di hotel," ucap Belva lagi, dengan nada tegas dan sedikit p
lam kondisi hamil seperti ini dia bingung harus bagaimana. Seakan takdir me
agian lagi tidak peduli dengan apa yang baru saja dikatakan oleh Belva. Tampak ken
elva sedikit menurun, agar aman tak didengar oleh ora
a yang meminta pertanggung jawabannya. Dalam keheningan yang membent
n! Belva terus mengatakan dalam hatinya bahwa pria itu tidak mungkin salah satu dari anggota keluarga Ducan. Sekali lagi dia membaca nama
rada di sekitar mereka mendengar atau salah sangka terhadap permintaan tanggung jawab dari Belva yang terden
kali Belva harus sedikit berlari kecil karena harus mengimbangi lang
awa Belva menuju ke area tangga darurat, satu-satunya t
dingin, dengan sorot mata
Ducan yang terkenal dingin dan menakutkan, tapi dia tidak pernah melihatnya secara langsung. Kali ini, dirin
gan dengannya, dia pasti akan menghindari pria itu. Sayangnya, logika Bel
" kata Belva sedikit memberanikan diri. Meski takut, tapi jika dia tak b
gila di hadapannya ini. Harus dia akui, dia tak asing melihat perempuan d
perti ini, Nona. Silakan kau pulang, dan jangan ganggu a
annya dicegah oleh Belva dengan menarik ujung snelli milik pria itu. Dengan terpaksa, Are
sentak Ares, membuat Be
kosong padamu, dan aku juga tidak sedang bercanda untuk
saja dia lakukan, lalu memberikannya pada Are
an emosinya. "Pergilah ke psikiater. Kuras
akan mengeluarkan respon yang sama. "Ares, dengarkan aku dulu! M
untuk memandang Belva. "Waktum
ga karena dia diberi kese
arena mabuk berat, aku salah masuk ke dalam kamar yang telah kau sewa. Aku merasa bahwa itu adalah mim
sebelumnya. Sorot matanya berusaha untuk menelisik lebih jau
kin jika saat ini dia mengenakan jam tangan untuk mendeteksi rit
es akhirnya pergi, meninggalkan Be
pon Ares yang berhasil menyakiti hatinya. Perlahan, Belva du
mnya seperti ini. Banyak orang lain yang mabuk, bahkan lebih parah dari dirinya di malam itu
ja? Dengan begitu, dia akan bisa kembali meneruskan untuk meraih cita-citanya, dan janin yang se
l di dalam dirinya sangat menentang pemikiran sesaat itu. Alih-alih terus memikirkan tentang
tanpa ekspresi dan tatapan matanya yang kosong. Dari banyaknya pria yang ada
k akan pernah tahu kondisinya. Belva tidak memiliki kesulitan yang besar. Disebabkan kesibukan, keduanya menjadi jarang bertemu. Ditambah
snya dalam-dalam. Mengeluhkan masalahnya di sini tidak akan membuatnya menjadi lebih baik. Perempuan itu berdiri, menyeka air matanya yang ta
strasi mengiringi langkah kakinya yang berat. Jujur saja, dia tidak bisa menghadapi ini sendir
i berusaha untuk menyingkirkan prasangka buruk yang demi a
menemui Ares, kemudian membicarakan masalah ini lagi dengannya. S