ng tertawa lepas. Melihat teman
g ada yang lucu?" tanya Aluna den
ejauhan," timpal Karin. Ia pun meraih gelas orange
eng di kampus ini. Terus biasanya juga loe paling anti diajak kenalan sama cowok di Alexis. Kenapa tiba-tiba loe bilang ketemu sama jodoh loe
wah atau kawasan elit?" ujar Kar
Icon kuda loncat apa banteng? Ah, pasti
tentang dia. Jangankan tempat tinggal atau kendaraan yang dia guna
Aluna tak menggerakkan bibirnya. Ia hanya menggelengkan ke
a Sesil. Lagi-lagi Aluna hanya bisa m
" kata kedua te
mu dia? Pakai ngaku-ngaku dia jo
Sesil dengan cepat. "Terus. Dia mau mencium punggung tangan gue yang mulus," tambah Aluna. Ia pun langsung membalik tangan Sesil. Kemudian mendekatkan bibirnya ke permukaan kulit punggung tangan Se
ralat Sesil dengan nada menuduh. Wajah Aluna pun langsu
ang dia lihat semalam dengan sendok dan garpu yang ada di mangkok baksonya. "Dan kalian bisa bayangin. Wajahnya yang tampan, otot-otot tubuhnya yang sangat aduhai dan suaranya yang ngebas.
omor teleponnya?" tanya Karin yang langsu
una dengan ekspres
rin kembali tertawa lepa
Paling nggak loe tau nama atau nomor teleponnya dong. Kala
i kamera cctv. Belum lagi nggak ada orang yang liat wajah cowok itu kecuali ket
tan itu lagi kali ini," lanjut Aluna sambil menangkupkan kedua tangannya di depan dada. Wajahnya yang berseri-seri, pandangan mata yang menerawang sedang pikirannya membayangkan jika ia bisa bersanding dengan
gi dua," ujar Kari
*
melenggang masuk ke dalam ruangan sang Papa yang berada di lantai dua belas. Baru saja melewati lobi kantor. Ia pun langsung mengerutkan keningnya melihat sosok puluhan lelaki dengan badan dan penampilan yang berbeda-beda tengah mengantri di de
ruangan yang ada di ujung jalan utama lantai itu. Tetapi baru saja sampai depan pintu ruangan itu. Tampak seoran
kening yang berkerut sempurna. Ia pun segera masuk ke dalam ruangan itu tanpa permisi
in bicara penting sama kamu," timpal Bramanty
Aluna penasaran. Aluna pun segera duduk di samping Pa
elamatan kamu adalah hal terpenting untuk Papa. Jadi, Papa
teriak. Ia pun sampai berdiri d
Askara langsung bertanya tentang syarat menjadi bodyguard si Nona Muda. Mende
a saya bantu?" tanya lelaki
ng dibutuhkan oleh Bos Anda," jelas Askara. Bukannya menjawab. Si Securit
k mungkin. Bagaimana dengan isi badannya,' batin
g sembarangan. Jadi, kalau anda langsung datang kesini seperti ini. Kemungkinan besar anda tidak bisa bertemu dengan Pak Bramantyo hari ini. Belum lagi jika Pak Bram sudah memutuskan untuk merekrut salah sat
ipastikan tidak diterima di s
gkin masih banyak kerjaan yang lain yang bisa menerima mu dan j
yang sangat sunyi. Bram masih ber
banyak Bodyguard yang akhirnya mengundurkan diri
ih sendiri lelaki yang akan kamu jadikan pengawal sekaligus teman dekat kamu," Bram sambil menunjukkan rekaman cctv di lobi kantor. Mata Aluna pun menelisik beberapa layar cctv dari beberapa sudut berbe
npa sadar. Ia pun langsung
belum selesai bicara!!!" teriak Bram
tai dasar. Tak butuh waktu lama lift pun terbuka di lantai yang diinginkan Aluna.
sumber suara. Termasuk juga Askara. "Gue terima loe jadi Bodyguard gue!" ujar Aluna dengan nad
ss check latar belakangnya," u
bodyguardnya dulu. Itu bisa kita pikirkan nanti," balas Bram seraya