img PECAHNYA KESETIAAN  /  Bab 4 Konfrontasi Awal | 80.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 4 Konfrontasi Awal

Jumlah Kata:1517    |    Dirilis Pada: 31/10/2024

ang. Kali ini, dia bertekad untuk tidak menunda lagi konfrontasi yang sudah lama mengganggu pi

di kursi dan memberikan senyuman tipis pada Karin. Namun, senyuman

nya serius sekali," tanya An

kan mengubah segalanya. "Andi, aku perlu bicara denganmu tentang sesuat

berdiri di hadapan Karin. "Ada apa, Rin? Bi

bukti foto yang ia simpan. Ia menaruhnya di meja, tepat di de

nguasai ekspresinya dan menggelengkan kepala sambil tersenyum tipis. "Rin

rut malam, sering beralasan sibuk di luar kota. Lalu, siapa Rani? Aku tahu

ir aku ini siapa? Aku nggak pernah mengkhianati kamu. Semua ini cuma kesalahpahaman. Rani

anya, berharap menemukan setitik kejujuran.

kita. Kamu malah berpikir yang tidak-tidak," lanjut Andi den

itu. Dia merasa tertuduh hanya karena mengikuti naluri

kan ini semua dariku kalau memang tidak ada yang perlu disembu

u sudah bekerja keras dan melakukan yang terbaik, tapi kamu malah menuduhku yang macam-macam.

an atau pembelaan jujur, ia justru disalahkan dan dituduh berprasangka bur

Karin dengan suara hampir berbisik, berusaha menaha

n yang aku sembunyikan darimu. Kamu cuma perlu lebih percaya sama aku. Kalau kamu

erdaya dan penuh keraguan. Malam itu, ia hanya bisa duduk diam dengan h

, Karin merasa lebih yakin bahwa ada rahasia besar yang masih disembunyikan. Dan ia bertekad, wala

un dengan dalih-dalihnya. Kata-kata penyangkalan Andi tadi masih bergema di pikirannya, tetapi rasa kecewa da

lah tak ingin berurusan lagi dengan topik ini. Karin menghela napas pan

g nggak ada apa-apa, kenapa kamu bereaksi sep

dewasa? Nggak semua kecurigaan harus diikuti dengan tuduhan. Kamu bawa-bawa foto, menyelidiki hidup

, hatinya yang hancur sudah tak bisa menerima semua pembelaan kosong ini. Dia sudah

as. "Karena aku ingin mempertahankan hubungan ini. Tapi, k

Kalau kamu udah mulai mencurigai aku, berarti kamu nggak punya kepercay

ruang sedikit pun untuk jujur atau menunjukkan penyesalan. Dan saat Karin menyadari hal itu, ia

pan ini. "Kalau memang nggak ada lagi kepercayaan, mungkin hubungan ini haru

tidak berusaha membalas atau menahan Karin lagi, hanya menghela napas panjang dan berj

lingkuhan. Ini tentang kebohongan yang telah membentuk pondasi rapuh pernikahan mereka. Dan malam itu, ia merasa hatinya ben

lam rasa sakit itu menembus hatinya. Dia merasa seolah ada jarum yang menusuk setiap kali dia membayangkan suaminya bersama

k mengambil langkah lain: mencari informasi lebih lanjut tentang Rani dan hubungan mereka

nama Rani. Dalam sekejap, wajah wanita itu muncul di layar. Rani tampak anggun dengan sen

terhimpit. "Dia cantik," piki

m berbagai kesempatan. Mereka tampak akrab, tertawa dan berbagi momen intim. Semakin ba

getar, mengalihkan perhatiannya. Ternyata

a kabar? Kamu

, merasa ingin mengungkapkan semua

. Ada sesuatu yang terjadi dengan

an, dan tak lama kem

Apa kamu sudah ber

l. Malah nyalahin aku. Aku ne

pasti sulit. Apa kamu

merasakan air mata menggenang

tolong. Aku

g. Karin merasa sedikit lega. Dia butuh seseorang untuk

"Karin! Maaf, aku telat. Apa yang terjadi?" tanyan

to-foto yang ia temukan. "Lihat ini," katanya, suaranya be

. "Karin, ini nggak terlihat bagus. Kamu

ah menyalahkanku. Aku nggak bisa percaya

ang selingkuh, kamu berhak untuk tahu yang sebenarnya," May

dikit. "Aku akan melakukan itu. Aku perlu tahu

dah coba menghubungi teman-teman ker

bagus. Mungkin salah satu dari

cari cara untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang Andi dan Ran

i jalur yang gelap, tetapi dia bertekad untuk menemukan kebenaran, apapun yang harus dia lakuk

ambu

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY