bantuku hari ini, Tuan
t tertarik dan terasa sakit. "Aduh!" Nadia berteriak kesaki
rkejut oleh sentuhan tak terduga itu, bahkan lebih bingung lagi ketika melihat p
ng lantas kamu ma
atu apotek di dekat sana. Seketika itu dia
Ini hanya akan membuat Jaya mengkh
erlihat khawatir. Nadia merasa sedikit tidak leluasa dengan tangan Kresna yang memegang
un segera membuka sabuk pengamannya, turu
njadi semakin canggung. Dia berusaha keras memikirkan obrolan ya
ena kita pergi begitu saja? Besok aku akan pergi ke kantor mereka untuk menje
pi Kresna de
olehnya, jadi ia harus berani bertang
iri daripada masalah kerjasama. Aku tidak m
jelas-jelas sangat peduli dengan Nadia, namu
mirip dengan Jaya, Nadia akhirnya tahu dari s
hal yang sama pada Nadia d
Jangan khawatir
. Nadia memang sengaja
pun langsung paham apa yang harus dilakukannya. Dia menyerahkan obat-obatnya k
diri," ucap Nadia sambil
dak mengoleskan salep ke wajahnya, Nadia pun memalingkan wajahnya ke sisi yang berlawanan serta
epuk tempat dudu
a terus menatap Nadia dengan tata
n wajahnya. Ia medekatkan wajahnya yang bengkak ke arah Kresna dan menghindari kontak mata. Se
Nadia berada dalam jarak sedekat ini dengan Kresna, wajahnya pun memerah. Dia han
endirian di rumah saat kamu ker
nnya dan menggenggam kedua tangannya dengan erat. Kresna berpikir ba
menjadi semakin gugup saat
ku pulang tepat waktu dan menemaninya selepas
engapa dia tiba-tiba menanyakan tentang Jaya, tapi masih jelas di benaknya
ng anaknya, maka dia pasti akan memberinya sejumlah besar u
memiliki Jaya, karena ia langsung jatuh cinta pada bayinya begitu dia lahir. Memikirkan hal ter
aku tidak tahu apakah aku
esna, jadi dia sendiri pun tidak tahu. Hanya saja kesa
amu telah membunuh merek
anya dipenuhi dengan rasa jijik. Orang berstatus
bilang
yang bergerak, namun dia tidak
a sekarang." Nadia mencoba meng
ak sebelumnya, jadi dia pun mendorong tang
ku Nadia lalu berdering sebelu
eponnya ad
ah jam sembilan lew
, Ia mendengar suara anaknya
ap malam dia akan pergi tidur jam setengah sepuluh. Sebelumnya Nadia sudah berjanji untuk
janji, ini juga demi memberika
i dekat gerbang komplek
ingin membuang waktu lagi, dia segera membuka pintu dan keluar dari mobil agar bisa menepati janjinya pada Jaya. Nadia terbu
" ucap Kresna
apan Kresna karena di pikirannya hanyalah segera pulang. Satu-satunya ta
un berubah dan tatapan
berani mengabaikannya. Yah,
alam' dari Kresna, tapi Jaya malah mend
. Dia langsung menyadari bah
selimutnya. Saking terburu-burunya, Jaya langsung berlari k
t Nadia yang tengah berlari, tidak melihat ad
ing ibunya. Mulai sekarang dia h
mengganti sepatu, tiba-tiba sesosok anak kecil berlar
kan, sehingga Jay tidak bisa me
kamu bel
l Jaya. Lalu ia melepaskan sepatu hak t
rangkulnya dengan amat erat. Dia bergantung