ntah mengapa dia berakhir di sebuah bar alih-alih pergi ke rumah Flora dan me
lanya mulai melayang dan dia senang pikirannya teralihkan, tida
inum sendiri? Bo
encoba menggodanya. Luna memang ingin menenangkan diri dan bersenang-senang malam
u tidak berhenti. "Sedang patah hati?
t bawel! Karena semakin risih gadis itu memilih untuk pergi
ntak Luna menghempas kasa
ini. Sombong sekali. Berapa hargamu sema
a murahan, jaga m
jiwa. Seolah tuli pria itu malah semakin mendekatkan tubuhnya. M
laporkanmu ke polisi!" Luna berteriak. Tapi, apa pengaruhnya? Pria
senang dan melupakan patah hatimu. Ak
hnya. Luna yang sudah dalam pengaruh alkohol, tak dapat membuat banyak perl
RUK
ubuh pria itu dari samping. Luna membuka matanya dan seketika terkejut melihat o
memisahkan mereka. Setelah puas memberi pelajaran pada si pria hi
ata-kata. Akhirnya Reno mencengkram tang
segera melepas cengkraman kakak tirinya itu.
nya seolah-olah akan meledak. "Sedang apa kau di sini, hah? Kau mab
" Ketika Luna berbicara, bau
ak yang kau minum?!" Reno tersulut emosi. Ia benar-benar
embuka pintu di samping kemudi
itu khawatir saat tahu Luna tidak ada di kamarnya. Bahkan pesan dan panggilannya tak ada satupun yang t
ya Reno lagi ketika dia s
ng, apa lagi?" Luna dengan santainya
sangat beresiko? Aku sangat khawatir padamu karena tiba-tiba menghilang. Bagaimana jika
no. "Tidak usah sok peduli padaku, jika n
kin bingung dengan sikap L
kan kau datang ke pesta ulang tahunnya hari ini. Jadi berhenti mem
ngar ucapan Luna. Ja
yang memb
yang terpenting selama ini kau hany
sa bertanya padaku dan aku akan menjelaskan semuanya padamu. Jangan melukai dirimu seperti
unanganku. Aku tidak p
sa tenang sama sekali. Dia masih terisak dan tidak tah
memiliki calon tunangan sekarang, dia t
n dengannya. "Jessie hanya wanita yang dijodohkan oleh Ayah untukku, tapi aku
anya tertarik padamu, Luna. Jika ada wanita yang akan menjadi pe
erstatus kakak tirinya itu. "Ba
cantik adiknya. Dia menelan saliva ketika tatapannya jatuh padibir merah Luna. Bibirnya dengan agresif memagut bibir gadis itu dan membuatnya mengge
makin membuat Reno menggila. Ia semakin memperdalam ciumannya da
na. Dengan enggan Reno melepaskan tautan bibir mereka. Ia melihat Luna dengan napasnya y
a. Luna menatapnya tajam dan dia tidak bisa mengartikan tatapan gadis itu sekar
menjauh darinya. "Kau tidak perlu m