melupakan keinginannya untuk tidur
ssa, lalu menarik dasinya dengan frustrasi dan berj
a mendengar suara air menga
i tengah ruangan dan memutuskan untuk berbaring di
anita itu berbaring di tepi tempat tidur, suasana
bergegas keluar dan memba
pat karena kaget. "Tuan, Anda ingi
ucap Ryan dengan
an besar dia tidak akan kembali ke kamar.' Setelah menyadari hal tersebut
ngkat ke kantor, Jenessa menem
ng dirancang khusus dan terlihat e
rap bisa menyelinap melewatinya tanpa disadari. Namun, saat di
a berbalik dan membalas tatapan Rya
nganku untuk menem
ya, "Bukankah kamu biasanya pergi ber
ercayaan Ryan, dan dia selalu menjadi pilih
kamu menginginkan hal ini? Kamu mengeluh pada Nenek karena i
idak pernah mengeluh pada Nenek. Apa Ryan bersikap seperti ini karena
dak sabar, "Sudahlah. Jangan membuang waktu, suka atau tidak, kamu akan ikut denga
lalu dengan enggan melak
Ryan berada di sebuah ruang p
berkumpul di dalam. Saat melihat Ryan,
ruh baya berperut buncit bernama Julio Swayer. Dia menyapa Rya
perlahan dan dud
sebelah Ryan ketika
gat cantik di bawah cahaya ru
gelangan tangan Jenessa dan memaksa wanita itu untuk duduk di sampingny
ng ditarik oleh pria menjijikkan sepert
tapi pria itu terlalu sibuk mengobrol dengan tamu la
lah tertawa mesum keti
menjelaskan padamu. Pak Ryan membawa wanita cantik seper
idak percaya. Setelah mendengar penjelasan
an dirinya, lalu berusaha keras mele
ang ke sini untuk urusan pekerjaan, bu
rerat cengkeramannya, yang menyeb
amu tidak mau menurut, aku akan menolak bekerja sama
panasnya yang berbau bu
rdaya. Dia tidak mengerti kenapa Ryan menyerahkan dirinya p