerutu Keenan pelan, nam

uduknya ber

gubrisnya, entah terlalu cuek

an rumus yang lain yang mulai di

, sampai terdengar sa

gitu juga ka

g ditulisnya membentuk sebuah coretan. Kepalanya pun udah ka

itu!" Shakti deng

g, gue d

u

meja belajar. Diatas kertas yang sejak tadi dia

buka pakaian Keenan lalu memakainya dan berhasil lolos keluar rumah. Berharap penduduk mansion itu

elah menarik gasnya. Tinggallah Shak

annya sama sekali, seperti biasa. Cowo itu

nya sendiri. Padahal jika dipikirkan lagi, gak ada gunanya bal

penampilan kayak gembel jalanan, juga gak ada motor un

enyesap rokok, Shakti memesan ojek on

ketingga

kti. Udah lama kerja di mansion itu, tapi pelayannya itu

ni memanggilnya 'tu

agar wajahnya semakin tak terlihat

har

itelanjangin gini,

Shakti

n pagi

akti hendak melayangkan pukulan

pinjem baju lo bentar. Pelit amat

injem lo

gg

menyisakan sempak doang, dirinya

to

kl

angat. Keduanya terlihat biasa seakan tak ada kejadi

ang ketinggalan, jadi balik lagi" bukan Keenan yang jawab, tapi Shakti. Keenan melengos tak suka

ja. "Nanti sarapan dulu di bawah ya" ucap mami Venna pada Keenan lalu tatapannya beralih pada anak sematawayangnya "Shakt

rnya bekas semalam. "Iler lo ketinggalan disini, gue buang!" Beberapa lembar ke

ya tersungut-sungut, tetap

am kamar mandi ketika pintunya sudah ditutup rapat. "Rebahan dulu b

mandi, bersiul sambil mengacak-acak rambutnya yang

mun tidak dengan langkahnya. Cowo itu mendekat dengan tatapan tajamnya "Mendadak banyak bacot lo!" Tangan

at mukul "Baju gue mana?" Tanya Keenan heran, tadi masih ber

gue

ala

kasur, dimana disana sudah ada satu sete

pa di

el

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY