pat mengikuti langkah lebar sang suami. Tujuannya ialah terminal bis. Gandi--suam
yang kalau gak?" gerutu Shafiya sesekali mengibaskan rambut cetarnya. Sengaja biar Abang becak atau supir angkot tau
lin Gandi ... suami dingin spek kulkas dua pintu. Bawa koper segede harapa
angan misuh-misuh ke sua
ada pada suaminya. Toh, pria tersebut membawa pula satu koper milik Shafiya. Iya, bajunya banyak. Se
roma ketiak bercampur aduk sungguh membuat Shafiya menahan mati-matian
un Shafiya suka belanja, dirinya tetap tau diri menabung guna masa depan juga keperluan anaknya kelak. Walau kita belum dikaruniai buah hati selama dua tahun pernikahan
*
Kita udah
Shafiya membuat si empu sem
? Mas tau kamu cum
hafiya segera memb
la drama Korea pupus sebab kecuekan Gandi yang
nita itu tidak mengunjungi rumah mertuanya. Terakhir kali mungkin ...
dah serta rapih, lalu pohon mangga mulai berbuah tetapi masih
salam Shafiya jug
e. Iya, mereka kedua orang tuanya Gandi. Nampak Ibu mertuanya--Ratmi, m
i beliau--Seto hanya terdiam. Oh iya, pen
lengan Seto pelan. Selanjutnya Gandi menyal
s nyiapken teh haneut
. Tidak menahu apa ya
di sembari mengangkat dagu nya. I
h Ratmi dengan Seto
bat. Shafiya ketiduran saking lelahnya
e
Shafiya. Detik berikutnya air
, ya?" lirihnya senan
da sahutan, Sh
KITA BOCOR??" Shafiya be
uju kamar mandi. Dia khawatir. Apakah sang menantu kedapatan maling
aon, N
u, atap k
mi gelagapan. Dia kembali ke
lamatkan kasur juga lainnya menuju ruang tengah. Iya,