img ALFARO | Berandal gilaku  /  Bab 3 Tengil | 12.50%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 3 Tengil

Jumlah Kata:1138    |    Dirilis Pada: 15/01/2025

Keenan menantang, menaikan dagunya sedikit. "Di

ng

melempar bola ngasal lalu meningg

sudah dihadapannya ini karena kemarin kalo gak ada dia, udah

a keduluan ngebahas cewe,

pulang b

dengan mobil mewah milik orang tua

ea sekolah. Mengotak-atik ponselnya yang layarnya retak itu, dia

s sih sebenernya karena si Keen

ng mendengar. Sementara dia pulang de

kasih dari si ibu warung, bekas ana

a di tem

n. Udah gak bisa jalan, tapi masih kuat berteriak. Seperti saat ini yang dilakukannya setelah satu jam berla

idak tuli!" Teriaknya lag

enunggu perintah dari tuannya. Beberapa menit berlalu

hun. Kakek tua itu memberi kode kepada asistennya dengan tangan. Tentu saja sang

kerja Dominic, berpamitan tanpa mere

uma itu itu aja. Tangannya dia tangkupkan ke dada, menahan sesak. Terlihat kalung mutiara melingkar di lehernya.

dapannya. Kedua tangannya dia letakan dibahu istrinya itu, mencoba menenangkan perasaan tak

malah jadi manja" Jawaban yang di

nya mendengar jawaban yang dia anggap omong kosong. Selama sembilan tahun ini dia terpisah dengan cucunya, rasanya s

nya sendiri keluar dari ruang kerja Dominic. "Aku yang akan bawa dia pulang sendiri. Kamu janga

aptopnya, melanjutkan apa yang menjadi pekerjaannya. Pe

menit b

mpelkan benda pipih itu ke telinga setelah menekan nomor yang

Widjaya

ng duduk makan malam. "Permisi nyonya, tamunya sudah dateng" Sontak membuat dua pasang mata yang ada di ruang makan itu menoleh, mendapati bik

ah" berbisik di telinga kirinya Shakti, ma

eluarga ini" mami Venna dengan bangganya memperkenalkan diri juga putra kesayangannya. Sedangkan yang di

ke anak si pemilik Mansion. "Ashhuu!!" Gumamnya, namun tak dapat

i belum selesai makan. "Wooww, keren.." Keenan berdecak kagum saat melihat apapun yang ada di kamar itu. Detail penting yang ada

kl

i pemilik kamar dengan baju tidur

onong untuk menyalakan rokok di balkon. Keenan tertawa sumbang, mengikuti Shakti ke balkon. "Anjiirr, rokok mahal niih. Satu bo

uf

setiap hembusan rokok yang dia

incangan. Namun yang diajak ngomong cuma nengok dikit, s

lah. Gue baru nyadar kalo gue sehebat itu, hahahaa" Keenan, cowo itu berucap

erwarna bunga jambu jamaika. Inilah alasannya kenapa cowo tengil ini tak pernah membuka topinya disekola

akhirnya mematikan rokok yang tersisa dua senti itu

isana lalu menempelkan benda itu ke samping telinga. "Satu gelas es jeruk, gak pake l

! Hahaa" Masih, Keenan cekikikan gak jelas. Hanya disuguhi es jeruk yang ba

n si tengil seperti sebuah ledekan. Dia mend

lan melayang di w

p lho sebelas dua belas, apalagi kalau

!! Nampol

gh

wajah yang kemaren sudah biru-biru itu ki

to

kl

da, ini

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY