ra kantor akan dimulai. Semua karyawan perusahaan
bisa menghabiskan waktu dengan acara masing-masing. Menj
tan belakang. Ia sedari tadi berusaha untuk mencari te
akan ambil pusing lagi urusan itu. Ia akan berusaha me
Apa yang akan terjadi dengan hidupnya
k sama sekali isi perjanjian yan
enalnya. Matanya kini terpaku ke arah depan ballr
i-laki yang bersamanya semalam adalah orang ya
bukanlah mimpi. Ia hanya melamun selama acara itu berlangsung. Hingga semua orang meninggal
ak mengamati setiap gerak
g lautan yang terhampar di hadapannya. Sungguh lua
aku lelah,"
n yang menimpanya sungguh membuat dirinya hancur.
adanya. Bahkan ia berencana akan memberikan sesuatu yang ber
pa lagi yang akan menantinya. Lamunan Lily terhenti
kalah! Brengsek, dasa
seorang pria tidak jauh
perti suara...
at memastikan dengan jelas, karena panda
h, haha!" Terdengar sebuah sua
huan. Gadis itu segera beringsut sedikit menjauh dari tem
embawa sial, si
t, ia membulatkan matany
sa menidurinya, waktu sudah habis!" Tawa pr
duri? Kal
emakin sakit saat ia mengetahui fakta jika selama ini Ken
hannya lagi. Ia segera menghampiri m
erangan Lily yang tiba-tiba. M
en. Ia berdiri dan mendorong tubuh
ek, Ken! "
aku kalah taruhan, sial
akan kembali menampar Ken, namun tangannya ditahan oleh laki
en mendorong tubuh Lily. Tubuh Lily menghentak dengan
n mencekik leher Lily dan menempelkan kepalany
nya tertawa, seaka
ru," ucap Ken. Seketika mata Lily membel
ya akan berak
man kedua laki-laki di tangannya sangat kuat. Dit
nampar pipi kiri Lily dengan kuat hingga
en tersenyum jahat, diik
asrah. Apalah daya, dirinya tak ber
puk tangan . Membuat semua menoleh
a! Sungguh sangat gantle sekali!"
engan beberapa anak
ketika tubuh Lily melorot dan jatuh terduduk di tanah. Bahkan ia terbat
dang bercanda," jelas Ke
angkat alis matanya
gguk. "Iya kan, Ly? k
an membantunya berdiri. Ia berusah
ajam tangan Ken yang b
tuh dia!" t
a. Arsen melangkah semakin mendekati mereka diikuti oleh p
ah Arsen pada Lily sambil mengulurkan t
ngguk kemudian merai
engawalku!!" Arsen menyuruh pengawalnya untuk maju dan me
kan ketiga laki-laki itu terdengar. Lily sempat menoleh ke
ngat memukuli bahkan menen
en menarik tangannya untuk menjauh dari sana. Ia
mereka dari belakang. Wajah lelaki itu p
dikeluarkan oleh kedua pria tersebut. Entahlah, h
E CON