i telunjuk Shena mengarah pada satu kamar ya
tkala Shena menunjuk sebuah kamar y
Bi Sumi --- asisten rumah tangga di kediaman ini. Ru
ercengang, netranya menatap nanar pa
amar Bi Sumi?" tanya Vidya. Nada bicara
da. "Nggak usah pura-pura bodoh, V
i kamar pembantu? Ck, apa-apaan, ak
Dari sekian banyaknya ruangan, ke
alah kamar Bi Sumi yang ditawarkan? Kenapa nggak di kamar tamu aj
isa bahagia setelah membuatku menderita!" timp
bak Ana dan Aulia jika mereka menginap. Barang pribadi mereka pun ada di sana. Lalu, kamar tamu sudah di tem
orang. Sekali pun Vidya menangis darah, Shena tidak akan m
hkan, justru semakin melayangk
memberikanmu pilihan. Kamu tidur di kamar Bi Sumi atau di gud
a tidak terlalu kejam. Justru itu tindakan pas. Gudang adalah tempat penampun
l. "Kenapa aku ditempatkan dip
. Vidya ... Vidya ... kamu ini suka nggak tahu diri, masih mending aku menampung dirimu di rumah ini," papar S
inkan ia tinggal di sini yang tak lain da
jab kabul pernikahan, dia harus
u nggak mau pun nggak masalah, kam
, kenapa kamu setega ini pada Vidya?
ngkhinati aku! Kamu sama Vidya nggak berkaca. A
membuatnya kedinginan, Vidya
alannya. Tinggal bersama kakak madu
Lebih baik tidur di kamar pembantu, ketimbang di guda
kamu. Lain kali jangan mempersulitku, Vidya. Sudah sana! Aku muak melihatmu lama-
ya dia lebih memilih istri bin4lnya
-hentakkan kakinya, lalu menutup pintu dengan kasar
s, melihat wajah
tertekan. Jangan mengharap kebahagiaan dan kebebasan, karena rumah ini adalah
*
ya, akhirnya istri keduanya luluh juga. Malam harinya, sepasa
kan apa-apa, tidak ada makanan sama sekali. Kebetula
nggak ada maka
da Bi Sumi untuk dibawa pulang. Say
onta diberikan asupan. "Udah tahu aku belum makan, kenapa nggak
Enak saja, dia harus masak untuk su
adapi kalian. Kamu suruh aja tuh istri keduamu masak, jangan mau en
a diam saja, menahan lapar. Arya m
, aku udah lapar banget," keluh Arya. P
yang belum beranjak. "Vidya, kamu n
elama ini aku selalu dimasaki
omeli. Ternyata Vidya tidak bisa diandalkan, berbe
Vidya. Malu dong ka
aknya. "Kok kamu bentak-bentak aku s
a harus nyuruh dia balik ke sini? Kamu jadi
in aku! Aku itu istri kamu,
Shena dong, dia bisa masak
kan." Dengan segumpal sesak di dada, Vidya langsung berlari, l
mbaringan. Kamar yang biasa ditempati oleh dirinya dan sang suam
tin baru," gumamnya. Ia tersenyum pu
ejam, ia mulai menyusu
ar, setelah itu masuk ke dalam kamar Bi
an juga tidak ada AC, hanya ada kipas angin saja, membuat Arya tidak
hagia, malah teriksa di tempat kumuh
ya yang dulu sangat ind
*