img PETUALANGAN KE KOTA PARIS  /  Bab 4 Jejak Seni | 20.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 4 Jejak Seni

Jumlah Kata:1456    |    Dirilis Pada: 11/09/2024

sudah dijanjikan, Julien menjemputnya di kafe kecil di dekat Rue de Rivoli, siap memperkenalkan Elena pada dunia seni dari sudut

a seorang seniman?" tanya Julien sambil

ja. Aku ingin tahu apa yang membuat

a membimbingnya ke taman Tuileries yang terletak di seberang museum. Mereka berjalan d

adang, seni bisa ditemukan di tempat-tempat yang tidak terduga. Seperti di sini, di tengah taman yang tenang ini. Se

gkap emosi di balik karya-karya tersebut. "Aku tidak pernah berpikir seni

esar di dalam galeri, Elena. Seni adalah cara kita melihat dunia, b

museum seni modern yang terkenal dengan arsitektur eksteriornya yang unik. Di sana, mereka

nstalasi besar yang terbuat dari tumpukan besi tua. "Tapi jika kamu bisa melewati penampilan luarnya, kamu akan menemukan m

a, tapi kini ia mulai mencoba melihat lebih jauh daripada sekadar permukaan. "Aku rasa seni semaca

dan tersenyum puas. "

ang-gang kecil yang penuh dengan grafiti, tempat para seniman jalanan mengekspresikan diri tanpa batasan. Salah satu mural yan

eniman jalanan terkenal di Paris. Dia tidak pernah mengungkapkan identitas

ncar dari setiap garis dan warna. "Luar biasa. Aku bisa

ahami dunia seni yang ia kenalkan. "Itulah tujuan seni jalanan. I

tau galeri mewah, tapi juga di jalanan, di sudut-sudut kota, di setiap sudut yang penuh dengan kehidupan dan ekspr

e kecil di pinggir jalan. Sore mulai menjelang, dan suasana kafe itu terasa hangat dan nyama

ia dengan cara yang baru," kata Elena sambil tersenyum ke ar

aris punya banyak rahasia, tapi setiap orang akan menemukan sesuatu

lami. "Aku mulai menyadari bahwa hidup ini seperti seni, y

i. Dan mungkin, Paris bisa menj

sebelumnya. Di antara museum, galeri, dan jalanan penuh grafiti, ia mul

i petualangan sejatinya. Dengan Julien di sisinya, dan Paris sebagai la

am Paris terasa sejuk, dihiasi oleh cahaya lampu jalan yang berkilauan di atas jalanan berbatu. Suara obrolan ringan dan tawa para

ke Paris, aku merasa tersesat, tapi sekarang... entah bagaimana, aku merasa lebih ter

cara untuk mengajak kita merenung, memperlihatkan hal-hal yang mungkin selama ini kita abaikan. Dan seni... se

aman kata-katanya. "Apa kamu selalu melihat

ku untuk memahami dunia. Ketika orang yang paling kucintai pergi, rasanya seperti hidupku kehilangan makna. Tapi seni memb

a merasakan hal yang sama setelah perceraianku. Aku merasa hampa, seperti ada bagian dari diriku yang hilang. Tapi sekarang, set

n Elena tanpa perlu kata-kata. "Mungkin itulah alasan kenapa kamu datang ke Paris. Bu

kamu benar. Mungkin perjalanan ini bukan tentang melarikan diri, tapi tent

mpat di mana kita bisa menemukan seni. Ini adalah kota di mana kita bisa menemukan cinta-baik itu cinta pada orang lain,

h ia berbicara langsung pada perasaan yang selama ini ia coba abaikan. "Aku pikir aku suda

bagian dari kehidupan. Tapi itu juga yang membuat kita lebih kuat. Jika k

kota menyelimuti mereka dalam kehangatan. "Aku ingin hi

as tangan Elena. "Dan kamu akan melakukannya, Elena. Pa

ungkinan yang terbuka di hadapannya. Di tengah-tengah kota yang begitu hidup, ia menyadari bahwa mungkin inilah awal dari

n Paris yang diterangi lampu. Suara-suara Paris yang lembut dan cahaya yang berpendar membuat suasana semakin roma

?" tanya Elena sambil

au. Paris adalah kanvas kosong, dan malam

an hangat. Di malam itu, Elena mulai menyadari bahwa dirinya tidak lagi terkurung dalam bayang-bayang masa lalu. Kini

ambu

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY