Luna tidak pernah menyangka bahwa cinta pertamanya harus berakhir tragis. Reno, pria yang dia cintai ternyata adalah calon kakak tirinya. Romansa yang baru akan dimulai itu pun seolah pupus dalam sekejap. Kendati begitu, cinta yang menggebu antara Luna dan Reno tak dapat dihentikan begitu saja. Mereka memilih berjalan di atas bara api, meski tau perlahan-lahan terbakar bersama. Jika hubungan terlarang diantara mereka terungkap, akankah mereka bisa terus bersama? Dan bagaimana nasib Luna ketika dia harus merelakan masa depannya karena mengandung buah dari hubungan terlarang mereka?
"Jadi, Ibu akan menikah lagi?"
Luna menatap Ibunya dengan gembira. Akhirnya setelah sekian lama sang ibu membuka hatinya pada seorang pria. Meski gadis berusia 20 tahun itu sedikit terkejut mendengarnya.
"Iya, Luna. Ibu akhirnya menemukan sosok yang sangat baik, kami memang baru berkenalan enam bulan, tapi kami merasa sangat cocok. Dia sangat pengertian dan mengerti kondisi Ibu. Maaf Ibu baru bilang padamu sekarang. Itulah kenapa Ibu mengajakmu untuk bertemu dan berkenalan dengannya malam ini," jelas Diana, Ibu Luna yang telah berusia 42 tahun.
Senyum dibibir Luna perlahan memudar. "Malam ini? Kenapa sangat tiba-tiba, Bu? Aku sudah ada janji dengan seseorang."
"Ohh... sorry, Sweety. Ibu tidak tahu kalau kau sudah ada janji. Apakah itu dengan pria yang kemarin kau ceritakan?"
Luna tak kuasa menahan senyumnya mengingat pria yang satu bulan lalu baru dikenalnya. Gadis itu belum pernah jatuh cinta sebelumnya, jadi ini adalah pengalaman pertama.
Luna mengangguk pelan, pipinya bersemu merah. "Dia mengajakku makan malam hari ini, Bu."
Diana tersenyum menatap wajah merona putrinya. Meski Luna belum bercerita banyak mengenai pria itu dan identitasnya karena ingin mengenalkannya secara langsung. Diana berusaha mendukung setiap pilihan putrinya, terlebih ini kali pertama Luna merasakan jatuh cinta.
Diana lantas mengusap lengan Luna dengan lembut. "Luna, Ibu sungguh ikut bahagia mendengarnya. Tapi maaf apa kau bisa mengundurnya dulu? Lucas Peterson, calon ayah tirimu adalah orang yang sangat sibuk, kami telah mengatur pertemuan ini dari jauh-jauh hari dan dia baru bisa memberi Ibu kepastian bertemu hari ini. Ibu mohon padamu, ya?"
Luna terdiam berpikir sejenak. Sungguh ia sangat ingin bertemu pria yang berhasil memikat hati sang ibu, tapi gadis itu juga tidak sabar untuk bertemu dengan pria pujaan hatinya.
Drttttr drttt drrrttt
Belum sempat Luna menjawab, ponselnya bergetar. Senyumnya seketika merekah melihat nama pengirim pesan di layar. Namun, dia kembali murung setelah melihat isi pesan singkat tersebut. Pria itu ternyata membatalkan janji temu mereka.
Akhirnya setelah membalas pesan dan mematikan ponselnya, Luna menghela napas berat lalu berkata, "Baiklah, Bu. Apa yang harus aku gunakan nanti malam?"
Diana tersenyum senang. "Apa saja. Tidak perlu terlalu formal, kita hanya makan malam bersama dan berkenalan dengan calon Ayah dan Kakakmu."
"Tunggu... Kakak? Jadi, aku akan punya Kakak setelah Ibu menikah?"
"Kakak laki-laki, tepatnya." Diana mengangguk dengan senyum yang tak lepas dari bibirnya.
Wow, Luna tak menyangka dia bukan hanya akan memiliki ayah, tapi juga akan memiliki kakak? Sungguh sejak dulu Luna sangat ingin memiliki kakak laki-laki, gadis itu merasa jika ia memiliki seorang kakak disampingnya pasti dia akan sangat dimanja dan dilindungi, tapi sayang Luna anak pertama dan satu-satunya karena sang ayah telah meninggal sejak ia berusia 5 tahun.
"Oke... rasanya aku semakin penasaran. Sebenarnya kenapa baru sekarang Ibu mau menikah lagi?"
Diana mendekat lantas menangkup wajah mungil Luna. "Karena Ibu merasa sekarang waktunya sudah tepat, putri Ibu sudah beranjak dewasa, jadi kau tidak memerlukan perhatian extra dari Ibu lagi, selain itu sebentar lagi kau juga akan menemukan tambatan hatimu sendiri. Ibu tidak ingin jadi bebanmu dikemudian hari, jadi Ibu juga menerima pendamping hidup baru, yang Ibu tahu dia bukan hanya menerima Ibu, tapi juga menerimamu. Itu sebabnya."
Mata Luna dipenuhi genangan air mata ketika mendengar penjelasan sang Ibu. Betapa tulus dan besar cinta Diana padanya. Padahal Luna tahu Ibunya selama ini hancur karena kehilangan sang ayah dan harus membesarkan dia seorang diri. Bahkan tak jarang Diana menerima cacian dan hinaan karena statusnya sebagai single parent.
Luna segera memeluk ibunya dengan penuh kasih sayang kemudian mengecup pipi Diana lembut. "Aku sangat menyayangi Ibu, terimakasih telah menjadi Ibu yang luar biasa untukku selama ini. Aku tidak sabar segera bertemu mereka."
Diana tak kuasa menahan air matanya juga, akhirnya mereka berpelukan sambil menangis siang itu kemudian membicarakan apa yang akan mereka kenakan nanti malam.
Malam harinya Luna dan Diana telah tiba di sebuah restoran. Ketika mereka sampai di sebuah meja, seorang pria berdiri menyambut. Luna langsung bertemu tatap dengan calon ayah tirinya. Lucas Peterson, seperti namanya, pria paruh baya itu terlihat penuh wibawa dan mapan, meski usianya sudah menginjak 48 tahun, postur tubuhnya yang tegap dan tinggi membuat Lucas lebih terlihat muda dari usianya.
Lucas tersenyum lembut pada Luna kemudian ia menarik Diana ke pelukannya, Lucas memberi kecupan ringan di pipi Diana, yang membuat senyum mereka lebih lebar lagi.
Luna baru melihat pemandangan itu, cara Lucas memperlakukan Diana dengan mesra dan Ibunya yang tampak merona, mereka terlihat sangat kasmaran.
"Jadi, ini Luna? kau terlihat lebih cantik dari foto yang Ibumu perlihatkan padaku."
Pujian Lucas terdengar sangat tulus jadi Luna tersenyum menanggapinya. "Terima kasih... P-paman." Luna terdengar ragu-ragu dengan panggilan yang dia berikan.
Lucas yang merasakannya hanya tersenyum. "Tidak apa. Kita baru bertemu, kau bebas memanggilku senyamannya dirimu." Luna mengangguk merasa lega. Untungnya Lucas terlihat sangat pengertian.
"Oh ya, dimana putramu?" tanya Diana pada Lucas. Mereka akhirnya duduk di tempat duduk masing-masing.
Luna dan Diana duduk berdampingan, Lucas duduk dihadapan Diana sementara tempat duduk kosong di samping Lucas akan terisi oleh putranya.
"Oh, dia masih dalam perjalanan. Mungkin sebentar lagi juga sampai."
Diana mengangguk antusias, sementara Luna entah mengapa tiba-tiba merasa lebih gugup, mungkin karena sebentar lagi dia akan bertemu dengan calon kakak tirinya. Gadis itu sangat berharap, dia tidak membuat kesan pertama yang buruk dan mereka bisa cepat akrab.
"Jadi, bagaimana dengan kuliahmu, Luna? Aku dengar dari Ibumu, kau baru saja memenangkan kompetisi melukis? Aku sudah melihat lukisanmu difoto dan itu sangat luar biasa." Lucas menatap Luna, pria paruh baya itu berusaha mencairkan suasana dan Diana sangat senang melihat bagaimana Lucas berinteraksi dengan putrinya.
"Ah, ya... terimakasih. Aku sangat menikmati kuliahku," jawab Luna singkat.
"Luna memang sangat suka melukis sejak kecil. Sekarang dia sedang fokus untuk meningkatkan skill dan nilainya karena ingin lolos pertukaran pelajar ke London tahun depan," lanjut Diana dengan bangga.
"Wow, sound's good. kau memiliki putri yang cantik dan pintar, Diana."
"Kau juga, buktinya Reno berhasil memenangkan tender besar baru-baru ini. kau sangat berhasil mendidik putramu, Luc."
Reno? Kening Luna mengernyit mendengar nama familiar itu. Tapi, banyak pria yang bernama Reno, kan?
"Ya, itu karena dia sangat pekerja keras." balas Lucas diiringi kekehan kecil. "Oh, itu dia sudah datang!" Beberapa detik setelahnya, ada langkah kaki mendekat disusul suara maskulin seorang pria.
"Hai, semua. Maaf aku terlambat."
Arsyla adalah seorang wanita berumur 23 tahun, dan dia sudah memiliki suami yang bernama Edi. Usia Edi terpaut 3 tahun lebih tua dari Arsyla. Meski pernikahan mreka sudah beranjak 2 tahun, tetapi mereka belum di karuniai seorang anak. Edi maupun Arsyla tidak memusingkan akan hal itu, karna menurut mereka ekonomi keluarga harus bagus terlebih dahulu. Edi yang hanya bekerja sebagai OB di salah satu supermarket, dengan gajih pas-pasan masih harus menanggung kebutuhan sekolah adik adik-nya yang yatim, dan Arsyla pun tidak keberatan dengan keputusan itu. Sore itu Edi baru pulang dari kerja, iya pulang ke kontrakan yang dia tinggali bersama arsyla. Walaupun kontrakannya
Ara Qubilah Iskander, gadis cantik berdarah Turki yang sejak dari kecil sangat mengagumi Chandra Syauqi Abimana, pria remaja yang tak lain adalah adik dari mamanya. Ara menganggap Chandra sebagai pangeran yang selalu menjadi pahlawan untuknya. Namun berbeda dengan Chandra, pria remaja itu menganggap Ara gadis yang selalu menyusahkannya, bahkan tidak membiarkannya hidup dengan tenang. Hingga pada suatu malam, Chandra dan Ara terlibat dalam sebuah kesalah pahaman hingga membuat mereka berselisih, bahkan membuat Chandra membenci Ara. Akankah keduanya bisa akur kembali? Dan apakah Ara masih menganggap Chandra sebagai pahlawan untuknya? Seputar novel bisa follow IG @ropiah_201
Raina terlibat dengan seorang tokoh besar ketika dia mabuk suatu malam. Dia membutuhkan bantuan Felix sementara pria itu tertarik pada kecantikan mudanya. Dengan demikian, apa yang seharusnya menjadi hubungan satu malam berkembang menjadi sesuatu yang serius. Semuanya baik-baik saja sampai Raina menemukan bahwa hati Felix adalah milik wanita lain. Ketika cinta pertama Felix kembali, pria itu berhenti pulang, meninggalkan Raina sendirian selama beberapa malam. Dia bertahan dengan itu sampai dia menerima cek dan catatan perpisahan suatu hari. Bertentangan dengan bagaimana Felix mengharapkan dia bereaksi, Raina memiliki senyum di wajahnya saat dia mengucapkan selamat tinggal padanya. "Hubungan kita menyenangkan selama berlangsung, Felix. Semoga kita tidak pernah bertemu lagi. Semoga hidupmu menyenangkan." Namun, seperti sudah ditakdirkan, mereka bertemu lagi. Kali ini, Raina memiliki pria lain di sisinya. Mata Felix terbakar cemburu. Dia berkata, "Bagaimana kamu bisa melanjutkan? Kukira kamu hanya mencintaiku!" "Kata kunci, kukira!" Rena mengibaskan rambut ke belakang dan membalas, "Ada banyak pria di dunia ini, Felix. Selain itu, kamulah yang meminta putus. Sekarang, jika kamu ingin berkencan denganku, kamu harus mengantri." Keesokan harinya, Raina menerima peringatan dana masuk dalam jumlah yang besar dan sebuah cincin berlian. Felix muncul lagi, berlutut dengan satu kaki, dan berkata, "Bolehkah aku memotong antrean, Raina? Aku masih menginginkanmu."
Ayahnya menjadi seorang pengkhianat pada group mafia terbesar di negaranya bernama group Limson, membuat Arabella harus hidup dalam bahaya. Bagaimana tidak, Arabella harus menjadi tawanan kamar Tuan Stanley yang merupakan ketua mafia group Limson atau dia berkeliaran diluar sana dan diburu oleh anggota mafia lainnya.
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Aku, Rina, seorang wanita 30 Tahun yang berjuang menghadapi kesepian dalam pernikahan jarak jauh. Suamiku bekerja di kapal pesiar, meninggalkanku untuk sementara tinggal bersama kakakku dan keponakanku, Aldi, yang telah tumbuh menjadi remaja 17 tahun. Kehadiranku di rumah kakakku awalnya membawa harapan untuk menemukan ketenangan, namun perlahan berubah menjadi mimpi buruk yang menghantui setiap langkahku. Aldi, keponakanku yang dulu polos, kini memiliki perasaan yang lebih dari sekadar hubungan keluarga. Perasaan itu berkembang menjadi pelampiasan hasrat yang memaksaku dalam situasi yang tak pernah kubayangkan. Di antara rasa bersalah dan penyesalan, aku terjebak dalam perang batin yang terus mencengkeramku. Bayang-bayang kenikmatan dan dosa menghantui setiap malam, membuatku bertanya-tanya bagaimana aku bisa melanjutkan hidup dengan beban ini. Kakakku, yang tidak menyadari apa yang terjadi di balik pintu tertutup, tetap percaya bahwa segala sesuatu berjalan baik di rumahnya. Kepercayaannya yang besar terhadap Aldi dan cintanya padaku membuatnya buta terhadap konflik dan ketegangan yang sebenarnya terjadi. Setiap kali dia pergi, meninggalkan aku dan Aldi sendirian, ketakutan dan kebingungan semakin menguasai diriku. Di tengah ketegangan ini, aku mencoba berbicara dengan Aldi, berharap bisa menghentikan siklus yang mengerikan ini. Namun, perasaan bingung dan nafsu yang tak terkendali membuat Aldi semakin sulit dikendalikan. Setiap malam adalah perjuangan untuk tetap kuat dan mempertahankan batasan yang semakin tipis. Kisah ini adalah tentang perjuanganku mencari ketenangan di tengah badai emosi dan cinta terlarang. Dalam setiap langkahku, aku berusaha menemukan jalan keluar dari jerat yang mencengkeram hatiku. Akankah aku berhasil menghentikan pelampiasan keponakanku dan kembali menemukan kedamaian dalam hidupku? Atau akankah aku terus terjebak dalam bayang-bayang kesepian dan penyesalan yang tak kunjung usai?
Novel ini berisi kumpulan beberapa kisah dewasa terdiri dari berbagai pengalaman percintaan panas dari beberapa tokoh dan karakter yang memiliki latar belakang keluarga dan lingkungan rumah, tempat kerja, profesi yang berbeda-beda serta berbagai kejadian yang diaalami oleh masing-masing tokoh utama dimana para tokoh utama tersebut memiliki pengalaman bercinta dan bergaul dengan cara yang unik dan berbeda satu sama lainnya. Suka dan duka dari tokoh-tokoh yang ada dalam cerita ini baik yang protagonis maupun antagonis diharapkan mampu menghibur para pembaca sekalian. Semua cerita dewasa yang ada pada novel kumpulan kisah dewasa ini sangat menarik untuk disimak dan diikuti jalan ceritanya sehingga menambah wawasan kehidupan percintaan diantara insan pecinta dan mungkin saja bisa diambil manfaatnya agar para pembaca bisa mengambil hikmah dari setiap kisah yan ada di dalam novel ini. Selamat membaca dan selamat menikmati!