ada sesuatu yang berbeda-seperti ada magnet yang menariknya untuk menjelajahi sudut-sudut kota yang belum pernah ia lihat. Paris sela
ng tampak tidak mencolok, tetapi penuh dengan karya seni yang unik. Cahaya redup yang keluar d
kuas di kanvas seolah bercerita tentang kehidupan yang penuh gairah, namun juga tersimpan rasa kesepian yan
g besar. Pria itu mengenakan jaket kulit hitam, rambutnya sedikit berantakan, dan posturnya tegap namun santai. Dari belakang, ia tampak
gil pelan, sedikit rag
hnya saat melihat Elena. "Ah, Elena. Senang bertemu
dekat. "Iya, aku baru menemukannya tadi saat
ki sesuatu yang spesial. Pemiliknya, seorang seniman tua, selalu bilang bahwa setiap karya
reka. Goresan kuas yang liar namun penuh makna membuatnya terpesona. "
ni adalah refleksi dari perasaan kita yang terdalam, yang kadang-kadang sulit diungkapkan dengan ka
Ada banyak hal yang ingin kuungkapkan, tapi sulit menemukan kata-katanya.
ngin ajarkan padamu. Terkadang kita tidak perlu mencari jawaban sec
gan warna-warna yang kontras dan garis-garis yang tidak beraturan, dan tiba-tiba ia merasak
" Elena bertanya, matanya tetap
tiap saat. Itulah kenapa aku melukis. Karena di antara semua kekaca
ntang cinta yang hilang dan harapan yang terbangun kembali. Julien, meski misterius, mulai membuka diri kepada Elena, menceritakan bagaimana ia datang ke Paris setelah
semakin lama aku di sini, aku menyadari bahwa Paris tidak memberiku kebebasan dari kenangan itu. Seb
saan kehilangan dan ketidakpastian yang mendalam. "Aku juga datang ke Paris untuk melarikan diri. Perceraian... membuatku merasa kehilangan
sekali. Terkadang, rasa sakit bisa menjadi bagian dari proses penemuan diri. Dan di Paris, kota yan
mbuka pintu ke diskusi yang begitu bermakna tentang hidup dan cinta. Saat mereka terus berbicara, waktu seolah berhenti.
. Ada sesuatu tentang Julien yang membuatnya ingin tahu lebih banyak, tentang dirinya sendiri dan tentang perjalanan yang sedang ia j
ersenyum. "Aku merasa ada sesuatu yang beru
asih, Elena. Aku hanya membagikan apa yang telah kupelajari. Setiap orang punya per
s, ia merasa tidak lagi tersesat. Pertemuan tak terduga ini mungkin adalah awal dari sesuatu yang l
n yang semakin mendalam. Atmosfer galeri yang tenang, diiringi dengan suara langkah-langkah ringa
Elena sambil memandangi lukisan di hadapannya. "T
Ia terdiam sejenak, seolah merenungkan jawabannya. "Menerima adalah proses yang panjang, Elena. Ada hari-har
Julien, namun ada kekuatan dalam caranya berbicara.
mua yang kurasakan ke dalam kanvas. Semua emosi yang sulit kujelaskan dengan kata-kata. Mungkin itulah ya
ng kontras dengan latar gelap membuatnya merasa terhisap ke dalam emosi yang dilukiskan. "Lukisan in
isan itu sejenak sebelum kembali me
gah emosi ini adalah karya Julien sendiri. "Kamu yang melukisnya? Ini
ah satu momen tergelap dalam hidupku, saat aku merasa kehilangan arah. Tapi aku juga ingin menunjukkan
n yang tertuang dalam setiap goresan di kanvas. "Aku tidak tahu apakah aku bisa me
lukis untuk mengekspresikan diri, Elena. Setiap orang memiliki cara
tentang siapa dirinya setelah perceraian, tetapi mungkin jawabannya tidak akan datang dalam bentuk yang jelas. Mungkin perja
i akan tutup sebentar lagi. Tapi aku senang bisa berbicara denganm
enang bertemu denganmu lagi. Terima kasih sudah mengaj
ki banyak rahasia untuk kita temukan. Mungkin lain kali aku bisa menunj
tu tentang Julien yang membuatnya merasa tertarik, tetapi ia juga ingin berhati-hati.
," jawab Elena sambil tersenyum, berus
n menyala, memancarkan cahaya kuning yang lembut di atas jalanan berbatu. Suasana kota berub
rsendiri?" tanya Elena sambil memandangi jalanan yan
Ia hidup, bernafas, dan menyentuh setiap orang yang datang ke sini. Kamu hanya
a, kini terasa lebih dari sekadar tujuan wisata. Ini adalah tempat di mana ia b
akhir dari pertemuannya dengan Julien. Mungkin, ini adalah awal dari
a penasaran, Elena berjalan pulang, menyadari
ambu