Shaina terkejut dan tak lama dia mendapatkan ide untuk melancarka
sudah mengeluarkan aura menyeramkan, namun tak dihiraukan oleh wanita di sekel
erdulikan, Nada melancarkan aksinya dengan mendekati lelaki itu dan berdiri di depannya lalu mengerli
idak memperdulikannya dan saat itu juga ia melihat Shaina sambil t
anya membalasnya d
n kasar tangan Nada hingga ia terjatuh. "Berani-beraninya kau me
ang, itu hal baik menurutnya karena wanita yang biasanya menyentuh tubuhnya akan dibunuhnya saat itu juga
an temanku Shaina da
dipungkiri Shaina dan May menatapn
eperti ini," bisik Dellen tak
mengerti dan menja
ay membuat Levin geram seketika karena berani-beraninya Dellen
*
elan. Dia melirik kesana kemari namun tak menemukan kakaknya. Shaiqa berjalan ke arah kerumunan
Shaiqa khawatir menatap Nada
. "Jangan menyentuhku!" teriak Nada me
u," sungut Shaiqa kesal kare
elas kasihanmu,"
m sempat menyelesaikan kata-kata
ely
tak dikenalnya. Shaina melambaikan tangannya menyuruh sang adik menyusuln
tadi?" tanya Shaina ta
u." Shaiqa bersungut lalu meminum air berwarna biru di depannya
" tanya Shaiqa dengan
eh. "Itu marg
blak-blakan. Shaiqa memang merasa sangat haus karena sedari tadi i
ahui Shaiqa merupakan adik dari Shaina karena Shaina akan menceritakan apapun kepada
dan melihat laki-laki yang menatapnya tajam itu sekilas tanpa merasa
alinya oleh wanita membuat Levin me
nya?" tanya Shaiqa sambil m
ekam membuat siapapun tak dapat berkutik. Shaiqa melihat mereka satu-persatu dan tanpa di jelaskan p
dengan kasar seperti itu." Bukannya menghindar,
l
tatap seperti itu pun mengerutkan keningnya. "Oh ayolah. Jan
Dellen bergumam dalam hati na
ya, dia menghela nafas lelah.
a menghela
nggil Sha
anggil oleh adiknya pun
singkat lalu bangkit dan berdi
menggelengkan kepalanya pelan. "Maafkan aku, sepertinya
bentar lagi saja." Dellen mencoba menahan Shain
idak suka pesta. Maka dari itu aku ber
sul Shaiqa keluar menghiraukan panggilan Dellen dan ia
seseorang pun menoleh dan terkeju
opan kepadamu?" tanya Shaiqa dengan nada tidak suka. Levin menyunggingkan bib
anya, "Kau cukup berani
di pastikan ia akan bersujud meminta am
senyum sinis, "Apa yang
ada perempuan yang menolaknya secara terang-terangan dan tidak terpik
ng Shaiqa dan merapatkan tubuh mereka hingga bada
Shaiqa merasakan benda kenyal basah dan lembut menempel pada bibirnya. Shaiqa membelalakan matanya tak percaya k
embuat Levin segera melesakkan lidahnya ke dalam mulut Shaiqa serta mengeksplorasinya dan menautkan lidah mereka. Shaiqa mula
tanganny
ak