ai mencari suara. Marla melompat turun dari ranjang dan menghampiri pintu. Diambang pintu, t
adi siang?" tepat perkataan tadi
-ku, tahu-tahu ketiduran dan te
dah bilang jangan lakukan kesalahan apapun. Tidak akan ada p
anya. Ucapan bukan sekedar ucapan saja, tapi lebih
ak perlu maafmu sekarang, tapi jam makan malam akan segera dimulai. Aku tidak ingin yang lainnya menunggu karena k
at hari ini juga?" Marla tidak bisa lagi menikmati ruangan yang begitu mewah itu, dipikirannya s
a dia melompat karena terkejut. Madam
dam, bikin ka
dan seenaknya sendiri. Untung saja, kau tidak terlalu bo
n kepala saat melihatku. Aku kan sama seperti mereka, tapi omong
isyarat mata, Marla bergeg
yang menuntunnya. Namun, yang berbeda kali ini. Wanita tua itu tidak dituntun oleh seorang pelayan melainkan seorang pria. Perawa
pisau yang menghujam jantung Marla. Seolah-olah, gadis itu memiliki kesalahan padanya. Saat mereka duduk, seorang pelayan mempers
, aturan seperti itu yang dipakai di keluarga ini. Berbeda dengan suasana ruang makan Mar
barang yang pantas dikenakan di keluarga ini. Aku
dak dapat dipungkiri perkataan tadi ditu
ai dengan keinginan anda." Telinga Mar
alah dengan pakaianku? Apanya yang tidak pantas. Ini memang pakaia
ya. Wanita tua tadi kembali untuk beristirahat. Lagi, M
adan Ester memangg
pa yang perlu
in sampai dia terlambat lagi," dengan lirikan mata dan per
m. Saya aka
madam Ester
n gadis bersurai gelombang tadi men
a a
n sebentar. Aku tadi sudah ketidu
membutuhkanmu lebih awal. Aku tidak suka keterlambatan
ku masih menghabiskan waktu dengan adik-adik. A
tidak menyukainya. Lupakan semua, disini sekarang kamu berada dan harus bisa menyesuaikan diri!" Wajah gadis itu mendadak pias. Disuruh melupakan semua kenangan yang
tri
adam E
rkan dia tidur terlalu malam!" setelah melirik ke ara
aksud madam Ester? Kenapa sampai saat ini madam belum menjelaskan pe
dan memahami. Dia berpikir, itu hanyalah sebuah sapaan. Yang terpenting
u melewati beberapa pengawal, lagi yang membuat gadis itu b
Kita belum sempat berkenalan kan?" Marla mengukurkan tangan untuk berk
ah yang akan membantu semua keperluan
ma saja, bekerja disini!" Batrick menautkan kedua alisnya. Dia merasa ada yang salah
, Nona
la s
k, N
manggilku!" Perdebatan tidak akan selesai karena hanya membaha
t gerakannya dari pantulan cahaya lampu. Pikirannya terus menerawang hingga tak t
" Gadis itu mendudukan di
Lebih tepatnya mirip seperti perke
a. Huh, nanti tolong bantu aku ya. Aku pasti akan banyak bert
a tidak mendapat
trick menjawabnya. Dia takut memberika
unjuk Marla kearah yang berkelip de
dan tempat yang bisa Nona jadikan untuk berjalan-jalan atau hany
cukup luas ya.