tup rapat menerpa wajahnya. Ia mengucek matanya agar bisa melihat sedikit lebih jelas. Karena kamar
angan melingkar di perutnya, ia bisa merasaka
ntinya sangat kebas dan perih. Entah berapa kali semala
ara napas yang teratur. Lily mengambil ponselnya di nakas
jam sudah menunjukan pukul 6 pagi, masih ada
embangunkan Ken terlebih dahulu. Lily a
n," bisik Lily
Ken dengan
ejam lagi,"
," ucapnya. Tubuh Lily benar-benar membuat Ken ketagihan, padahal semalam ia su
pelan. Bahkan sangat tidak terasa. Kini ia menyandarkan kepalanya pada dada bid
nus lebih dalam bayaranmu !" ucap
dongakkan wajahnya pada Ken yang masih
arena menemaniku
Lily kaget
dari atas tubuhnya dan terduduk di atas kasur. Ia se
ayar untuk datang ke kamar in
engan ucapan kekasihnya, hatinya sanga
nya. Ia tak menyangka sama sekali, jika kekasihnya akan mengata
menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Amarah di dadanya bergemuruh, Lily yang biasanya ber
en?" tanyanya l
a?" Terdengar nad
endrick Edbert, siapa lagi k
bukan Kendr
penuh dengan rasa kaget. Kepalanya
dur di sebelah tempat tidurnya. I
percaya. Gadis itu kemudian menutup mulut dengan k
ernyata pria tersebut bukan Ken kekasihnya. Namun, bos besarnya di kantor. Pemilik dar
tidurnya, mengambil apa yang bisa i
n terduduk di lantai. Kakinya begitu lemas
yang sudah menggenang di pelupuk matanya. Badanny
k mengambil pakaiannya lagi yang su
. Ia masih duduk terdiam di tempat tidurnya. Hanya menatapnya de
ah menutup pintu Lily tidak dapat menahan lagi air matanya, ia terisak. Apa yang bar
a berikan pada Ken--kekasihnya. Namun entah mengapa, ia malah melakukan dengan bo
dar jika ia telah mema
sannya?! Ini membuatnya ti
ungannya dengan Ken? Dadanya beg
ahnya. Ia akan kembali ke kamarnya, semoga Ken tidak
an tajam saat Lily melangkahkan kakinya keluar dari kamar mandi
i kamar saya satu enam tujuh delapan," jelas Lily ketakutan. Ia me
n tujuh delapan,"
cat saya!" Lily membungkuk meminta maaf. Air mata sudah membasah
n angka enam dan Sembilan. Dan karena kebodohannya ini,
di pecat. Lily tak bisa berbuat apa-apa, ia sudah cukup ketakutan hingga ia hanya bisa segera L
amarnya Arsen bangkit dari tempat tidurnya.
meniduri karyawan wanita yang ia kira ja
ia suka memanggil jalang untuk menemani malamnya ia akan
tidurnya, ternyata terd
Ada sedikit kelegaan dalam dirinya, jika itu pertama kalinya untuk gadis
ya, rasa yang tidak pernah ia dapatk
s mencari ponsel miliknya. Tetapi, layar ponselnya gelap, menunj
el berwarna putih, yang sudah pasti buka
sel tersebut dalam keadaan tidak terkunci. Sehingga ia bisa membaca pe
ita itu!!
nita tersebut untuk mengembalikan ponselnya yang te
e Con