ya
dalah rencanaku. Namun naas, semua gagal total. Gerak cepat bangun serta berjalan membuka pintu kamar tanp
tuh belakangan, itu bisa di urus belakangan. Nafas tersenggal
kit banget," adu Yana--putri kecilku berumur delapan
hari tersebut justru menunduk tak
au nggak jelas, "iya, Yana masuk ke kamar sekarang juga," tandasnya membuat
k menerima basa-basi. Tidak kelupaan a
ah menduganya. Pengasuh Yana memang sudah ganti lima kali dalam sebulan ini. Permasal
ang. Saya akan kasih gaji dua kali lip
Jika diteruskan, maka dia pula yang akan sengs*ra. Yana kalau sudah tak suk
merenung, akhirnya dia menganggukan kepalanya, "Terima kasih. Tuan sudah berbaik hati dengan
a-sa
suh untuk menjaga putri kecilnya. Aku berada di rumah ya, setiap weekend begini. Hari kerja selalu le
ing akan tingkah laku Yana pun aku belum mengis
as beranjak. Siapa coba pagi-pagi sudah bertamu ke rumah orang, gerutuku dalam batin.
?! Aku segera bangkit guna membuka benda berbahan kayu tersebut. Sudah ia tebak kal
melupakan sesuatu yakni mengucap salam.
indirnya. Nampak Mami Ria menarik na
anan beliau eh, Mami Ria malah berteriak memanggil suaminya alias
atanya khawatir sama keadaan cucu kita." Aku menger
entar," seru
annya disuruh masuk, dibiki
eluhku tentun
Berulah terus 'kan cucu Mami. Itu gara-gara kamu, Arsena Ju
temannya Mami," gerutunya seraya berjalan lur
ezqi berceletuk ringan. Dia sengaja berdiri di
elenggang pergi meninggalkan Papi Rezqi. Sudah tahu kelan