arang malah berantakan tak beraturan, mem
ketika melihat Vidya yang sudah terlelap da
u saat melihat rambut pendek Vi
k Vidya bercinta di rumah ini. Siapa sangka, Shena pulang
u tidur!" Aku menggoyangkan tubuh
antuk banget, Mas ...." Vidya meracau
gitu menikmati ketika melihat wajahnya tertidur deng
kan. Setitik kebahagiaan yang kucari dari Vidya pun seakan hilang tak berbekas, dan tak ada harapan untuk mengemba
ik." Bisikku lembut di telinga istri muda yang ku cinta, berharap ia mengalah dan mem
ihat lengket. Ia pun membalikkan tubuhnya
a kalau Mas berbaring di sampingku? Pasti akan jadi sem
a. Ia duduk dengan punggungnya bersandar pada dinding, menunjuk
terhadap kebutuhan istriku dan berusaha mencari so
i pasti keriput! Aku ingin jadi istrimu satu-satunya, Mas! Aku masih muda, kulitku masih segar, bahkan lebih cantik daripada istri tuamu itu. Baru sehari jadi madunya aja, Mbak Shen
membuangnya dengan kasar, m
Namun, tangis dan rengekannya menggema di telingaku, mem
ak mau tidur di sini lagi. Aku mau tidur di kamar uta
lap kamar, membayangkan wajah S
but dan perhatian padaku, kini berubah seperti angin surga yang terhempas ba
yu Shena lagi, atau malah memutuskan tali cinta yang sudah terjalin lama? Ketukan jantu
idya merengek sebal sambil menggoya
Malam pertama yang terbayang akan indah,
dya merebahkan tubuhnya, dan dengan c
harus tidur di lantai yang
*
ika aku membuka mata, dan melihat ponselku y
arus bertemu dengan klien yang akan memesan gaun p
Shena. Namun, begitu keluar dari kamar mandi belakang dan melangkah ke ruang makan, aku menda
it? Mas belum makan lho, dari semalam!" Aku berbi
n luka yang tak pernah terungkap. Dia diam, dan aku bisa me
menambahkan dengan tegas, "dengar, jangan pernah berani menegur
genal sosok ibuku sendiri yan
h ada janji dengan klien." Aku mencoba merayu ibuku, berharap ia bisa meng
arena menantuku ini bukan pembantu!" tukas ibu, memecahkan harapanku menjadi serpihan-serpih
irih, mencoba menghindari pandangan menyakitka
a dari arah belakangku. Seolah hatiku diremas-remas oleh kegalauan, membuat la
," lagi-lagi Vidya merengek dengan manja. Jika di hadapan
seperti gembel, hah?" bentak ibuku pada Vidy. Niat hati
melihat ibuku berbic
, Bu," pintaku pada ibu. Aku lelah, baru saja sehari berpoligami, rasanya tak s
epertinya beliau ben
uan yang sama dariku, seperti perlakuanku pada Shena!" ucap ibuku dengan
par! Mana makanan u
*