pun terus berusaha menepis tangan lelaki itu. Hanya saja genggaman tangannya begitu kuat. Tanpa me
na. Seseorang langsung menendang wajah lelaki itu hingga akhirnya. Ia melepaskan genggaman t
mau kalian ganggu," ujar lelak
h tampan nan maskulin lelaki itu. Bahkan, disaat mereka berempat sedang
tem dan juga....' Belum sempat Aluna selesai membatin.
terasa terkunci, lidahnya terasa kaku dan suaranya terasa tercekat di tenggorokan
dari dalam sebuah mobil Jeep. Mereka pun berg
lu," ujar lelaki itu kemudian berlalu. Setelah kepergian si lela
-mana?" ujar salah satu diantara mereka. Namun, Aluna terlihat
una sambil menatap pung
a dia
satunya. Setelah punggung lelaki itu tak lagi terlihat Aluna langsung tersadar d
Gue pasti udah digodain sama ketiga cowok brengsek tadi. Kalian emang kemana aja? Nyariin gue disini aj
m-dalam. Sedangkan, Aluna langsung berjalan dengan riang menuju ke
capek!" titah Aluna setelah s
yang sedang duduk di dep
obil itu berhenti Aluna langsung turun dari dalam mobil dan melenggang masuk ke dalam rumah tanpa berterima kasih kepada Joni. Sambil
a saja kamu seharian ini. Katanya mau ngerjain tugas kuliah. Kenapa kamu pulang selarut ini? Pakai acara an
ampir dua puluh dua tahun. Jadi, aku bisa dong jag
dak tau seperti apa
nikahin Luna sama dia. Dia jago berantem lho, Pa. Jadi, Papa jangan khawatir. Oke," ujar Aluna. Ia pun kemb
Aluna. Anak gadis itu malah sudah masuk ke dalam kamarnya. Lalu ia melempar tasnya ke sembarang tempat. Kemudian menjatuhkan diri
Atau paling enggak minta kenalanlah. Biar tau alamatnya. Dasar bodohnya gue," ujar Aluna. Ia terus memandangi langit kamarnya seakan tergamba
di depannya. Badan wanita cantik itu memang tengah berada di sana, tapi pikirannya terus melayang pada kejadian semalam. Saat sosok lelaki tampan itu berusaha menolongnya dari gangguan para cowok ta
ujarnya
syik melamun. Nggak suka apa liat gue seneng dikit," g
amun jorok ya!" tuduh Sesil sa
si dia dong," timpal Aluna sambil
selalu menggunakan dress ketat itu samb
paling doyan cowok diantara kita b
loe minta para pengawal loe yang nganterin kit
ahut Sesil sambil merangkul pundak Karin dengan erat. Mendengar kedua sahabatnya membicarakan tentan
bil tersenyum lebar. Sesil dan Karin langsung melunturkan senyumannya. Mereka
ng tertawa lepas. Melihat teman