Setelah dijebak oleh pacar dan sahabatnya, Nadia akhirnya menghabiskan malam dengan orang asing yang misterius. Wanita ini benar-benar menikmati pertemuan yang tidak terduga, tetapi ketika dia bangun keesokan paginya, dia tidak bisa menahan perasaan buruk tentang apa yang dia lakukan. Namun, semua rasa bersalahnya terhapus ketika dia melihat wajah pria yang berbaring di sebelahnya. "Dia... tampan," bisiknya, terpesona dengan apa yang dilihatnya. Rasa bersalahnya dengan cepat berubah menjadi rasa malu, dan itu mendorongnya untuk meninggalkan sedikit uang kepada pria itu sebelum dia pergi. Kresna tercengang. 'Apakah wanita itu mencoba membayar saya? Seperti pelacur?' pikirnya, tersinggung. "Minta manajer hotel untuk video pengawasan," perintahnya kepada asistennya dengan tegas, alisnya berkerut. Dia memiliki ekspresi tegas di wajahnya. "Aku ingin mencari tahu siapa yang ada di kamarku tadi malam." "Dan ketika saya menemukan wanita itu, saya akan memberinya pelajaran!" Ke mana cerita mereka akan pergi?
"Sungguh tidak nyaman..."
Pencahayaan di kamar hotel berubah menjadi redup, namun tetap tak dapat menyembunyikan sosok gadis yang ramping dan cantik itu, ia terbaring dengan malas di atas ranjang yang berseprai hitam, hal ini menarik perhatian Kresna Gumelar.
"Cepat katakan, siapa yang menyuruhmu masuk ke sini? "
Walaupun Kresna tidak dapat melihat wajahnya dengan jelas, namun ia bisa menebak bahwa gadis ini cantik, sambil mendekati tempat tidur, Kresna mengangkat dagu gadis ini untuk melihat lebih jelas siapakah gadis yang setengah sadar ini di tempat tidurnya ini, tak lama kemudian, gadis bermata kabur itu seakan merasa telah menemukan seorang penyelamat, ia pun merangkul leher Kresna dengan lengannya, ia terengah-engah dan napasnya wangi bagaikan bunga.
"Aku mohon padamu... tolonglah aku..."
Disentuh seperti itu, bila Kresna masih bisa menahan hasratnya, maka ia bukanlah seorang pria sejati!
Kresna tumbuh dari keluarga kaya, ia sudah sering melihat kejahatan seperti ini, sejak awal ia sudah menyadari bahwa gadis ini telah dibius, namun kenapa? ini bukan hal besar baginya.
'Siapa pun yang bisa memasuki kamarku pasti telah diperintahkan untuk memperoleh sesuatu dariku, obat perangsang ini, mungkin hanya agar lebih menyenangkan saja.' pikir Kresna dengan senyum licik di bibirnya.
Berpikir demikian, Kresna pun membungkuk dan tanpa ragu mencium gadis itu.
Kring... kring!
Nadia pun terbangun dari tidurnya ketika mendengar alarm ponselnya yang berbunyi tepat waktu setiap pagi, ia mengucek-ngucek matanya sambil mencoba untuk duduk dan mematikan alarmnya, namun ia tiba-tiba merasakan ada sesuatu yang salah...
'M... Mengapa aku telanjang? Dan juga... Siapa pria yang tertidur nyenyak di sampingku ini? ' Nadia menutup mulutnya dan mencoba menahan jeritannya.
Perasaan yang aneh di tubuhnya seakan sedang memberitahunya tentang apa yang telah trejadi, sambil mengusap pelipisnya, ia mencoba sebisa mungkin untuk mengingat rangkaian peristiwa yang terjadi padanya kemarin.
'Kemarin... Gregory memberitahuku bahwa dia punya kejutan untukku, dan menyuruhku menunggunya di hotel, lalu Fiona menuangkan segelas air untukku.... dan aku meminum air itu...
Kemudian... saat itu aku mulai merasa pusing dan dibawa Fiona ke ruangan ini!' mata Nadia pun terbelalak dengan kaget, ia sudah lama merasa curiga bahwa ada sesuatu antara Gregory dan Fiona, walau begitu, ia benar-benar tidak menyangka bahwa mereka akan berkomplot dan menjebaknya seperti ini!
Nadia segera turun dari tempat tidur dan dengan terburu-buru mengenakan pakaiannya, ia berniat mencari Gregory untuk meminta penjelasannya, tepat saat ia hendak pergi, ia masih tidak lupa tentang pria yang tengah tertidur di atas ranjang, meskipun ia dibius, pria itu masih terus menanyakannya berkali-kali, dan ia juga merasa tidak salah kamar, walaupun semuanya sudah terjadi, namun ia juga tidak bisa menyalahkan pria itu.
'Dia lumayan tampan!' Nadia berpikir dalam hatinya saat melihat wajah pria itu, 'Yah... memberikan keperawananku kepada pria yang begitu tampan juga tidak rugi sih.' kemudian ia mengeluarkan semua uang dari tasnya dan meletakkannya di samping ranjang, setelah itu ia pun diam-diam pergi.
Tanpa membuang waktu Nadia langsung naik taksi dan menuju rumah Gregory, selama perjalanan, di mobil ia sudah membayangkan sangat banyak kemungkinan tentang apa yang menunggunya di sana, namun saat ia akhirnya tiba di sana dan melihatnya sendiri, ia pun hanya bisa menghela nafas, dirinya masih terlalu muda dan polos!
Pakaian berserakan di lantai, Nadia bahkan melihat dasi biru tua yang ia berikan kepada Gregory sebagai hadiah, namun sekarang dasi itu malah dibuang seperti sampah.
Dengan perlahan Nadia berjalan ke kamar dan mencoba menguping tentang apa yang terjadi di kamar itu, pintu kamar tidak tertutup rapat dan sangat mudah baginya untuk mendengar suara dan erangan mereka, akhirnya Nadia tidak tahan lagi, ia mengambil sepatu hak tinggi di lantai dan melemparkannya ke arah pria dan wanita yang tengah bersenang-senang itu.
"Lain kali ingat tutup pintu, agar tak ada yang bisa melihat betapa tidak tahu malunya kalian berdua, tapi aku juga tidak tahu apakah kau masih mempunyai kemampuan ini nantinya."
Tatapan mengejek Nadia berhenti di wajah Gregory yang terkaget dan tampak bodoh itu, sama sekali tidak terlihat sedikitpun rasa tidak rela ataupun kesedihan dan kemarahan di matanya, sementara itu Fiona meraih kemeja Gregory dan mengenakannya, ia pun perlahan menghampiri Nadia.
"Nadia, aku terus terang saja, kau juga telah melihatnya, tidak ada gunanya lagi untuk menyembunyikan hal ini, Gregory dan aku sudah--"
"Tolong pakai bajumu dulu sebelum berbicara!" Nadia memasang ekspresi jijik, ia menutupi matanya dengan tangan dan berkata "Kau membuat mataku sakit." "Sungguh tidak punya harga diri."
"Kamu... !"
Fiona merasa malu tapi emosi, jadi ia tidak bisa menjawab perkataan Nadia, Nadia melirik Fiona dan tertawa dingin dengan wajah yang cuek.
"Jadi ini tujuanmu, Gregory? Levelmu hanya segini saja?" Ia menatap Gregory yang marah dengan senyuman mengejek.
"Fiona, aku memang menganggapmu sebagai sahabat... namun itu dulu!" Nadia berkata dengan nada sarkastis. "Kau tahu, aku hanya tidak ingin mengatakan ini padamu karena itu mungkin akan membuatmu merasa rendah dan menyakiti perasaanmu, tapi sejak kita masih kecil, pakaian yang kau pakai adalah pakaian bekasku dan barang yang kau gunakan juga adalah barang bekasku, bahkan hingga kita dewasa, bukankah itu lucu?" Nadia tertawa dengan ironis. "Bahkan sekarang, pria pun juga yang bekas dariku! Tampaknya kau hanya pantas untuk memungut sampah yang kubuang seumur hidupmu!"
Ucapan ini tentu sangat menyakitkan bagi Fiona, Ayahnya dulu adalah sopir keluarga Nismara, karena hal itu, Fiona sangat sensitif dan selalu merasa minder.
Gregory yang masih terbaring di atas ranjang tentu tidak senang disebut sebagai "sampah", ia pun segera bangun dan menunjuk Nadia sambil berteriak padanya, "Itulah yang paling ku benci darimu, Nadia! Kau begitu egois! Kau pikir kau masih merupakan putri besar dari keluarga Nismara? Jangan lupa bahwa ayahmu sudah meninggal dan keluargamu telah bangkrut! Sekarang kau hanya seorang anak yatim piatu yang miskin dan tidak punya apa-apa, orang sepertimu apakah masih pantas menjelek-jelekan aku dan Fiona? Kau berani tidak memberitahuku apa yang kau lakukan semalam?"
Ternyata benar, semua yang terjadi semalam benar-benar sudah direncanakan oleh mereka.
'Nadia ingat Gregory pernah mengatakan padanya bahwa dia kalah dan kehabisan banyak uang di Makau beberapa waktu lalu, namun Gregory juga tidak ingin keluarganya mengetahuinya, apakah dia yang menjual Nadia untuk membayar semua hutangnya? Namun IQ mereka sungguh rendah, bahkan kamar saja bisa salah!
Pikiran itu membuat Nadia merinding, ia menatapi pasangan di hadapannya yang tidak tahu malu itu dan tersenyum sinis.
"Kenapa tidak berani? Aku menghabiskan malam yang indah dengan seorang pria yang sangat baik di hotel, tubuhnya sangat bagus dan dia juga sangat tampan! Jauh melebihi dari yang kalian lakukan, itu adalah pengalaman yang luar biasa bagiku!"
Nadia tahu bahwa Gregory adalah pria yang sangat angkuh dan sombong, ia menebak bahwa Gregory pasti akan terpancing oleh kata-katanya, seperti yang diperkirakan, wajah Gregory langsung memerah, ia memelototinya dan menggertakkan giginya dengan marah.
"Dasar kau wanita jalang!"
"Aku tak pantas mendapat pujian darimu, aku masih kalah jauh bila dibandingkan dengan kalian." bantah Nadia, dengan mencemooh, ia berbalik dan berjalan pergi, sepatu hak tingginya berbunyi dengan nyaring di lantai seakan seperti seorang ratu yang sombong.
BACAAN KHUSUS DEWASA Siapapun tidak akan pernah tahu, apa sesungguhnya yang dipikirkan oleh seseorang tentang sensasi nikmatnya bercinta. Sama seperti Andre dan Nadia istrinya. Banyak yang tidak tahu dan tidak menyadari. Atau memang sengaja tidak pernah mau tahu dan tidak pernah mencari tahu tentang sensasi bercinta dirinya sendiri. Seseorang bukan tidak punya fantasi dan sensasi bercinta. Bahkan yang paling liar sekalipun. Namun norma, aturan dan tata susila yang berlaku di sekitranya dan sudah tertanam sejak lama, telah mengkungkungnya. Padahal sesungguhnya imajinasi bisa tanpa batas. Siapapun bisa menjadi orang lain dan menyembunyikan segala imajinasi dan sensasinya di balik aturan itu. Namun ketika kesempatan untuk mengeksplornya tiba, maka di sana akan terlihat apa sesungguhnya sensasi yang didambanya. Kisah ini akan menceritakan betapa banyak orang-orang yang telah berhasil membebaskan dirinya dari kungkungan dogma yang mengikat dan membatasi ruang imajinasi itu dengan tetap berpegang pada batasan-batasan susila
Sayup-sayup terdengar suara bu ustadzah, aku terkaget bu ustazah langsung membuka gamisnya terlihat beha dan cd hitam yang ia kenakan.. Aku benar-benar terpana seorang ustazah membuka gamisnya dihadapanku, aku tak bisa berkata-kata, kemudian beliau membuka kaitan behanya lepas lah gundukan gunung kemabr yang kira-kira ku taksir berukuran 36B nan indah.. Meski sudah menyusui anak tetap saja kencang dan tidak kendur gunung kemabar ustazah. Ketika ustadzah ingin membuka celana dalam yg ia gunakan….. Hari smakin hari aku semakin mengagumi sosok ustadzah ika.. Entah apa yang merasuki jiwaku, ustadzah ika semakin terlihat cantik dan menarik. Sering aku berhayal membayangkan tubuh molek dibalik gamis panjang hijab syar'i nan lebar ustadzah ika. Terkadang itu slalu mengganggu tidur malamku. Disaat aku tertidur…..
Kiara tidak pernah berpikir bahwa ia akan menjadi seorang istri dari Keith Wilson, gurunya sendiri di usianya yang masih 17 tahun. Ia dan Keith menikah bukan karena saling cinta, melainkan perjodohan yang sudah diatur oleh kedua orangtua mereka. Meski Kiara menentang keras, tapi tidak dengan Keith yang justru menerimanya dengan ikhlas. Kiara tak sadar bahwa ada niat tersembunyi dari perjodohan yang terkesan mendadak dan terburu-buru itu. Belum lagi, Kiara sendiri dibuat tak percaya pada sikap Keith setelah menjadi suaminya yang bersikap sangat posesif serta mengekang ruang geraknya karena larangan-larangan aneh yang pria itu beri. Permasalahan perlahan kian datang mengguncang kehidupan baru Kiara, dimulai dari kekecewaan teman-temannya tentang berita pernikahannya yang ia sembunyikan, lalu hubungan Keith dengan wanita yang jelas mencintai suaminya itu, serta kenyataan dan fakta pahit tentang hidupnya juga masalalunya yang selama ini disembunyikan oleh kedua orangtuanya. Akankah Kiara berhasil melalui dan menyembuhkan luka hatinya itu? Memaafkan masalalu dan menerima Keith kembali yang jelas sudah menyakiti hatinya, yang sayangnya sudah terjatuh dalam pada suaminya tersebut?
Jeslin pulang untuk mengunjungi orang tua dan dan menghadiri pernikahan kakak perempuan nya, tapi siapa sangka malam pertama yang seharusnya menjadi malam pertama kakak perempuan nya menjadi malam pertama diri nya dan Kakak iparnya, dia di rudalpaksa dan kehilangan keperawanan nya, dia dipaksa melayani gairah kakak ipar nya yang gila. Setelah malam itu hidup nya tidak baik-baik saja, dia ingin melupakan nya tapi kakak ipar nya tidak mengizinkan dia melupakan nya, semakin dia mencoba untuk lepas dari genggaman kakak ipar nya, semakin gila laki-laki tersebut menggenggam dirinya.
Warning 21+ Harap bijak memilih bacaan. Mengandung adegan dewasa! Memiliki wajak cantik dan tubuh sempurna justru mengundang bencana. Sherly, Livy dan Hanny adalah kakak beradik yang memiliki wajah cantik jelita. Masing-masing dari mereka sudah berkeluarga. Tapi sayangnya pernikahan mereka tak semulus wajah yang dimilikinya. Masalah demi masalah kerap muncul di dalam hubungan mereka. Kecantikan dan kesempurnaan tubuh mereka justru menjadi awal dari semua masalah. Dapatkah mereka melewati masalah itu semua ?
Setelah malam yang penuh gairah, Viona meninggalkan sejumlah uang dan ingin pergi, tetapi ditahan oleh sang pria. "Bukankah giliranmu untuk membuatku bahagia?" Viona, selalu menyamar sebagai wanita jelek, tidur dengan om tunangannya, Daniel, untuk melarikan diri dari pertunangannya dengan tunangannya yang tidak setia. Daniel adalah sosok yang paling dihormati dan dikagumi di kota. Kabar tentang petualangan romantisnya beredar, beberapa mengatakan mereka melihatnya mencium seorang wanita di dinding dan yang lain menyebutnya gosip. Siapa yang bisa menjinakkan hati Daniel? Kemudian, yang mengejutkan, Daniel ketahuan membungkuk untuk membantu Viona mengenakan sepatu, semata-mata demi mendapatkan ciuman darinya!