u. Malah meminta uang mahar untuk menikahi madunya. Wanita itu menggelengkan kepala, t
segala, giliran mahar pinjam ke istri, memalukan sek
lagi, saat ini di dompetnya kosong dan tidak ada uang cash sama sek
ti dengan jumlah yang lebih besar. Bantu aku, ya?" pint
an Shena saat ini. Sedih, kesal,
uk wanita sundal itu!" kesal Shena, mengambil do
ar uang maharnya ditambahkan, supaya dia tidak malu. Masa iya se
gak? Aku malu kalau maharnya
notabene sebagai suaminya. "Jangan ngelunjak kamu, Mas! Kenapa harus m
terdiam. Dia hanya bisa pasrah menden
apan dengan penghulu untuk melangsungkan ijab kabul. Di tempat duduknya, Vidya
ka dan kecewa. Sebisa mungkin ia tahan, air matanya terlalu berharga, Shen
yang tak tahu malu, duduk di balai desa dengan penampilan yang nampak
menjadi istri Mas Arya. Kasihan se
jah muram Shena yang menyaksikan kedu
dewa, apakah Anda sudah
alau rasa gugup, pria itu
ngan seksama mendengar intruksi sang penghulu. Meski s
gan mas kawin sebesar lima puluh ribu rupiah dibayar tunai!" ucap
mendengar mahar dengan nominal lima puluh
diberikan Arya sangat kecil. Benar-benar di luar ekspektasinya. Ijab kabul y
na, para
terlaksana. Dilanjutkan
istri. Shena menahan sesak menghimpit dadanya, bagaikan dihan
ahar semurah itu," bisik para saksi ya
nominal yang setimpal dengan harga dirinya yang murahan itu." Ma
harga dirinya karena pernikahan ini. Dia pikir, Arya akan mem
beri hanya berjumlah lima puluh ribu saja?" Vidya meluapkan
embelalak sempurna, kage
ika Vidya akan marah, "Mas nggak ada
. "Apa-apaan sih, Mas? Kenapa kamu mala
ang," Arya mencoba menenangkan Vidya
Kamu mikir aja dong. Uang li
Sudah jadi pelakr, malah nggak tahu diri seperti itu
ui wanita itu sebagai menantunya. Bagi
kepada Ibu! Bukannya ditegur ngasih mahar se
mata saat Vidya membentak Bu Surti.
membentak Ibuku!" sel
Dia membuang pandangan de
kamu membentak Ibuku. Benar-benar nggak punya adab!"
mahar lima puluh ribu, aku ingin tinggal ber
n keinginan Vidya yang ingin tinggal satu atap dengan Shena. Tidak t
Ibu nggak akan sudi menerima jalang itu di rumah! I
a!" kata Vidya, mengguncang lenga
ng, Shena dan Ibunya s
as dendam terlintas di pikirannya. Cukup sudah dia dikhianati seperti ini, Shena akan
ensinya. Baiklah ... aku setuju jika Vidya tinggal serumah denganku," tegas Shena,
i dengan wanita lain. Mustahil sekali Shena diam saja ditindas se
rkan kamu bahagia. Aku akan membuatmu menderita dan tersiksa di rumahku. Tunggu
Bu Surti menganga tidak percaya. J
rcanda! Kenapa kamu mengizinkan wanita perusak k
*